Dalam rangka turut memperingati Hari Kopi Internasional yang jatuh pada 1 Oktober lalu, Wahana Visi Indonesia (WVI), mengajak beberapa perusahaan kopi di Indonesia untuk bersama-sama berbagi serta berkolaborasi mengumpulkan dana untuk membangun fasilitas air bersih bagi anak-anak di Asmat, Papua.
“Aksi kemanusiaan tersebut dilatarbelakangi kondisi krisis air bersih di daerah itu untuk kebutuhan mandi, minum, mencuci, memasak, penampungan air hujan, dan lain sebagainya,”ucap Beatric M. Public Engagement Manager WVI dalam acara Kopi Untuk Asmat di Jakarta, Selasa (8/10).
Menurutnya, belakangan ini kopi sudah menjadi sebuah tren. Bahkan orang yang tidak menyukai kopi pun akan menjadi gila kopi. Maka dari itu, kecintaannya terhadap kopi menjadikan sebuah ide untuk menggandeng coffee shop agar bekerjasama menggalang dana untukanak di Asmat.

Dari kegiatan tersebut, dari setiap penjualan satu gelas es kopi maka akan didonasikan sebesar Rp 1000 selama Oktober sampai dengan November 2019. Sementara itu, perusahaan kopi yang turut bergabung dalam kampanye tersebut antara lain, Three Folks, Say Something, Di Bawah Tangga, Tuang coffee, Meso Coffee, Kitchen by Dough Darlings, 8th Brew, Kopi Toko Djawa, Hungry Bird, Foresthree, dan Filosofi Kopi.
Sebelumnya, Wahana Visi Indonesia sudah hadir di Asmat dalam respon kejadian luar biasa campak dan gizi buruk pada awal tahun 2018. Salah satu prioritas program yang dilakukan adalah penyediaan air bersih yang digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan sehari-hari.
“Dari kopi ini, kita menargetkan fasilitas air bersih penampungan air hujan di Asmat. Target kami 300 penampungan air hujan guna mencukupi kebutuhan masyarakat di 4 Desa yakni Damen, Warse, Birak, dan Akmar untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 1200 KK sehingga anak-anak, para orang tua dan pengasuh dapat mengkonsumsi air yang sudah di olah serta mempraktekkan perilaku hidu bersih dan sehat,” paparnya.

“Mekanismenya mudah. Tinggal datang aja ke toko kopi favorit yang ikut tergabung dengan kempanye ini. Untuk pembelian es kopi dan lainnya akan didonasikan berbeda-beda. Intinya dari masing-masing coffee shop, kita membebaskan mereka dan kita akan mendukung,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Deva Mahendra aktris sekaligus owner dari Foresthree turut berpartisipasi dalam kampanye tersebut, mengungkapkan kecintaannya terhadap Papua yang membuatnya ingin bergerak melakukan sesuatu untuk pembangunan Papua. dia berharap dengan apa yang dilakukannya bisa memberikan dampak yang besar bagi perkembangan Papua, terutama anak-anak di Asmat.
“Targetnya awarnes sih. Karena apa yang saya lakukan ini sangat kecil untuk Papua. dengan era internet sekarang, peduli aja nggak cukup. Kita harus menyentuh, tidak mesti lewat kopi atau pembangunan air hujan, apapun tidak terbatas. Mereka membutuhkan banyak,” ucap Deva.***
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News