Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” menyelenggarakan Kick Off Meeting Uji Profisiensi pada tanggal 15 Agustus 2019 di Jakartaa. Acara ini 86 perusahaan yang terdiri dari 74 perusahaan pengelola Laboratorium Penguji yang melakukan kegiatan pelayanan jasa pengujian BBM, Crude Oil, Pelumas dan Gas, serta 12 perusahaan pengelola Laboratorium Kalibrasi yang melakukan kegiatan pelayanan jasa kalibrasi Termometer Digital.
Pada acara Kick of Meeting, Kepala PPPTMGB “LEMIGAS” Setyorini Tri Hutami menyampaikan bahwa PPPTMGB “LEMIGAS” telah ditunjuk oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP) yang terintegrasi dengan program uji profisiensi KAN untuk Laboratorium Penguji BBM, Pelumas, Gas dan Laboratorium Kalibrasi sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dan telah menerima sertifikat akreditasi sebagai Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP) untuk Laboratorium Penguji BBM, Pelumas, Gas, dan Kalibrasi. Sejak tanggal 21 Oktober 2015, PPPTMGB “LEMIGAS” sudah dapat menyelenggarakan uji profisiensi secara mandiri, mampu dan dapat menyelenggarakan uji profisiensi secara mandiri.
Setyorini menjelaskan “Uji profisiensi perlu dilakukan mengingat jumlah Laboratorium Penguji yang memberikan pelayanan jasa pengujian BBM, pelumas dan gas bumi di Indonesia semakin bertambah, dan metoda serta fasilitas yang dipergunakan dalam pemberian jasa pelayanan juga beragam, sehingga membutuhkan uji profisiensi dalam rangka memberikan penjaminan mutu pelayanan terhadap hasil yang memenuhi pengujian”.
Laboratorium yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi harus mampu menghasilkan nilai hasil uji dengan akurasi dan presisi yang tinggi, karena hasil uji tersebut akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Untuk memonitor validitas pengujiannya, setiap Laboratorium Penguji yang terakreditasi berdasarkan SNI ISO/IEC 17025 mempunyai program pengendalian mutu, diantaranya dengan menggunakan peralatan laboratorium yang terkalibrasi dan telah mengikuti kegiatan uji profisiensi karena Uji Profisiensi ini sebagai salah satu cara untuk menjamin mutu hasil Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi seperti dinyatakan dalam SNI ISO/IEC 17043:2010.
Lebih lanjut Setyorini menguraikan Uji Profisiensi ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja laboratorium dan memberikan tambahan jaminan kepercayaan kepada klien Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi.
Hasil pengujian yang dilakukan oleh Laboratorium Penguji akan membantu Pemerintah dalam melakukan pengawasan mutu BBM, pelumas dan gas bumi yang diproduksi maupun yang sudah beredar di pasar, dengan menggunakan peralatan yang teliti serta analis yang handal, sehingga masyarakat akan terhindar dari kerugian akibat mengkonsumsi BBM, Pelumas dan Gas yang bermutu rendah dan tidak memenuhi standar.
PPPTMGB “LEMIGAS” dalam pelaksanaan Uji Profisiensi telah menyiapkan sampel berupa BBM (Bensin dan Biosolar) dan Pelumas yang diperoleh dari pasaran dan sampel Crude Oil diperoleh dari Refinary Unit VI Balongan serta pelaksanan sampling gas dilakukan di Pertamina Gas Area JBB, Cikarang.
Pengujian dimulai dari penyiapan sampel, uji homogenitas, distribusi sampel, pengujian sampel oleh peserta, uji stabilitas sampel, evaluasi data hasil uji peserta dan diakhiri dengan pembuatan laporan. Data hasil uji dari Laboratorium Penguji masing-masing peserta akan dievaluasi dengan metode statistik berdasarkan ISO 13528:2005 “Statistical Method for Use in Proficiency Testing by Interlaboratory Comparisons”.
Setyorini menambahkan, “Laporan Uji Profisiensi akan disampaikan pada acara Temu Karya Uji Profisiensi 2019 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 November 2019”. (ER)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
