Sorot Balik Para Pengibar Sang Saka Merah Putih di Istana Negara

Sorot Balik Para Pengibar Sang Saka Merah Putih di Istana Negara
info gambar utama

Tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, salah satu hal yang tidak pernah ketinggalan setiap tahunnya adalah upacara bendera. Upacara bendera dilakukan di hampir setiap sekolah, institusi pemerintahan, dan tentunya istana negara. Beberapa stasiun televisi tak mau absen menayangkan betapa khidmatnya upacara tersebut berlangsung.

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional cukup menarik perhatian setiap pasang mata yang menjadi saksi upaca pengibaran bendera. Paskibraka sudah ada sejak peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI pertama pada 17 Agustus 1946. Yang menjadi bagian dari Paskibraka adalah mereka yang lolos dari seleksi panjang nan ketat dengan saingan dari seluruh daerah di Indonesia.

Para paskibraka sedang berlatih | Foto: vik.kompas.com
info gambar

Peraturan Menpora Republik Indonesia No. 0065 Tahun 2015 menyatakan bahwa rekrutmen Paskibraka dalam tiga jenjang, yakni tingkat kabupaten/kota, kemudian provinsi, dan nasional. Beberapa tes yang wajib dilalui adalah psikotes, tes parade, tes baris berbaris, tes kesehatan dan kebugaran, tes pengetahuan umum, tes samapta atau jasmani, tes kesenian daerah, dan tes wawancara.

Peraturan Menpora RI tentang Penyelanggaran Kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (2015) membeberkan sejarah dibentuknya Paskibraka. Presiden Sukarno memerintahkan seorang ajudannya, Husein Mutahar, untuk mempersiapkan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI pertama. Prosesi pengibaran Sang Saka Merah Putih menjadi salah satunya.

Husein Mutahar | Foto: Picbon.com
info gambar

Upacara peringtan kemerdekaan pertama dilangsungkan di halaman Gedung Agung Yogyakarta pada 17 Agustus 1946. Saat itu Yogyakarta menjadi ibu kota negara sementara karena Jakarta sedang tidak kondusif akibat kedatangan Belanda setelah kemerdekaan.

Mutahar ingin membuat prosesi pengibaran bendera pusaka yang dapat menjadi memorabilia. Ia sempat terpikir untuk melibatkan seluruh pemuda/pemudi di Indonesia, sayangnya situasi darurat saat itu nampaknya menjadi halangan yang berarti.

Mutahar kemudian menunjuk lima anak muda yang berada di Yogyakarta saat itu. Formasi tersebut terdiri dari tiga orang putri dan dua orang putra. Jumlah tersebut untuk melambangkan Pancasila yang memiliki lima sila sebagai dasar negara Indonesia. Dikutip dari Panji Masyarakat (1995), seragam yang dipakai oleh paskibraka merupakan hasil rancangannya. Preesiden Sukarno yang seringkali terlihat memakai jas bergaya militer menjadi sumber inspirasinya.

Petugas paskibraka laki-laki memakai jas dan celana panjang putih dengan kaus dalam merah-putih layaknya warna bendera Indonesia. Sedangkan yang putri mengenakan atasan berupa jas dengan kaus dalam berwarna dan model serupa, serta rok putih dipilih sebagai bawahan. Setiap anggota paskibraka memakai peci, mirip dengan yang seringkali dikenakan oleh Bung Karno.

Para paskibraka sedang bertugas | Foto: presidenri.go.id
info gambar

Istilah Paskibraka sebenarnya baru dicetuskan pada 1973, perumusnya adalah Idik Sulaeman yang merupakan adik Husein Mutahar. Pasangan kakak beradik ini berjasa dalam prosesi pengibaran bendera Indonesia untuk peringatan kemerdekaan Indonesia.

Istilah dalam Paskibra yang perlu Kawan GNFI tahu. Purna Paskibra Indonesia (PPI) adalah organisasi muda-mudi yang pernah mengemban tugas sebagai pasukan pengibar bendera di tingkat kabupaten atau kota, provinsi, dan nasional. ‘Paskibra’ untuk pasukan pengibar bendera di lingkungan sekolah.

'Paskibraka’ adalah pasukan yang bertugas mengibarkan bendera di tingkat nasional. Purna Paskibraka adalah anggota paskibraka yang telah mengikuti pelatihan Pandu Ibu Indonesia Pancasila dan selesai menjalankan tugas pengibaran bendera pusaka.

Sumber: tirto.id | tagar.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NC
GI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini