Keindahan Batu Megalitikum di Antara 33 Rumah Kaki Gunung Inerie

Keindahan Batu Megalitikum di Antara 33 Rumah Kaki Gunung Inerie
info gambar utama

Indonesia memang kaya akan keindahan alam serta peninggalan-peninggalan sejarah. Salah satunya seperti yang terletak di Flores Nusa Tenggara Timur memiliki beragam pesona yang menawan.

Jika Kawan GNFI berkunjung ke flores, jangan lewatkan untuk mengunjungi kampung adat Gurusina atau biasa disebut dengan Kampung Megalitikum Gurusina yang terletak di Kecamatan Jarebu’u, Kabupaten Ngada.

Kampung adat ini merupakan kampung adat tertua di Pulau Flores. Jika Kawan GNFI berkunjung kesini, dijamin tidak akan menyesal, karena lokasinya memiliki background Gunung Inerie yang berbentuk kerucut sempurna.

Selain rumah-rumahnya yang terbilang unik, keunikan dari budaya adat Gurusina ini adalah batu megalitikum. Hal tersebut menjadi alasan kawasan ini disebut dengan Kampung Megalitikum Gurusina. Karena, terdapat batu-batu megalitikum yang berdiri tegak di tengah kampung. Cara ini pula yang membedakan Kampung Adat Gurusina berbeda dengan kampung adat lainnya.

Kampung Gurusina di Flores | foto : PesonaIndonesia
info gambar

Pesona alam Desa Adat Gurusina selaras dengan penduduknya yang ramah dan selalu menjaga warisan leluhur. Di desa ini terdapat sekitar 33 rumah yang terbuat dari bambu, beratap alang-alang, dan beralas pelepah bambu.

Selain itu rumah yang berdiri di atas halaman luas ini berdampingan dengan beberapa pasang Ture Linggi, yaitu sebuah altar berbentuk batu yang digunakan untuk memuja kepada leluhur.

Tidak hanya 33 bangunan rumah tradisional yang ada di Desa Adat Gurusina ini, terdapat pula 2 buah Ngadu yaitu tiang adat perlambangan seorang laki-laki dan tiga rumah Bhaga yang merupakan adat yang digunakan untuk mempersembahkan sesaji pada leluhur.

Keunikan lainnya dari tempat ini adalah di depan rumah milik masyarakat Gurusina biasanya terdapat sebuah tanduk kerbau sebagai pelambangan kejayaan dan kekayaan pemilik rumah.

Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang untuk mengunjungi kampung Adat Gurusina. Selain untuk merasakan tinggal di kawasan dengan kekayaan alam dan pemandangan yang luar biasa indah, para traveler juga mendapat banyak wawasan serta pengetahuan.

Dari desa adat Gurusina ini, kita bisa belanja dan membawa pulang oleh-oleh kain tenun yang ditenun oleh para wanita Desa Gurusina. Menenun menjadi rutinitas mereka di samping aktivitas bertani. Masyarakat Kampung Adat Gurusina menanam jagung, umbi-umbian, kelapa, pisang, kopi, cengkeh, kemiri, dan kakao.


Catatan kaki: PesonaIndonesia | MediaIndonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini