Makassar Biennale Dihelat Kembali dengan Tema Maritim

Makassar Biennale Dihelat Kembali dengan Tema Maritim
info gambar utama

[Press Release] Setelah menunggu selama 2 tahun, Makassar Biennale resmi dibuka pada tanggal 1 September 2019 bertempat di Gedung Kesenian Makassar ( Societeit De Harmonie).

Dengan tema “Maritim” sebagai Biennale termuda di Indonesia yang tahun ini menjadikan “ Migrasi - Sungai - Kuliner “ sebagai simpul berjejaring dan kolaborasi berbagai komunitas, seniman dan kurator.

Selama 60 hari, akan ada berbagai agenda yang dihelat. Seperti Pameran Seni Rupa 2 tahunan dengan residensi seniman dan kurator, simposium, diskusi, workshop dan pertunjukan seni.

Tidak hanya di Kota Makassar, namun juga dilanjutkan ke Bulukumba, Parepare dan Polewali Mandar.

Jajaran kuratornya yakni Anwar Jimpe Rahman dan Nirwan Ahmad Arsuka (Indonesia), Lin Chen-Wei (Taipei) serta Leah A Valle (Filipina).

Dikutip dari rilis yang kami terima, malam pembukaaan dimulai dengan sajian Tarian Khas Makassar dari Sanggar Pusaka. Dalam acara pembukaan ini hadir Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Hilmar Farid), Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf (Yuana Rochman Astuti), Kabid Kesenian dan Ekraf Sulawesi Selatan ( Drs. Teken), serta berbagai perwakilan komunitas dan undangan.

Direktur Makassar Biennale, Anwar Jimpe Rahman, memberi sambutan pertama serta mengajak para kurator dan seniman untuk naik ke atas panggung. Serta Dinas Pariwisata Sulsel yang akan menjadikan event ini sebagai usulan untuk program kerja pemerintah nantinya.

Acara seperti ini perlu lebih didorong dan didukung terutama Makassar Biennale, apalagi dengan tema yang lebih kompleks yang melibatkan puluhan seniman dan kolaborasi kurator Indonesia dan Internasional yang dislenggarakan di empat titik.

Acara malam itu ditutup oleh musikalisasi puisi Andi Rewo, penampilan Kolektif Pop dan Bedroom Soundclub.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini