[Siaran Pers] Peneliti dan Perekayasa Didorong Untuk Pelajari Inovasi dari Negara Lain

[Siaran Pers] Peneliti dan Perekayasa Didorong Untuk Pelajari Inovasi dari Negara Lain
info gambar utama

Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong peneliti dan perekayasa untuk tidak cepat puas dan terus mempelajari teknologi yang sudah mutakhir dari negara lain untuk dikembangkan di Indonesia. Demikian pesan Wakil Presiden kepada dua ribu stakeholders riset dan teknologi Indonesia saat Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 Tahun 2019.

"Apa yang baik dibanding tahun lalu, apa yang bersaing dengan negara-negara lain, itu salah satu cara kita memperingati (Kebangkitan Teknologi Nasional). Sama dengan memperingati hari ulang tahun kita. Apa yang sudah saya buat? Apa lagi yang perlu saya buat?" ungkap Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla saat memberi arahan pada Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 Tahun 2019 di Lapangan Puputan Renon, Denpasar, Bali pada Rabu (28/8).

Wapres menekankan peneliti dan perekayasa di Indonesia tidak perlu malu untuk mempelajari teknologi terakhir dari negara lain selama dalam proses pengembangan teknologi.

"China memiliki kemajuan teknologi yang sangat cepat. Pertama meniru, kedua memperbaiki, ketiga inovasi. Itu langkah-langkah yang dibuat oleh China dan juga Jepang pada waktu itu. Meniru, (kemudian) meningkatkan inovasi. Tidak ada negara yang bisa langsung maju. Karena itu (inovasi) tidak bisa dimulai dari nol," ungkap Jusuf Kalla.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong perguruan tinggi mengembangkan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) atau Science and Techno Park (STP) untuk meneliti dan mempelajari inovasi sekaligus menjadikan hasil inovasi tersebut bernilai komersial dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Perguruan tinggi nanti harus punya Science and Techno Park. Tujuannya adalah para peneliti, inventor, dan inovator nanti menginkubasi (mengembangkan) hasil penelitiannya dengan industri melalui Techno Park tersebut. Kalau sudah mature, dia (hasil penelitian tersebut) dikeluarkan dari situ supaya melakukan bisnis di luar," ungkap Menristekdikti.

Menristekdikti mengungkapkan salah satu hasil penelitian dari STP yang sudah masuk ke industri adalah hasil penelitian tentang stem cell dari Universitas Airlangga yang diproduksi massal oleh PT Phapros, anak perusahaan salah satu BUMN, PT Kimia Farma.

"Stem cell untuk facial, untuk muka sekarang sudah diproduksi oleh Perusahaan Phapros, yang hasil penelitian dari Universitas Airlangga di Surabaya. Berapa total omzetnya sekarang? Sudah ratusan milyar. Ini yang kita dorong terus, hasil inovasi perguruan tinggi," ungkap Menteri Nasir.

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 Tahun 2019 diselenggarakan di Bali karena Bali memiliki wisata, industri kreatif, entrepreneurship, dan pendidikan tinggi yang memadai, sesuai dengan tema Iptek dan Inovasi dalam Industri Kreatif 4.0 dan sub tema Industri Kreatif 4.0 untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa dan tagline Inovasi Bangun Bangsa.

Penerima Anugerah Iptek dan Inovasi 2019

Pada Puncak Peringatan Hakteknas ini, diserahkan Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 kepada para pemenang dengan beberapa kategori berikut:

Budhipura (Provinsi):
Peringkat I: Sulawesi Selatan
Peringkat II: Jawa Barat
Peringkat III: Jawa Tengah

Budhiparaja Kota
Peringkat I: Cimahi
Peringkat II: Tegal
Peringkat III: Tarakan

Budhipraja Kabupaten:
Peringkat I: Luwu Utara
Peringkat II: Wonogiri
Peringkat III: Kulonprogo

Widyapdhi Universitas dan Institut – Subkategori Manajemen Inovasi:
Peringkat I: Universitas Hasanuddin
Peringkat II: Universitas Telkom
Peringkat III: Universitas Padjadjaran

Widyapadhi Universitas dan Institut - Subkategori Produk Inovasi:
Peringkat I: Institut Teknologi Bandung
Peringkat II: Institut Pertanian Bogor
Peringkat III: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Widyapadhi Politeknik – Subkategori Manajemen Inovasi:
Peringkat I: Politeknik Negeri Semarang
Peringkat II: Politeknik TEDC
Peringkat III: Politeknik Caltex

Widyapadhi Politeknik – Subkategori Produk Inovasi:
Peringkat I: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Peringkat II: Politeknik Negeri Malang
Peringkat III: Politeknik Indonusa Surakarta

Prayoga Sala:
Peringkat I: Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Peringkat II: Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam Lembaha Ilmu Pengetahuan Indonnesia
Peringkat III: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Abudaya BUMN:
Peringkat I: PT Pertamina
Peringkat II: PT Pupuk Kaltim
Peringkat III: PT Pindad

Abudaya Badan Usaha Milik Swasta:
Peringkat I: PT Zenith Allmart Precisindo
Peringkat II: PT Xirca Silicon Technology
Peringkat III: PT Samudera Luas Paramacitra

Labdha Kretya – Subkategori Kerekayasaan:
Peringkat I: Eko Handoko dan Tim “Rekayasa Mesin Serut Bambu Multifungsi 3 in 1”
Peringkat II: Ihsan Hakim dan Tim “Bending 3 Axis Man-Tech”
Peringkat III: Komunitas Lingkar Literasi Studi Tjokro “Mas Jawa T-Netra”

Labdha Kretya – Subkategori Pengembangan Sumber Daya Alam:
Peringkat I: I Made Sumasa “Pembenihan Kepiting Bakau Produk Makanan Berbasis Bakau, Kuliner dan Ekowisata Hutan Bakau”
Peringkat II: Yadi “Roti Goplek Inagiri”
Peringkat III: Muhammad Sobri “Bioreaktor Kapal Selam”

Widya Kridha:
Sub kategori Menghasilkan Produk Inovasi Yang Sangat Bermanfaat bagi Masyarakat:
ITB Innovation Park
Sub kategori Menghasilkan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (Start up Berbasis Teknologi):
IPB Science Techno Park
Sub Kategori Memberikan Layanan Teknologi kepada Industri:
UGM Science Techno Park

Sebelumnya acara Puncak, beberapa rangkaian kegiatan Hakteknas telah dilaksanakan diantaranya bakti inovasi (penyerahan inovasi kepada masyarakat), jalan sehat, lomba, kegiatan ilmiah, talkshow series, welcome dinner, malam ppresiasi, pameran inovasi anak negeri dan pameran teknologi Ritech Expo di Lapangan Renon, Denpasar.

Turut hadir dalam kesempatan ini turut hadir Gubernur Bali I Wayan Koster, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Irjen. Pol. Petrus Reinhard Golose, Panglima Daerah Militer (Pangdam) Udayana Mayor Jenderal Benny Susianto, para kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dalam koordinasi Kemenristekdikti, para eselon 1 dan eselon 2 di Kemenristekdikti, para kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlitbang) dari kementerian dan lembaga negara (K/L), para anggota direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), para anggota Dewan Riset Nasional (DRN), para rektor dan direktur Perguruan Tinggi Negeri (PTN), para kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), para rektor dan direktur perguruan tinggi di Bali, serta para stakeholders riset dan pendidikan tinggi.

Ahmad Tombak Al Ayyubi, Firman Hidayat
Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik
Kemenristekdikti

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini