Memek yang Sangat Lezat dari Aceh

Memek yang Sangat Lezat dari Aceh
info gambar utama

Indonesia memang terkenal akan beribu macam kebudayaan. Tak hanya itu Indonesia juga memiliki beribu kuliner khas nusantara yang kaya akan rempah-rempah.

Salah satu kuliner khas nusantara yaitu Memek. Eits... tapi Kawan GNFI jangan berpikiran negatif terlebih dahulu. Memek adalah makanan khas dari Aceh tepatnya berada di Pulau Simeule. Cara membacanya, huruf "e" dilafalkan seperti "e" di kata "sebelas".

Memek sendiri memiliki arti mengunyah atau menggigit. Memek adalah makanan sejenis bubur bahan utama yang dibuat adalah beras ketan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat memek adalah beras ketan gongsen, pisang, santan, gula, dan garam.

Memek adalah makanan sejenis bubur: Sumber | Okezone.com
info gambar

Dikutip dari IDN Times, asal-usul nama memek sendiri adalah karena pada zaman nenek moyang Simeulue terdahulu sering mengunyah beras ketan kemudian dicampur dengan pisang dari situlah muncul kalimat "mamemek".

Perlahan makanan tersebut sering dikonsumsi oleh para nenek moyang Simeulue. Arti dari memek sendiri sering dikonotasikan dengan hal negatif tetapi, nama memek tidak boleh diganti oleh masyarakat Simeulue karena kuliner ini termasuk warisan dari para leluhur.

Bahan utama pembuatan memek adalah beras ketan| Foto: IDN times
info gambar

Cara membuatnya pun sangat mudah pisang ditumbuk tetapi jangan terlalu lembut supaya tekstur pisangnya masih berasa. Kemudian pisang dicampur dan dimasak dengan beras ketan yang sudah disangrai dengan gula dan santan.

Setelah matang memek akan berbentuk seperti bubur namun, saat menyantap memek rasa pisang yang tercamur dengan beras ketan akan berasa.

Perlu dicatat bahwa, pemilihan pisang dalam pembuatan memek juga berpengaruh dalam cita rasa dari memeknya sendiri. Beberapa orang aceh membuat memek dengan menggunakan pisang kepok ataupun pisang raja.

Memek dapat dinikmati dalam keadaan panas maupun dingin | Sumber: Bisniswisata.co.id
info gambar

Untuk membuat memek sendiri membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Memek bisa dinikmati dengan keadaan panas maupun dingin. Memek sendiri biasanya dijual dalam perayaan tertentu seperti pada bulan Ramadan banyak orang berjualan memek untuk dijadikan takjil berbuka puasa.

Tetapi, memek sekarang dijual bukan hanya di bulan Ramadan saja. Di hari biasa orang-orang telah menjual memek karena sudah termasuk Warisan Budaya Indonesia yang Tak Benda dari Aceh yang ditetapkan baru-baru ini pada bulan Agustus lalu.

Dikutip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, terdapat 11 usulan yang masuk dalam daftar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di antaranya ada 4 makanan yang berasal dari aceh termasuk memek tersebut.

Memek sendiri dijual dengan harga kisaran Rp 5.000 dan dengan berwadahkan gelas plastik sebagai tempatnya.

Bagaimnana Kawan GNFI apakah sudah mulai terlintas di pikiran untuk mencoba makanan khas Aceh tersebut?

Catatan kaki: Kompas.com | Idntimes | Okezone.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini