Global Volunteer, Pengalaman Lintas Budaya untuk Masa Depan Dunia yang Lebih Baik

Global Volunteer, Pengalaman Lintas Budaya untuk Masa Depan Dunia yang Lebih Baik
info gambar utama

Program musim panas Global Volunteer kini telah selesai. Mahasiswa yang mengikuti program pertukaran ke berbagai negara, seperti Georgia, Turki, dan Polandia telah kembali ke tanah air. Peserta pertukaran kembali dengan berbagai cerita dan pengalaman sekaligus membawa perubahan positif dalam diri mereka.

Global Volunteer merupakan program pertukaran yang melibatkan peran dari pemuda dunia untuk melaksanakan proyek sosial di lingkungan lintas budaya. Proyek sosial dilaksanakan berdasarkan Sustainble Development Goals (SDGs).

Musim panas ini, 31 mahasiswa asal Surabaya mengikuti program Global Volunteer. Salah satunya Indira Rachmiananda, mahasiswa Teknik Material ITS. Indira memilih proyek sosial Childland di negara Georgia. Proyek ini sesuai dengan SDG nomor empat, yaitu Quality Education.

Childland merupakan program mengajar bahasa Inggris bagi murid taman kanak - kanak di Lagodekhi, Georgia. Indira mengakui bahwa program ini adalah salah satu tantangan baru dalam hidupnya, sebab sebagian besar anak murid dan guru yang ada disana tidak mengerti bahasa Inggris.

Namun, hal tersebut tidak membuat Indira patah semangat. Ia berusaha untuk menggunakan metode belajar yang interaktif dan menyenangkan. Contohnya menggunakan flashcard untuk mengajari warna dan lagu anak – anak dalam bahasa Inggris.

Foto 2 : Indira saat mengajari beberapa lagu anak – anak dalam bahasa Inggris kepada muridnya

Foto 2 : Indira saat mengajari beberapa lagu anak – anak dalam bahasa Inggris kepada muridnya

Selain itu, selama 6 minggu berada di Lagodekhi, Indira tinggal bersama host family. Awalnya ia jenuh mengalami kesulitan berkomunikasi karena perbedaan bahasa. Namun, ternyata keluarga asuh Indira sangat murah hati dan ramah.

“Aku dikenalkan dengan sepupu dari host family aku yang mengerti bahasa Inggris, dia jadi translatorantara aku dan hostfamku. Aku ngomong pakai bahasa Inggris lalu di terjermahin ke bahasa Georgia,” ujar Indira.

Setelah mengikuti program Global Volunteer, diharapkan para pemuda dapat berkontribusi terhadap pembangunan dunia kearah yang lebih baik. Selain itu, pengalaman lintas budaya juga diharapkan dapat membangun jiwa kepemimpinan pemuda.

Mengenai AIESEC dan Global Volunteer

AIESEC merupakan suatu organisasi pemuda internasional yang hadir di lebih dari 126 negara, salah satunya di Indonesia. Di Surabayasendiri, AIESEC telah berdirisejak tahun 2000.

AIESEC hadir sebagai organisasi yang memiliki keyakinan bahwa pemuda adalah kunci untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Pemuda dapat melakukan perubahan dengan mengembangkan jiwa kepemimpinan mereka. Melalui AIESEC pengembangan kepemimpinan pemuda dapat dilakukan melalui beragam program pertukaran seperti Global Volunteer, Global Entrepreneur, dan Global Talent.

Selain itu AIESEC juga turut mengembangkan pemuda di luar anggotanya melalui kegiatan aktivasi seperti Global Village, Impact Circle, dan juga beragam proyek sosial yang dapat diikuti oleh pemudalokal dan asing.

Program Global Volunteer Summer 2019 kini telah selesai. Mahasiswa Surabaya telah melaksanakan proyek sosial di berbagai negara, seperti Georgia, Turki, dan Polandia. Kegiatan ini dilaksanakansebagai bentuk dukungan AIESEC terhadap17 tujuan global PBB, yaitu Sustainble Development Goals (SDGs).

Program yang melibatkan para pemuda di seluruh dunia ini bertujuan untuk pengembangan dunia. Diharapkan para pemuda dapat membawa perubahan bagi lingkungan sekitar dan potensi diri mereka sendiri, sebab pemuda adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini