Festival Kedutaan 2019 diadakan di Lange Voorhout di Den Haag, Belanda dari 6-7 September lalu.
Reog Ponorogo termasuk di antara pertunjukan pembuka acara internasional tersebut, seperti dilaporkan oleh tempo.co.
Rombongan yang dipimpin oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menampilkan tarian topeng tradisional di depan penduduk Den Haag.
Butuh waktu bagi penduduk setempat untuk mulai memperhatikan para seniman yang hadir. Tetapi begitu mereka mendengar terompet dan drum, mereka mulai berkumpul dan menonton pertunjukan. Hujan tidak menghentikan mereka dari menonton tarian tradisional Jawa Timur ini.
Idpong mengatakan penonton semakin bersemangat melihat raksasa dadak merak.
"Kami takut hujan akan merusak topeng yang ada," kata Ipong, menambahkan bahwa untungnya, semuanya berjalan dengan baik.
Pertunjukan ini menampilkan 14 seniman Indonesia dan 20 seniman Belanda, sementara para pemain gamelan datang langsung dari Ponorogo.
Kelompok ini menampilkan tarian tradisional, termasuk Bujang Ganom, Jathilan, dan Prabu Kelana Sewandana. Tapi Dadak Merak menjadi daya tarik utama, dengan para pemain mengundang beberapa penonton untuk menaikinya.
Pertunjukan itu berhasil mengesankan kerumunan karena itu bukan hal yang mudah untuk mengangkat topeng dengan berat 100 kilogram.
Duta Besar Indonesia untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja berbagi kebahagiaannya. Dia mengucapkan, "Festival ini adalah momen yang tepat untuk memamerkan dan mempromosikan seni dan budaya [Indonesia] ke dunia internasional."
Dia juga menyebutkan bahwa pertunjukan itu fantastis dan menghibur dengan aura mistiknya.
Selain pertunjukan Reog Ponorogo, Kedutaan Indonesia di Den Haag juga menyajikan masakan Indonesia, seperti sate ayam, mie goreng, nasi goreng, dan banyak lagi.
Catatan kaki: Tempo | Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News