IDN Taiwan Adakan Diskusi Publik Peningkatan Hoax Awareness

IDN Taiwan Adakan Diskusi Publik Peningkatan Hoax Awareness
info gambar utama

Hoaks, menurut Cambridge Dictionary dapat diartikan sebagai kata benda dan kata kerja. Sebagai kata benda bisa berarti sebuah rencana atau trik untuk membohongi seseorang, seperti mengatakan berita yang tidak benar, baik sebagian maupun sepenuhnya salah.

Sebagai kata kerja, hoaks dapat juga diartikan: mengelabui; serta melakukan trik untuk membohongi seseorang.

Maraknya hoaks yang beredar di masyarakat Indonesia, bahkan sejak jauh-jauh hari sebelum masa Pilpres hingga pasca-rentetan prosesi pesta demokrasi akbar Indonesia itu berakhir, hoaks belum lenyap dari jagat nyata maupun maya.

Hal itu menjadi sebuah keresahan yang tak bisa dipandang sebelah mata oleh perkumpulan diaspora yang ada di Taiwan. Melalui wadah Indonesia Diaspora Network in Taiwan (IDN Taiwan), sebuah gagasan untuk melakukan sebuah diskusi publik khusus membahas tentang hoaks menjadi tak dapat dibendung lagi.

Menggandeng Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI Taipei) dan Bank Negara Indonesia (BNI), IDN Taiwan memanfaatkan momentum terbitnya buku yang berjudul “Ruang Opini Publik” karya salah seorang anggotanya, Lalu Tri Wijaya Nata Kusuma, seorang mahasiswa Ph.D. di kampus National Central University.

“Agenda ini selain sebagai wadah untuk launching perdana buku Ruang Opini Publik, juga merupakan sebuah upaya edukasi dan ruang berdiskusi positif bagi masyarakat, khususnya untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan, mahasiswa, serta elemen-elemen lainnya yang merasakan keresahan yang sama tentang bahaya hoaks,” ujar L. Tri Wijaya, yang sebelumnya juga merupakan Ketua PPI Taiwan periode 2017/2018.

Dengan dukungan penuh dari KDEI Taipei melalui salah seorang analis seniornya, Dr. Tengku A. Sarkawi, yang nantinya juga akan menjadi salah satu narasumber, agenda diskusi publik ini diadakan pada akhir pekan (28 Juli 2019) bertempat di KDEI Taipei Multipurpose Hall lantai 6, Garena Building, Neihu road, Taipei.

Selain L. Tri Wijaya dan Dr. Tengku, IDN Taiwan juga secara eksklusif mengundang salah seorang verified social media influencer yang juga merupakan mahasiswa S2 di National Central University, Richa Etika Ulhaq.

Selain itu, BNI Taiwan representative, M. Zaky Faishal juga akan turut serta meramaikan agenda yang bertajuk “Cerdas Beropini, Stop Hoaks” ini.

Dalam diskusi ini, nantinya L. Tri Wijaya akan membahas sekilas tentang bukunya yang diluncurkan pada saat itu. Ruang Opini Publik, yang berisi tentang kumpulan artikel dan opini terkait isu-isu umum yang berkembang di masyarakat Indonesia, merupakan kelanjutan dari buku serupa yang berjudul Problematika Sistem.

Dalam Ruang Opini Publik, akan dipaparkan berbagai fenomena kasus-kasus yang terjadi di Indonesia melalui perspektif penulis yang dituangkan secara obyektif dan komprehensif.

Konten yang disajikan di dalamnya cocok jika disandingkan dengan kehidupan generasi milenial di era ekonomi digital, isu tenaga kerja asing dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, peran serta kemajuan sistem transportasi untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa, upaya pengelolaan sampah sebagai jawaban atas solusi pencemaran lingkungan, lika-liku kehidupan pelajar dan PMI di Taiwan, hingga isu politik yang terjadi di dunia internasional, khususnya yang tengah berkecamuk di Palestina sejak bertahun-tahun lalu.

L. Tri Wijaya berharap agar bukunya dapat menjadi rujukan literasi masyarakat Indonesia, khususnya para diaspora Indonesia di Taiwan dalam menyikapi fenomena hoaks dan bagaimana agar selalu berhati-hati dalam memberikan informasi, pandangan, serta opini.

Segala hal yang keluar sebagai pendapat kita seyogyanya didasarkan atas pemikiran kritis, rasional, dan objektif, baik di dunia maya maupun dalam interaksi sosial sehari-hari, sehingga masyarakat Indonesia semakin cerdas dalam mengelola informasi yang tersebar di berbagai kanal berita ataupun media sosial.

Selain ulasan menarik dari Ruang Opini Publik, dalam diskusi tersebut nantinya Dr. Tengku selaku perwakilan pemerintah akan memberikan pandangannya melalui sudut pandang policy maker, utamanya yang terkait dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Lalu, Richa nantinya akan memberikan pandangannya tentang aliran informasi yang tersebar di dunia maya melalui perspektif pengguna media sosial Instagram dengan ratusan ribu followers.

Terakhir, M. Zaky Faishal akan memberikan pandangannya tentang persebaran informasi hoaks melalui sudut pandang financial corporate yang tengah ia geluti melalui pekerjaannya sebagai bagian dari salah satu Bank BUMN paling produktif di Indonesia.

Melalui kolaborasi antara IDN Taiwan, KDEI Taipei, BNI, PPI NCU, serta Perpita, juga dukungan penuh dari penerbit Dee Publishing dan PCI NU Taiwan, semoga nantinya ruang-ruang diskusi positif semacam ini akan bisa kita nikmati bersama sebagai agenda edukasi masyarakat tentang pentingnya hoax awareness untuk menciptakan atmosfer kehidupan sosial yang lebih sehat bagi masyarakat Indonesia di manapun berada.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini