Ludruk dan Ketoprak, Dua Teater Tradisional Yang Bebeda

Ludruk dan Ketoprak, Dua Teater Tradisional Yang Bebeda
info gambar utama

Kekayaan Indonesia memanglah tidak ada habisnya, selain kaya akan keindahan alamnya, Indonesia juga kaya akan ragam keseniannya. Salah satu seni yang dimiliki Indonesia adalah seni pertunjukkan Ludruk dan Ketoprak. Seurpa namun, tak sama, adalah ungkapan yang tepat untuk kedua pertunjukkan tersebut. Banyak orang yang belum bisa membedakan antara mana pertunjukan Ludruk dan mana pertunjukan Ketoprak. Nah, di bawah ini adalah penjelasan singkat tentang kedua pertunjukan tersebut serta beberapa aspek yang membedakan antara Ludruk dan Ketoprak.

  1. Ludruk

Ludruk merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional dalam bentuk pertunjukan drama yang berasal dari Jawa Timur. Petunjukan Ludruk biasanya di awali dengan pembukaan berupa pertunjukan Tari Remo atau Ngremo, atraksi bedayan yang berjoget ringan sembari menyanyikan kidung, adegan lawakan atau dagelan dan pertunjukkan utama berupa pementasan cerita oleh para lakon atau para aktor. Pertunjukan Ludruk biasanya dibagi menjadi beberapa babak, setiap babak dibagi menjadi beberapa adegan dan di sela-sela adegan seringkali diselingi dengan seorang yang menyanyikan satu tembang.

Ludruk dengan tema
info gambar

Cerita yang dipentaskan saat pertunjukan Ludruk adalah cerita yang berisi tentang kehidupan sehari-sehari, cerita perjuangan dan cerita lainnya yang bersifat nyata dengan diiringi musik dari gamelan. Bahasa yang digunakan saat pertunjukan Ludruk adalah menggunakan bahasa Jawa Suroboyo-an yang ringan sehingga dapat mudah ditangkap dan dikemas dengan lawakan atau dagelan sehingga pertunjukan Ludruk bersifat menghibur penonton. Meskipun kini mulai redup, beberapa kelompok Ludruk masih tetap eksis dan rutin manggung di berbagai daerah, contohnya adalah kelompok Ludruk Cak Durasim dari Surabaya.

  1. Ketoprak

Selain Ludruk, salah satu seni teater tradisional lainnya adalah Ketoprak. Jika, Ludruk merupakan seni pertunjukan drama yang berasal dari wilayah Jawa Timur, maka Ketoprak merupakan seni pertunjukan drama yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya di Surakarta. Cerita-cerita yang dibawakan saat pertunjukan Ketoprak biasanya berupa cerita legenda dan epos Ramayana yang tujuannya tidak hanya sebagai pertunjukan hiburan, namun juga sebagai penyampai pesan moral kepada masyarakat. Bahasa yang digunakan untuk pertunjukan Ketoprak adalah bahasa Jawa dengan menerapkan unggah-ungguh boso atau tingkatan penggunaan bahasa sesuai dengan kedudukan, seperti bahasa Ngoko Lugu dan Krama Inggil.

Ketoprak | Foto : Senipedia.id
info gambar

Pertunjukan Ketoprak juga memiliki beberapa babak atau sesi yang mana ada salah satu sesi di mana penampilan para lakon mementaskan cerita tidak memiliki hubungan dengan cerita yang dibawakan sebelumnya. Sesi ini disebut sebagai sesi hiburan, atau bisa dikatakan seperti iklan. Sama halnya dengan Ludruk, seni teater tradisional asal Surakarta ini juga menggunakan gamelan untuk mengiringi pembawaan cerita. Salah satu kelompok Ketoprak yang kini masih eksis adalah Ketoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya dari Jogjakarta.

Semoga, kesenian tradisional baik dari seni teater, tarian maupun nyanyian, tidak tenggelam di telan perkembangan jaman yang serba digital. Melainkan, kemudahan teknologi masa kini dapat turut menghidupkan dan mendayagunakan kesenian tradisional agar semakin dicintai oleh masyarakat.


Catatan kaki: indonesiakaya | indonesiakaya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini