Sociopreneur Camp Wujudkan Milenial Berdayaguna

Sociopreneur Camp Wujudkan Milenial Berdayaguna
info gambar utama

Generasi milenial saat ini dinilai sebagai penyumbang terbesar bonus demografi, tentu saja hal ini akan sangat mempengaruhi perjalanan bangsa di masa yang akan datang.

Generasi milenial sebagai angkatan usia produktif akan menjadi motor penggerak utama dalam setiap gerakan pemberdayaan sebagai upaya mempercepat kemajuan negeri melalui pengembangan dan pembangunan masyarakat dengan sentuhan kekinian.

Sayangnya, minimnya pengetahuan milenial dalam bidang pemberdayaan masyarakat menyebabkan milenial kurang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dalam bidang pemberdayaan.

Hal ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk membentuk mlenial berjiwa pemimpin, berjiwa kontributif dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

Menjawab tantangan tersebut dan sebagai salah satu solusi membantu Indonesia mewujudkan negara ideal, pada Jumat (2/8) hingga Rabu (7/8), Beastudi Etos Dompet Dhuafa menghelat Sociopreneur Camp (SPC) 2019 diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

SPC 2019 merupakan perhelatan tahunan yang mengundang beragam tokoh nasional guna membangkitkan keberanian para pemuda dalam menggapai mimpi mereka.

Dihadiri 176 penerima manfaat Beastudi Etos angkatan 2017 dari 17 kampus se-Indonesia, SPC 2019 digadang-gadang menjadi ajang yang tepat untuk menumbuhkan semangat sociopreneur di kalangan milenial.

Pres Conference Sociopreneur Camp 2019

SPC tahun ini mengusung tema “Milenial Sociopreneur Empowering Indonesia” dan mengedepankan beragam kegiatan mumpuni seperti Inspiring Leadership Talk dengan tema “Milenial Sociopreneur Empowering Indonesia”.

Sesi ini akan menghadirkan Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. (Rektor UGM), Bambang Suherman (Aktivis dan Pegiat Kemanusiaan), Dino Patti Djalal (Chairman of Foreign Policy of Indonesia), Urip Budiarto (Direktorat Keuangan Inklusif, Dana Sosial Keagamaan, dan Keuangan Mikro Syariah. KNKS).

Selain Inspiring Leadership Talk, para penerima manfaat juga akan mengikuti Talkshow Gerakan Pemberdayaan di Era Mileneal dengan tema “Milenial Sociopreneur Empowering Indonesia” bersama Andreas Senjaya (CEO I-Grow), Andi Angger Sutawijaya (Direktur Turun Tangan Indonesia), Bambang Edi Prasetyo (Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta); dan Leader Sharing bersama Agung Pardini (GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa, Dompet Dhuafa Pendidikan), M. Syafi'ie el-Bantanie (Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan); serta Team Building.

“Terdapat tiga tujuan utama yang kami targetkan sebagai output bagi para penerima manfaat antara lain membangun pemahaman dan wawasan penerima manfaat sebagai generasi milenial yang akan mengambil peran dalam mewujudkan Indonesia berdaya melalui pengoptimalan gerakan pemberdayaan dengan pendekatan teknologi dan inovasi, meningkatkan kompetensi dan inovasi penerima manfaat dalam mengelola program pemberdayaan, dan meningkatakan profil Pemimpin, Mandiri, Unggul, Disiplin, Akhlak Islami, dan Kontributif (Pemuda Kontributif),” ujar Fherdes Setiawan, Manajer Beastudi Etos Dompet Dhuafa Pendidikan.

Selama enam hari para penerima manfaat Beastudi Etos tak hanya mendapatkan materi yang dapat menambah pengetahuan mereka tentang sociopreneur, rangkaian SPC juga menjadi ajang membangun dan mempererat jaringan bagi para peserta yang berasal dari berbagai PTN di Indonesia.

“Setelah mengikuti SPC 2019 kami yakin para peserta mampu mengaktualisasikan serta mengimplementasikan ilmu yang didapat di kehidupan sehari-hari sehingga mampu membangun negeri ini,” tutup Fherdes. (AR)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HN
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini