Tiga mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya berhasil memenangkan IoT Makers 2019di Jakarta. Mereka adalah Mochammad Fadillah, Muhammad Arif Ramdani, dan Tedy Apriadi, bergabung dalam tim Elco_Thunder.
Fadillah dan timnya membuat mesin IoT X-Shrimp untuk membantu peternak udang untuk meminimalkan biaya serta memaksimalkan ternak.
"Awal mula cerita kami membuat X-Shrimp saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cikalong, Tasikmalaya. Di sana banyak penambak undang, ada banyak permasalahan penambak udang, salah satunya energi listrik untuk kincir angin yang memiliki biaya yang tinggi," kata Fadilah saat ditemui di kawasan Balai Kartini, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Kemudian, Fadilah melanjutkan saat selesai KKN dia dan teman-temannya pun merancang solusi berbasis IoT, X-Shrimp. Alat ini merupakan sistem monitor dan kontrol kualitas air tambak udang vanamme berbasis wireless network dan Internet of Things (IoT). Adapun beberapa yang dimonitor yakni Turbidity, Ph, Salinitas, Oksigen dalam Air, dan Suhu.
"Kita pasang sensor di air, kemudian keluar nilai nanti bisa kita monitor secara online dan offline. Katakanlah Oksigen dalam Air diambang batas, nantinya alat akan memberikan perintah pada kincir angin untuk memutar," jelas Fadilah.
Sebelumnya, lanjut Fadilah saat peternak menggunakan teknologi tradisional, kincir angin memutar selama 24 jam dan akan sangat mahal biaya untuk listriknya.
Fadilah juga melanjutkan saat ini untuk menempatkan berapa kincir angin pada tambak, peternak masih menggunakan ilmu perkiraan. Nantinya, jika menggunakan X-Shrimp peternak bisa mengetahui berapa kincir yang efisien.
Fadilah dan tim berharap jika alat yang diciptakan untuk membantu peternak udang dan meningkatkan pendapatan serta dapat memunculkan pekerjaan baru untuk peternak udang.
Saat ini, mesin IoT X-Shrimp masih berupa prototype dan mereka akan melakukan riset lanjutan untuk bisa digunakan secara menyeluruh di lapangan.
Catatan kaki: Okezone | Harian Aceh
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News