Pesan Perdamaian Melalui Rumah Sakit Indonesia di Myanmar

Pesan Perdamaian Melalui Rumah Sakit Indonesia di Myanmar
info gambar utama

Indonesia secara resmi memberikan Rumah Sakit bantuan di distrik Myaung Bway, Negara Bagian Rakhine, Myanmar pada 10 Desember 2019. Sesi serah terima Rumah Sakit bantuan Indonesia di Myanmar tersebut diwakili oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar yakni Prof. Dr. Iza Fadri, serta perwakilan dari pihak PMI dan MER-C dan dari pihak Myanmar diwakili oleh Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar, Dr. Myint Htwe beserta perwakilan dari pejabat tinggi Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar yang bertempat di ibu kota Myanmar. Rumah Sakit Indonesia di Myanmar memiliki ukuran bangunan utama 2.214 meter persegi di atas tanah seluas 4.644 meter persegi yang mencakup beragam fasilitas yang diperlukan rumah sakit seperti ruang operasi, ruang gawat darurat, generator dan keperluan lainnya.

Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar menyatakan bahwa rumah sakit tersebut merupakan simbol perdamaian dan persahabatan antara Indonesia dan Myanmar serta sebuah bentuk kegembiraan bersama rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar untuk merayakan hubungan diplomatik bilateral yang telah berlangsung selama 70 tahun. Selain itu, Iza Fadri juga mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut nantinya dapat mendorong pencapaian perdamaian di Negara Bagian Rakhine yang merupakan wilayah konflik.

Serah terima Rumah Sakit Indonesia di Myanmar | Foto : MER-C
info gambar

Proses pembangunan Rumah Sakit bantuan Indonesia di Myanmar ini merupakan inisiasi MER-C sejak tahun 2012 kepada pemerintah Myanmar, namun baru diberikan izin pembangunan pada tahun 2015 dan disediatakn lahan seluas 4000 meter pesergi guna membangun rumah sakit dua komunitas yakni dari pihak umat Islam dan umat Buddha. Rumah Sakit Indonesia di Myanmar ini dibangun pada tahun 2017 atas kerja sama antara berbagai pihak antara lain MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), PMI (Palang Merah Indonesia) dan WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia). Seperti yang sudah diberitakan di berbagai media, bahwa wilayah Rakhine merupakan wilayah konflik dimana krisis kemanusiaan terjadi terhadap etnis minoritas Rohingya pada tahun 2017 lalu. Oleh sebab itu, pembangungan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar akan membawa pesan perdamaian antar dua umat beragama baik Islam maupun Buddha.

Hal tersebut pun disambut baik oleh perwakilan Myanmar yakni Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar yang memberikan apresiasi kepada rakyat Indonesia. Myint Htwe mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Indonesia atas rumah sakit yang dibangun di Negara Bagian Rakhine dengan fasilitas yang memadai yang mana akan terus diingat dan dikenang oleh masyarakat Myaung Bway di Negara Bagian Rakhine serta hubungan Indonesia dan Myanmar dapat semakin erat. Selain itu, Myint Htwe juga menegaskan bahwa umat Islam dan umat Buddha dapat bekerja sama dan berharap bahwa rumah sakit yang diberikan oleh Indonesia akan menjadi simbol perdamaian bagi seluruh masyarakat Myanmar secara keseluruhan, bukan hanya bagi masyarakat Negara Bagian Rakhine.

Rumah Sakit Indonesia untuk Myanmar | Foto : MER-C
info gambar

Melalui laman resmi MER-C, dituliskan bahwa pesan perdamaian kepada Rumah Sakit Indonesia di Myanmar akan terus disebarluaskan, serta Rumah Sakit Indonesia di Myaung Bway Village, Mrauk U Township, Negara Bagian Rakhine dapat menjadi simbol perdamaian bagi warga di Rakhine, Myanmar dan juga dunia. Semoga pula Indonesia dapat terus menyebarkan pesan perdamaian kepada dunia serta menjadi tempat yang damai dan selalu dirindukan oleh warga negaranya sendiri.


Catatan kaki: cnn | mer-c | kemenlu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini