Jembatan Ini Terbuat Dari Akar Pohon

Jembatan Ini Terbuat Dari Akar Pohon
info gambar utama

Suku Baduy atau orang Kenekes merupakan salah satu suku pedalaman yang ada di Indonesia. Suku Baduy bermukim di Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Baduy masih menjaga adat istiadat nenek moyang mereka.Suku Baduy juga merupakan satu di antara beberapa suku pedalaman di Indonesia yang menutup diri dari dunia modern. Alasannya, Suku Baduy memilih hidup selaras dengan alam.

Suku Baduy di Lebak, Banten merupakan salah satu di antara beberapa suku pedalaman di Indonesia yang menutup diri dari dunia modern. Alasannya, mereka cenderung memilih hidup selaras dengan alam. Bahkan mereka tergolong sangat menutup diri dari perkembangan teknologi. Sehingga mereka kerap dicap sebagai suku yang primitif. Meski begitu, Suku Baduy memiliki kehebatan selain berburu dan memanfaatkan hasil bumi, yaitu membangun tempat tinggal tanpa menggunakan paku serta alat bantu lainnya.

Anak suku Baduy di jembatan akar | sumber: kedaipea.com
info gambar

Selain terkenal dengan keanekaragaman budaya dan hasil tani, Kampung Adat Baduy ternyata juga menyimpan sejumlah tempat menarik serta ikonik. Salah satu yang menyita perhatian ialah keberadaan jembatan dengan tumpukan akar pohon karet, jembatan tersebut berada di atas aliran sungai Cisemet. Keberadaan Jembatan Akar tersebut juga menyambungkan dua desa di Baduy Luar yakni Panyelarangan dan Nungkulan, untuk menuju Jembatan Akar ini para wisatawan bisa melalui Desa Cijahe.

Jika dipikir menggunakan logika, hal tersebut tentu sangat tidak mungkin dan tidak masuk akal. Namun nyatanya, di sebuah tempat di Banten terdapat sebuah Jembatan Akar yang terkenal karena dibangun oleh Suku Baduy tanpa alat perekat sama sekali.

Jembatan akar ini terbentang di atas sungai Cisimeut selebar 30 m. Keberadaan dari jembatan akar ini menjadi penghubung antara dunia luar dan Suku Baduy. Jembatan ini merupakan salah satu rute yang dapat dijumpai ketika akan masuk ke daerah Suku Baduy dan menjadi ikon utama bila berkunjung ke tempat ini.

Tetapi seiring berjalannya waktu, maka bambu-bambu ini dijalar ke akar-akar pohon yang rimbun. Konon, proses penjalaran akar ini berlangsung sekitar 50-70 tahun. Namun beberapa wargapun mengaku tak ada yang tahu bagaimana jembatan ini tercipta, hingga bisa tetap berdiri kokoh hingga sekarang. Masyarakat menyakini bahwa ini terjadi secara alami dan merupakan bentuk dari pemberian alam kepada masyarakat Baduy, tapi beberapa masyarakat juga memperkirakan jembatan ini merupakan buatan suku Baduy. Jembatan akar sudah 100 tahun usianya.

Spot foto yang indah di bawah jembatan | sumber: poenyakoer.com
info gambar

Untuk menuju Jembatan Akar ini diperlukan waktu sekitar dua jam dengan tracking dari terminal Ciboleger. Meski demikian, jembatan ini bisa dilalui dengan ojek.Jalan menuju Jembatan Akar ini merupakan rute ketika ingin kembali dari Baduy Dalam perjalanan menuju Ciboleger atau sebaliknya.

Yang menarik, di bawah Jembatan Akar ini kalian para wisatawan dapat rehat melemaskan kaki. Selain itu, pengunjung bisa menikmati jembatan keren itu dari bawah atau tepi sungai Cisemet. Jembatan Akar ini juga menjadi pilihan untuk wisatawan berswafoto lantaran memiliki bentuk yang menarik serta unik dengan tumpukan akar.


Catatan kaki:

misteri jembatan akar | jembatan terbuat dari akar | Jembatan 100 tahun dan spot foto

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini