Begini Proses Pembuatan Batik Tulis

Begini Proses Pembuatan Batik Tulis
info gambar utama

Salah satu teknik pembuatan batik adalah dengan tulis. Nilai jual batik tulis relatif lebih tinggi daripada batik hasil cap dan print. Hal tersebut disebabkan oleh prosesnya yang lebih memakan waktu dan tigkat kesulitannya yang lebih tinggi. Dilansir dari bisnis.com, Managing Director PT. Batik Danar Hadi Solo, Diana Santosa menjelaskan bahwa pembuatan batik tulis dapat memakan waktu satu hingga tiga bulan.

Alat dan bahan beserta fungsinya

Canting beserta wajan dan kompor kecil yang terisi malam yang dipanaskan | Foto: batik keris.co.id
info gambar

Dalam pembuatannya batik tulis membutuhkan beberapa alat dan bahan. Ada sepuluh alat dan bahan yang harus disiapkan guna menghasilkan gambar yang otentik. Pertama adalah kain sebagai bahan dasar. Ada beberapa jenis kain yang dapat dipakai antara lain kain mori, kain rayon, kain kapas, kapas grey hingga kain sutera.

Kedua adalah canting yang berfungsi sebagai alat pelukis motif di kain batik. Lalu ada malam yang merupakan lilin batik dengan fungsi sebagai perintang atau penutup bagian tertentu dari kain batik agar tidak terkena pewarna.

Selanjutnya ada zat pewarna yang terbagi dalam zat alami dan sintetis. Untuk pewarna alami biasanya didapatkan dari tumbuh-tumbuhan seperti indigo atau kayu. Beberapa kayu yang dapat dimanfaatkan anatara lain adalah kayu tinggi, kayu jambal, kayu tegeran dan lain-lain. Berikutnya ada wajan dan kompor kecil yang berfungsi untuk mencairkan dan menampung malam.

Alat-alat pendukung selanjutnya adalah gawangan sebagai penyangga kain saat dilakukan proses penggambaran motif. Dingklik yang merupakan sebuah kursi kecil dari plastik atau kayu dengan fungsi sebagai tempat duduk pengrajin. Bandul yang merupakan besi atau kayu dengan fungsi sebagai alat pemberat untuk penahan kain batik agar tidak bergeser.

Lalu ada taplak yang menjadi alas pengrajin yang biasanya diletakkan di antara paha dan kain batik. Terakhir adalah meja kayu sebagai tempat meratakan kain dan tempat menggambar pola motif dengan pensil sebelum memasuki proses pembatikkan.

Proses pembuatan batik tulis

Proses pembuatan batik tulis oleh pengrajinnya | Foto: kumparan.com
info gambar

Ada dua belas langkah yang dilewati untuk menghasilkan sebuah kain dengan motif batik. Pertama adalah nyungging, proses ini adalah awal pembuatan gambar pola batik yang dilakukan pada sebuah kertas. Hal ini pun harus dilakukan oleh spesialis pola.

Selanjutnya adalah njaplak yaitu proses pemindahan pola yang sudah dibuat dari kerta ke kain. Berikutya dilanjutkan dengan nglowong, yang merupakan proses pelekatan malam di kain dengan mengikuti pola yang sudah ada, pada proses ini motif batik akan mulai terlihat.

Berikutnya adalah ngiseni yang merupakan pemberian motif isian pada ornamen utama yang telah ada. Setelah itu ada nyolet yang merupakan pewarnaan pada bagian tertentu pada motif.

Proses selanjutnya adalah mopok, pada bagian ini bagian yang sudah dilapisi malam ditutupi lagi. Tahap tersebut juga diiringi dengan nembok yang merupakan roses penutupan bagian dasar kain.

Berikutnya dilakukan pewarnaan kain secara menyeluruh yang disebut dengan ngelir, haal ini diikuti dengan peluruhan malam lewat perendaman kain di air mendidih yang biasa disebt nglorod.

Tahap selanjutnya adalah ngerentasi, dalam proses ini ornamen utama yang telah digambar diberikan garis-garis yang biasa disebut cecek. Lalu selanjutya pada bagian tertentu kembali ditutupi dengan malam, proses tersebut biasa disebut dengan nyumri.

Dua tahap terakhir yang dilakukan adalah nyoja yaitu dicelupkannya kain dengan warna coklat atau sogan dan nglorod kedua untuk meluruhkan seluruh malam pada tahap terakhir.

Sumber: jnjbatik.com | kompas.com | bisnis.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AH
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini