Manfaat di Balik Permainan Congklak

Manfaat di Balik Permainan Congklak
info gambar utama

Gencarnya perkembangan teknologi masa kini semakin meminggirkan keberadaan permainan tradisional yang sekitar 15 tahun yang lalu masih banyak dimainkan oleh anak-anak seusia sekolah dasar hingga menengah pertama. Salah satu permainan tradisional yang dulu hampir ditemui di seluruh wilayah Indonesia adalah Congklak atau Dakon. Beberapa daerah memiliki nama yang berbeda untuk menyebut permainan yang dimainkan oleh dua orang ini, di Jawa misalnya, permainan ini dinamakan Congklak, Dakon atau Dhakonan. Sementara, di wilayah Sumatra Melayu, Congklak dinamakan Congkak sedangkan di Lampung, Congklak disebut dengan nama Dentuman Lamban dan di beberawa wilayah di Sulawesi menyebut Congklak dengan Mokaotan, Manggaleceng, Anggalacang dan Nogarata.

Mungkin Kawan GNFI pernah merasakan dan memainkan peramainan tradisional ini. Bagi kawan gnfi yang belum pernah bermain Congklak atau lupa cara bermain Congklak, berikut adalah tata cara bermain Congklak :

Tidak hanya di Indonesia, Congklak juga dimainkan di berbagai negara seperti Malaysia dan Thailand | Foto : Orami Parenting
info gambar

  1. Congklak dimainkan dengan papan Congklak, yakni papan dengan 14 lubang kecil yang ditata memanjang dan saling berhadapan dengan dua lubang besar di ujung kanan dan kiri papan Congklak. Terdapat biji Congklak sejumlah 98 buah yang semuanya dibagikan secara merata ke dalam 14 lubang kecil yang masing-masing lubang berisi 7 buah biji Congklak. Biji Congklak dapat terbuat dari plastik, batuan kecil maupun biji-bijian.
  2. Permainan Congklak hanya dimainkan oleh dua orang, yang mana masing-masing pemain mendapat 7 lubang kecil dan 1 lubang besar yang saling berhadapan.
  3. Permainan dimulai dengan menentukan siapa yang bermain lebih awal, biasanya ditentukan dengan “suit”. Pemain pertama memulai dengan memilih lubang mana yang akan diambil bijinya dan biji dari lubang tersebut diletakkan di lubang setelahnya secara berurutan dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam. Tidak hanya lubang kecil yang disi, namun juga lubang besar milik sendiri diisi dengan biji saat bermain.
  4. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, pemain tersebut dapat mengambil biji tersebut dan melanjutkan permainan dengan mengisi lubang kecil hingga biji tersebut habis kembali.
  5. Bila pemain berhenti di lubang yang kosong di sisi lawan (sisi yang berhadapan) maka pemain berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa serta lawannya mendapat giliran bermain.
  6. Permainan selesai jika sudah tidak ada biji Congklak yang berada di lubang kecil yang artinya semua biji terkumpul di lubang besar milik masing-masing pemain.
  7. Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah biji yang terbanyak.

Sederhana, bukan? Selain mudah dimainkan, permainan Congklak juga memiliki manfaat bagi para pemainnya. Berikut ini adalah manfaat dari pemainan Congklak :

Congklak sangat baik untuk media belajar anak-anak | Foto : Good News From Indonesia
info gambar

  1. Melatih Saraf Motorik Anak

Pemain Congklak yang dalam hal ini biasa dimainkan oleh anak-anak, anak tersebut perlu menggerakkan tangga untuk mengambil dan membagikan biji Congklak ke lubang lainnya. Hal tersebut dapat menstimulasi saraf motorik halus dari anak, karena bermain Congklak erat kaitannya dengan olah fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dengan tangan anak.

  1. Belajar Berhitung

Biasanya, anak yang baru pertama kali atau belum mahir bermain Congklak, diperbolehkan menghitung tiap biji Congklak sebelum mulai bermain. Akhirnya, anak dapat melatih kemampuan berhitungnya secara tidak langsung melalui permaianan Congklak.

  1. Belajar Jujur

Biji Congklak yang dibagikan haruslah satu per satu ke dalam setiap lubang. Melalui hal tersebut, anak dapat belajar jujur untuk meletakkan satu biji sesuai tempatnya dan ketika anak atau pemain tersebut kehabisan biji, maka anak tersebut harus mengakui bahwa bijinya telah habis dan memberikan kesempatan lawannya untuk bermain.

  1. Belajar Menaati Aturan

Dalam bermain Congklak, ada aturan yang harus diikuti yakni para pemian tidak boleh memasukan biji Congklak ke lubang besar milik lawannya. Oleh sebab itu, anak dapat mulai sedikit demi sedikit belajar menaati aturan dimulai dari aturan yang sederhana.

Sungguh tidak disadari, tersimpan manfaat yang secara tidak langsung dapat menjadi media belajar melalui bermain bagi anak. Alangkah baiknya jika permainan tradisional seperti Congklak dan permainan tradisional lainnya tidak ditinggalkan dan kembail dihidupkan. Karena permainan tersebut tidak perlu menghabiskan biaya yang banyak namun bermanfaat bagi para pemainnya.

Catatan kaki: wikipedia | kumparan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini