Surga Yang Tersembunyi Di Kaki Mahameru

Surga Yang Tersembunyi Di Kaki Mahameru
info gambar utama

Saat ini kegiatan mendaki gunung sudah bukan menjadi hal yang aneh bagi sebagian orang, aktivias mendaki gunung atau hiking sudah banyak diminitai oleh kaum muda mau pun tua. Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali destinasi gunung yang bisa dijadikan sebagai tujuan pendakian seperti Gunung Sumbing di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Cartenz Jaya Wijaya di Papua, Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat, dan masih banyak lagi.

Tidak bisa di pungkiri maraknya pendaki-pendaki saat ini salah satu faktornya yaitu karena dampak dari hadirnya film layar lebar di Indonesia yang diangkat dari sebuah novel karya Dhonny Dirghantoro yakni “5CM”, terlebih dalam film ini menampilkan sinematografi keindahan Gunung Semeru yang selama ini tidak banyak diketahui oleh orang.

Meledaknya film tersebut membuat orang-orang menjadi penasaran sehingga berbondong-bondong untuk mendaki Gunung Semeru. Namun, kebanyakan dari mereka hanya melakukan pendakian sampai Ranu Kumbolo saja kemudian melakukan kemping disekitar Ranu Kumbolo.

Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau air tawar yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tepatnya di Pegunungan Tengger di kaki Gunung Semeru. Luasnya mencapai sekitar 15 hektar dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Keindahan Ranu Kumbolo ini memang tidak bisa diragukan lagi, dari pos 4 pendakian Gunung Semeru para pendaki bisa langsung melihat dari kejauhan betapa hijau dan cantiknya danau tersebut, pemandangan yang indah juga bisa dirasakan ketika matahari mulai terbit dari dua bukit hijau di Ranu Kumbolo.

Pemandangan Ranu Kumbolo dari pos 4 | Sumber : Asriyati
info gambar

Danau ini merupakan spot paling favorit bagi para penggiat alam maupun pendaki gunung, selain tempatnya yang indah, di sini juga terdapat air sungai yang melimpah dan dapat dikonsumsi sehingga memudahkan para pendaki untuk masak maupun minum.

Melakukan pendakian menuju Ranu Kumbolo ini tidak bisa sembarangan karena terdapat beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru seperti tidak membawa tisu basah, tidak mendirikan tenda melewati batas yang telah ditentukan, ataupun berenang di danau tersebut.

Disarankan bagi para pendaki pemula untuk melakukan latihan fisik terlebih dahulu paling tidak satu minggu sebelum memulai pendakian. Latihan fisik ini bisa berupa jogging, gym, lari dan latihan ketahanan daya tahan tubuh lainnya.

Konon katanya, danau ini dipercayai oleh penduduk lokal sebagai wadah air yang suci, sejak ratusan tahun yang lalu, air danau ini selalu dijadikan ritual sakral kepercayaan masyarakat setempat, maka dari itu para pengunjung Ranu Kumbolo dilarang untuk berenang, mencuci, apalagi sampai membuang air di danau tersebut.

Terlepas dari mitos tersebut para pendaki memang harus mematuhi semua peraturan dan larangan itu. Dengan tidak melanggar peraturan maka secara otomatis para pendaki ikut serta terus menjaga kelestarian dan keindahan Ranu Kumbolo.

Sesampainya di Ranu Kumbolo, biasanya para pendaki langsung mendirikan tenda dan bermalam di sana, jika mendapatkan cuaca yang cerah keindahan Ranu Kumbolo bisa bertambah lagi dan dapat dilihat saat malam hari yakni bisa melihat keindahan galaksi bintang, biasanya para pendaki yang hobi fotografi langsung berburu milky way.

sumber : Sejiawan | Unsplash
info gambar

Keindahan Ranu Kumbolo akan semakin nampak apabila para pendaki sudah mulai melanjutkan perjalanan menuju tanjakan cinta, dari atas Tanjakan Cinta ini para pendaki bisa melihat keindahan Ranu Kumbolo dengan banyaknya tenda-tenda milik para pendaki yang masih stay di tempat. Tanjakan Cinta sendiri memiliki mitos di mana apabila mendaki tanjakan tersebut tanpa menoleh ke belakang sambil memikirkan seseorang yang dia cintai niscaya keinginannya akan terkabul.

Tertarik untuk berkunjung?


Catatan kaki: anekatempatwisata.com | merahputih.com | wikipedia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini