Beberapa masjid di seluruh Jawa, dengan dukungan dari gubernur, telah mengadopsi larangan plastik dalam mendistribusikan daging qurban selama Iduladha kemarin, yang jatuh pada hari Minggu, 11 Agustus 2019.
Umat Islam yang lebih mampu berbagi ribuan paket daging di besek (wadah yang terbuat dari anyaman bambu) dan kemasan ramah lingkungan lainnya untuk daging qurban, bukan kantong plastik.
Ketua komite qurban di lingkungan Jalan Kenari, Senen, Ahmad Ibnu Batutah, mengatakan bahwa penduduk telah mendapatkan besek dari seorang donatur.
“Kami menerima 300 set besek. Kami memutuskan untuk menggunakan wadah dan tutup secara terpisah, jadi secara total kami memiliki total 600 besek,” katanya.
Sementara itu, manajemen Masjid Istiqlal juga memutuskan untuk menggunakan besek setelah sebelumnya mengumumkan akan menggunakan kantong plastik ramah lingkungan untuk mendistribusikan daging qurban. Meskipun, masih menggunakan plastik untuk membungkus daging sebelum menempatkannya di dalam besek.
Penggunaan kemasan ramah lingkungan untuk daging qurban juga telah menyebar di luar ibukota.
Di Surabaya, Jawa Timur, manajemen Masjid Al Akbar menggunakan besek dan daun jati, metode yang juga digunakan oleh komite qurban untuk SMP Negeri 3 SMP di Malang. Di Blitar, Jawa Timur, Polisi Blitar menggunakan 500 besek, sementara Masjid Miftahul Jannah menggunakan 1.000 besek dan daun pisang.
Catatan kaki: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News