World Cleanup Day: Selamatkan Bumi Kita dari Sampah

World Cleanup Day: Selamatkan Bumi Kita dari Sampah
info gambar utama

Pada 21 September 2019 diperingati sebagai World Cleanup Day Internasional (WCD). Ajang ini merupakan kegiatan membersihkan sampah di lingkungan sekitar dan dilakukan secara serentak di berbagai negara.

Indonesia merupakan salah satu negara yang turut andil dalam kegiatan bersih-bersih tersebut. Gerakan aksi bersih-bersih ini bertujuan menyatukan dari berbagai kalangan dan latar belakang serta kolaborasi antara berbagai komunitas, pemerintah, lembaga, dan lain-lain untuk sama-sama membersihkan Indonesia dari sampah.

Salah satu provinsi di Indonesia yang digunakan sebagai lokasi WCD yaitu Provinsi Banten, yakni di bagian Kabupaten Tangerang tepatnya di lokasi Pantai Tanjung Pasir.

Aksi bersih-bersih di sekitar pesisir pantai Tanjung Pasir | Foto : Asriyati/GNFI
info gambar

Menurut salah satu Mahasiswa Islam Negeri Jakarta M. Auva Ahdi selaku koordinator acara, yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI) Regional dua Jawa Barat, Pantai Tanjung Pasir sendiri memiliki obyek wisata yang cukup menarik sehingga banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan. Namun, di samping itu para pengunjung sering juga meninggalkan sampah yang cukup banyak.

“Di Pantai Tanjung Pasir ini banyak antusias masyarakat yang datang untuk berpariwisata, namun, sering sekali meninggalkan sampah yang cukup banyak, dan juga tanpa wawasan dari para pengunjungnya,” ujarnya.

Selain itu pihak IMAHAGI telah bekerjasama dengan pihak TNI AL dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) untuk membersihkan pantai dari sampah-sampah.

“Harapan ke depannya semoga dengan adanya World Cleanup Day ini, masyarakat dan segala komponen pengelola di wilayah Tanjung Pasir bisa tersentil hatinya untuk bergerak mengurangi sampah plastik, apalagi sampah plastik saat ini sudah sangat menjelma menjadi wabah yang mengerikan untuk dunia,” ujar M. Auva Ahdi selaku koordinator acara.

sampah hasil dari sekitar pesisir pantai | foto : Asriyati
info gambar

Sementara itu, Taufan Iqbal Abdillah selaku ketua umum dari Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Multimedia Nusantara (MAPALA UMN) mengatakan bahwa acara ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh World Cleanup Day dan tujuan MAPALA UMN mengikuti acara tersebut yaitu agar banyak masyarakat yang teredukasi dan tersentil untuk tidak membuang sampah sembarangan dan lebih bisa menjaga lingkungan.

“Semoga setiap tahunnya selalu ada kemajuan dan semakin banyak relawan yang berkontribusi dalam menjaga lingkungan,” ujar Taufan Iqbal.

Karena acara yang diselenggarakan di Pantai Tanjung Pasir tersebut kebanyakan dari Civitas Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, Taufan Iqbal berharap semoga masyarakat UMN lebih sadar tentang sampah plastik, yang masih banyak dijumpai di lingkungan kampus, dan lebih sadar akan bahaya sampah, agar lingkungan menjadi lebih indah.

Kemasan sampah plastik mie instan sejak tahun 1990-an ditemukan oleh salah satu relawan WCD | Foto: Asriyati/GNFI
info gambar

Menurut salah satu peserta WCD Tanto Wibowo, mengatakan acara ini penting untuk diselenggarakan agar menjadi edukasi bagi masyarakat serta lebih sadar akan bahaya sampah bagi lingkungan.

“Acaranya bagus, dan santai tapi tetap mengedukasi, karena memang penting untuk diselenggarakan, supaya masyarakatnya lebih aware sama bahaya sampah di lingkungan sekitar,” ujar Tanto.

Yuk bijak memilih sampah!***

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini