Benarkah Kesehatan Mental Pengaruhi Kualitas Diri?

Benarkah Kesehatan Mental Pengaruhi Kualitas Diri?
info gambar utama

Kesehatan memang sangat mahal. Banyak orang dikatakan sehat beranggapan bahwa sehat itu dapat dilihat secara fisik, padahal sehat secara mental perlu diperhatikan.

Memang sehat secara fisik bisa terlihat secara jelas dibandingkan sehat secara mental, namun pada kenyataannya dewasa ini banyak sekali orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Gangguan kesehatan mental ini dapat berupa stres, depresi, halusinasi atau lainnya yang dapat mengubah kondisi perasaan seseorang secara signifikan.

Berubahnya kondisi perasaan seseorang secara signifikan ini apabila tidak diperhatikan akan berdampak pada diri seseorang yang memiliki gangguan tersebut.

Dampak yang biasa terjadi dapat berupa mood swing atau memiliki perasaan yang berubah-ubah, emosi tak terkendali, delusi, halusinasi, depresi, hilangnya kesadaran, hingga bunuh diri.

Seseorang yang memiliki gangguan terhadap kesehatan mental hendaknya perlu perhatian khusus dan mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Apabila tidak, orang yang yang mengalami gangguan tersebut akan merasa sendiri tidak ada dukungan orang sekitar, bakal bersikap sesuai dengan keinginannya, bisa saja hingga mengonsumsi obat obatan terlarang.

Benar apa tidak orang yang memiliki gangguan mental akan mempengaruhi kualitas dirinya? Ya benar, orang yang memiliki gangguan mental kualitas dalam dirinya akan ikut berubah.

Mulai dari kebiasaan yang tak terencana karena perasaan yang berubah-ubah, menarik diri dari masyarakat atau menyendiri di mana lingkungan sekitarnya akan merasa berbeda dan menjauhinya.

Gangguan kesehatan mental memang biasanya menyerang sejak usia remaja, usia seseorang mulai mengenal lingkungan secara luas, menjalin hubungan pertemanan yang dapat mengacu pada adaptasi seseorang.

Cukup banyak juga gangguan kesehatan mental menyerang orang dewasa dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Menurut data WHO, pada tahun 2016 terdapat sejumlah 35 juta jiwa mengalami depresi. Menurut Mental Health American, 8,2 persen anak di bawah umur atau remaja mengalami depresi pada tahun 2015, yang awalnya naik dari 5,9 persen pada tahun 2012. Dapat diperkirakan bahwa 20 persen remaja mengalami gangguan kesehatan mental.

Bagaimana pencegahan gangguan kesehatan mental? Berikut beberapa caranya untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan mental:

  1. Selalu berpikiran positif untuk menghindari perasaan atau berprasangka buruk.
  2. Tetap berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi
  3. Berbagi dengan teman atau keluarga apabila mendapatkan masalah
  4. Melakukan aktivitas yang positif yang dapat meningkatkan kualitas diri dan mood
  5. Menghindari aktivitas yang dapat merugikan diri sendiri
  6. Apabila sudah merasa memiliki gangguan kesehatan mental dapat menghubungi dokter kesehatan jiwa terdekat, psikologi maupun psikiater.

Harapan seseorang adalah memiliki tubuh yang sehat, baik itu sehat secara fisik maupun mental agar dapat beraktivitas secara umumnya tanpa ada masalah terkendala.

Mari jaga kesehatan mental, kesehatan mental berubah berawal dari diri sendiri, tetaplah melakukan aktivitas yang sehat dan menghindari kemungkinan yang dapat merugikan diri sendiri.

Referensi: kumparan | Alodokter | Cigna

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FD
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini