Kereta Wisata di Ambarawa Bisa Disewa, Lho!

Kereta Wisata di Ambarawa Bisa Disewa, Lho!
info gambar utama

Kereta api tidak hanya digunakan sebagai moda transportasi yang mengantarkan penumpang dari satu kota ke kota lain. Namun, ada beberapa kereta yang khusus digunakan sebagai destinasi wisata, salah satunya kereta api wisata di stasiun Ambarawa. Ada dua jenis kereta api yang dijadikan sebagai kereta wisata yaitu jenis kereta api uap dan kereta api diesel. Rute yang disediakan untuk perjalanan menggunakan kereta wisata ada dua yaitu Ambarawa – Tuntang yang melewati Rawa Pening dan rute Ambarawa – Bedono dengan medan pebukitan yang cukup menanjak dengan pemandangan Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran.

Ada pembatasan jumlah pengunjung yang dapat naik kereta api wisata ini dalam satu harinya, karena dalam satu kali perjalanan maksimal hanya dapat mengangkut 120 pengunjung untuk kereta api diesel. | Sumber PT KAI
info gambar

Ada dua cara untuk menikmati sensasi berwisata menggunakan kereta api tua ini, yakni dengan cara wisata reguler dan cara wisata sewa. Kereta wisata reguler ini hanya diperuntukkan kereta api diesel yang melayani pengunjung pada akhir pekan yakni hari Sabtu – Minggu dan hari libur nasional. Sebelum naik kereta wisata, pengunjung diharuskan membeli tiket untuk sekali masuk. Harga tiket masuk untuk wisata reguler kereta api diesel seharga Rp 50.000,00 untuk satu orang dalam sekali perjalanan pulang pergi. Tiket tersebut berlaku untuk usia tiga tahun ke atas. Perjalanan menggunakan kereta api wisata reguler ini memakan waktu 1 jam antara Ambara – Tuntang untuk sekali pulang pergi. Ada tiga jadwal yang tersedia untuk perjalanan kereta wisata reguler yaitu pukul 10 pagi, pukul 12 siang dan pukul 2 siang.

Kereta api yang digunakan untuk wisata reguler menggunakan kereta api diesel vintage dengan lokomotif berdaya diesel yang menarik 3 gerbong tua sekaligus. Dalam satu gerbong dapat memuat 40 pengunjung sehingga total pengunjung yang dapat diangkut dalam satu perjalanan adalah 120 pengunjung. Karena hanya dibuka pada akhir pekan dan hari libur nasional, maka tentu saja banyak pengunjung yang ingin menaiki kereta api tua ini. Oleh sebab itu, dianjurkan kepada para pengunjung untuk antre pembelian tiket sejak pagi menghindari habisnya kuota penumpang yang dapat naik kereta wisata hari itu.

Untuk dapat menyewa kereta api wisata, penanggung jawab rombongan dapat datang ke pusat kantor kereta api Daerah Operasional (DAOP) IV Semarang dengan membawa data-data yang diperlukan. | Sumber PT KAI
info gambar

Selain menggunakan kereta api wisata reguler, pengunjung juga dapat menggunakan sistem sewa untuk dapat naik kereta api wisata di Ambarawa. Sistem sewa ini khususnya diperuntukkan kereta api uap yang melewati medan perbukitan dan pemandangan Gunung Ungaran serta Merbabu yang semakin membuat betah di perjalanan. Lama waktu pulang pergi antara Ambara – Bedono adalah 3 jam. Namun, tidak hanya kereta api uap, pengunjung juga dapat memilih untuk menyewa kereta api diesel. Biasanya sistem sewa ini dilakukan oleh rombongan kantor, reuni sekolah, dharma wisata dan kelompok-kelompok lain yang ingin mengisi liburan dengan berwisata menggunakan kereta api tua ini.

Ada beberapa harga untuk dapat menyewa kereta api wisata ini. Berikut daftar harga dengan sistem sewa kereta api wisata yang ditawarkan oleh PT Kereta Api Indonesia.

Kereta

Rute

Sewa 1 Gerbong

Sewa 2 Gerbong

Sewa 3 Gerbong

Kereta Api Diesel

Ambarawa-Tuntang (PP)

Rp 5.000.000,00

Rp 7.500.000,00

Rp 10.000.000,00

Kereta Api Uap

Ambarawa-Tuntang (PP)

Rp 10.000.000,00

Rp 12.500.000,00

Rp 15.000.000,00

Kereta Api Uap

Ambarawa-Bedono

-

Rp 15.000.000,00

-

Selain kereta wisata, di stasiun Ambarawa juga terdapat Museum Kereta Api Indonesia. Jadi, jika pengunjung kehabisan tiket untuk naik kereta api wisata, pengunjung dapat mapir ke museum tersebut untuk menambah wawasan tentang perkereta apian di Indonesia.

Nah, setelah membaca informasi mengenai kereta wisata di Ambarawa, apakah Kawan GNFI tertarik untuk mencoba naik kereta api tua tersebut?


Catatan kaki: Kompas Travel | PT KAI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini