Sistem Keuangan Syariah Indonesia Raih Peringkat 4 di Dunia. Ini Sebabnya

Sistem Keuangan Syariah Indonesia Raih Peringkat 4 di Dunia. Ini Sebabnya
info gambar utama

Sebuah kabar baik muncul bagi sistem keuangan syariah di Indonesia. Tahun ini, sistem syariah Indonesia berhasil menembus lima besar pada laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) yang disusun Refinitiv.

IFDI mengukur lima kriteria keuangan syariah suatu negara, yaitu pertumbuhan kuantitatif, pengetahuan (Knowledge), tata kelola (Governance), kesadaran (Awareness) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Refinitiv sendiri terafiliasi dengan Thomson Reuters.

Menurut laporan pengembangan keuangan Islam edisi tujuh tersebut, aset industri keuangan Islam tumbuh menjadi 2,5 triliun dolar AS pada 2018 dari 2,4 triliun dolar AS pada 2017. IFDI 2019 sengaja diluncurkan pada hari ini, Selasa (12/11) di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019.

Proposition Manager Refinitiv, Shaima Hassan menyampaikan Indonesia menempati peringkat keempat setelah Malaysia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat.

"Peningkatan skor IFDI mencapai 37 persen karena kinerja yang jauh lebih baik dan mulai banyaknya informasi yang bisa kami kumpulkan," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Wanita asal Bahrain itu menyebut aset finansial syaria Indonesia tahun ini mencapai USD 86 miliar. Jumlah tersebut sangat besar namun masih bisa dikembangkan mengingat besarnya populasi Indonesia.

Selama ini Indonesia tertinggal karena kurangnya informasi dan literasi terkait aktivitas keuangan syariah dalam negeri. Shaima mengatakan adanya Masterplan Ekonomi Keuangan Syariah (MEKSI) 2019-2024 membawa peningkatan signifikan terhadap skor IFDI.

Indonesia memperkenalkan MEKSI yang mencakup kerangka kerja pembangunan, strategi, dan rencana aksi untuk membantu industri memainkan peran yang lebih besar dalam perekonomian negara. Salah satu fokus khusus dari strategi ini adalah pendidikan keuangan Islam.

Selain itu Indonesia juga mengalami peningkatan karena indikator knowledge, governance dan awareness. Aset keuangan Islam Indonesia berjumlah 86 miliar dolar AS pada tahun 2018, naik lima persen dari 82 miliar dolar AS pada tahun 2017.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini