Janur Kuning: Serba-serbi dan Mitosnya

Janur Kuning: Serba-serbi dan Mitosnya
info gambar utama

Acara pernikahan selalu penuh dekorasi yang khas, dan tidak pernah ketinggalan janur kuning.

Awalnya saya menyangka janur kuning hanya sebagai dekorasi yang memang sudah membudaya sejak zaman dahulu, bahkan terkadang saya mengira hanya sebagai penanda bahwa orang di rumah tersebut sedang hajatan. Biasanya juga ditempel nama pasangan agar mempermudah tamu mencari gang perumahan sang empunya hajatan.

Namun saya kemudian berpikir, budaya yang ada sekarang pasti terbentuk karena suatu alasan dan memiliki makna yang mendalam. Apalagi ini adalah sebuah acara pernikahan, salah satu proses dan langkah baru dalam hidup manusia. Jadi pasti ada makna dari adanya janur kuning yang selalu menghiasai dekorasi pernikahan dan prosesi di dalamnya.

Setelah mencari dari berbagai sumber, ternyata memang benar jika janur kuning yang terpasang memiliki makna yang tidak sembarangan. Bahkan ada mitosnya, lho.

Janur kuning memiliki beberapa bentuk dan nama sesuai penempatan dalam dekorasi pernikahan yakni kembar mayang, mayang sari atau gagar mayang, dan umbul-umbul atau penjor. Namun sebelum nya mari membahas makna dari janur kuning secara keseluruhan.

Dalam dekorasi biasanya janur kuning selalu ada secara berpasangan. Tentunya hal tersebut memiliki arti sebagai sepasang mempelai. Lebih detailnya, hiasan sebelah kanan sebagai lelaki dan sebelah kiri sebagai wanita.

Simbol kanan dan kiri dipasang sesuai dengan sudut pandang tamu dari arah depan bukan dari sudut pandang empunya hajatan.

Janur memiliki arti cahaya yang diambil dari kata Nur dengan harapan agar saat disandingkan pengantin wanita akan bersinar, sedangkan kuning bermakna sabda dadi yang memiliki harapan semua perkataan akan terwujud dihasilkan dari hati dan jiwa yang bening.

Bisa juga bermakna cita-cita mulia dan tinggi untuk menggapai cahaya ilahi dan dibarengi dengan hati yang bening.

Mitosnya ketahanan dari warna janur kuning yang dipasang sepanjang acara bisa menandakan keperjakan dan keperawanan pengantin lho. Jadi, jika hiasannya janur kuning yang dipasang tidak layu sampai acara selesai, maka tandanya sepasang pengantin tersebut masih perjaka dan perawan.

Namun jika salah satu janur kuning menjadi layu maka salah satu di antara pengantin ini sudah tidak perjaka dan perawan. Penanda keperawanan dan keperjakaan disebut dengan tetengger.

Kalau melihat dari tata letak janurnya maka orang bisa melihat janur yang menyimbolkan pengantin laki-laki dan perempuan. Secara tidak langsung jika salah satu layu maka bisa dilihat janur kiri atau kanan dan orang-orang akan bisa menyimpulkan.

Janur sendiri memiliki kadar air yang tinggi, sehingga dapat mempercepat keringnya janur dan berubah warna menjadi kecoklatan.

Biasanya, pengrajin akan menyiasati agar tidak cepat berubah warna, dengan menghindari teknik potong atau digunting, karena dengan begitu juga dipercaya mempelai dapat menghadapi segala persoalan hidup.

Nah, setelah mengetahui makna dari janur kuning secara keseluruhan, maka saatnya membahas tiga jenis janur kuning.

Kembar Mayang

Tentunya dirangkai sebanyak dua buah dan memiliki bagian-bagian yang sama. Bagian-bagian tersebut adalah tatakan, awak, dan mahkota.

Kembar mayang melambangkan bahwa pengantin harus memiliki perasaan yang sama antara hati dan kehendaknya.

Terbuat dari rangkaian janur, debog atau batang pohon pisang, beberapa buah dan kembang panca warna. Dibuat sejak acara midodareni dan berukuran satu meter. Biasanya akan dibawa oleh pria dan wanita disertai sepasang sengkir gading.

Kembar Mayang | Sumber: Netralnews.com
info gambar

Terdapat empat janur yang terdapat dalam kembar mayang. Dirangkai dan dianyam menyerupai bentuk keris dan memiliki makna melindungi dari marabahaya dan berhati-hati dalam mengarungi kehidupan pernikahan.

Serta janur yang berbentuk belalang agar terhindar dari halangan yang menimpa, bentuk payung sebagai bentuk pengayoman dan bentuk burung melambangkan merpati yang selalu setia.

Mayang Sari atau Gagar Mayang

Terdiri dari mahkota yakni kipas, buah-buahan, bunga, badan bagian atas, badan bagian bawah dan tatakan. Ditempatkan di samping kanan dan kiri kursi pelaminan dengan tinggi kira-kira 180 cm dan pada bagian ujung atas dihias dengan buah-buahan atau bunga hidup.

Mayang Sari di kanan kiri pelaminan | Sumber: Tokobungakarangan.com
info gambar

Penjor atau Umbul-umbul

Nah, janur kuning inilah yang biasanya dipasang di gang perumahan. Memiliki ukuran paling besar dan tinggi. Sebagai tanda bahwa sedang ada hajatan.

Sebatang bambu menjadi dipakai sebagai bidang hiasan. Dihias dengan daun kelapa yang kuning di ujung bambu sehingga bisa melambai-lambai. Bahkan biasanya ditempel kertas nama pengantin untuk memudahkan mencari rumah.

Penjor atau Umbul-Umbul | Sumber: Hipwee.com
info gambar

Segala dekorasi yang ditata sedemikian rupa pada acara pernikahan memiliki makna yang mendalam termasuk janur kuning. Sekarang jadi tahu kan makna janur kuning? Bukan hanya sekedar sebagai penanda bahwa ada hajatan.

Catatan kaki: sejarah-budaya.com | ulinulin.com | hipwee.com | budayajawa.id | mahligai-indonesia.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini