Cita-Cita dari Zaman ke Zaman

Cita-Cita dari Zaman ke Zaman
info gambar utama

Pada zaman ke zaman semua kehidupan manusia mulai berubah dahulu ladang masih dipenuhi dengan sawah atau sebagainnya. Namun, memasuki tahun 2000 an mulai terbangunnya infrastruktur dengan teknologi yang canggih. Tak hanya di infrastruktur yang mulai berubah, cita-cita pun mulai berubah. Dahulu banyak anak-anak indonesia yang menginginkan menjadi Dokter, Polisi, TNI, ataupun Guru tetapi, memasuki dunia 4.0 cita-cita anak indonesia sudah mulai berubah bukan lagi menjadi Dokter ataupun Guru melainkan menjadi seorang Youtuber ataupun Selebgram.

Sumber | Ciputramedicalcenter.com
info gambar

Tetapi pada zaman kolonial, anak-anak dari kalangan pribumi tak mempunyai cita-cita sedikitpun mereka hanya menginginkan melanjutkan pekerjaan orang tua sebagai petani, kuli kebun, buruh pabrik, atau pedagang. Di kutip dari Historia.id Pada zaman dahulu minimnya pendidikan untuk anak-anak keturunan pribumi padahal orang tua mereka tahu ada profesi lain selain petani, kuli kebun, buruh pabrik, dan pedagang. Ada pejabat, pegawai negeri, dan guru. Tetapi, mereka sadar bahwa anak-anak mereka perlu peluang untuk menggapainya. peluang itu berupa pendidikan.

Sumber | Kapanlagi.com
info gambar

Bagi anak-anak, sekolah menjadi tempat mereka berinteraksi. Sekolah menjadi ajang anak-anak untuk berkenalan kepada anak dari keluarga lainnya yang status sosialnya setara. Sekolah juga membuat pikiran anak-anak menjadi terbuka akan berbagai macam hal profesi. Dari sekolah juga anak-anak mulai bercita-cita tinggi sesuai harapan orang tuanya dan perkembagan lingkungannya.

Masa kemerdekaan menandai tonggak penting dari perluasan cita-cita seorang anak. Yang tadinya ke pegawai kantor negeri atau swasta menuju ke macam-macam profesi. Namun, pada era digital seperti ini anak-anak lebih memilih cita-cita yang berkaitan dengan teknologi Dikutip dari Kompas.com pilihan cita-cita anak-anak adalah yang berkaitan dengan informasi teknologi.

Sumber | CNBC.com
info gambar

Riset menunjukan bahwa sepertiga responden menjawab ingin menjadi Game Developer. Lalu, sebanyak 13% responden mengaku mempunyai cita-cita sebagai Appliction Developer dan Website Developer. Tetapi, menariknya cita-cita yang berkaitan dengan IT masih didominasi oleh anak laki-laki. Sebab, respon dari anak Perempuan menyebutnya cita-cita yang berkaitan dengan IT terlalu maskulin, terlalu teknis, dan sulit.

Catatan Kaki: Historia.id |Kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini