Korowai, Si Pemakan Manusia Terakhir

Korowai, Si Pemakan Manusia Terakhir
info gambar utama

Papua, tanah yang berada paling timur negeri ini adalah wilayah yang dihuni oleh ratusan satwa eksotis, puluhan suku dan ragam bahasa yang berbeda-beda.

Papua adalah surga yang tersembunyi, pantai dan hutan-hutannya memberikan raut keheningan dan kenyamanan batin. Namun, ternyata di balik itu semua, Papua masih diselimuti kemistisan.

Mengapa? Mungkin pembaca akan merinding ketika mengetahui bahwa beberapa suku di Papua masih sangat primitif dan terisolasi dari dunia luar. Suku Korowai, adalah salah satu suku yang berada di Papua. Letak tepatnya adalah di Kabupaten Mappi, Papua.

Rumah Suku Korowai | Foto: Mediatama Binakreasi
info gambar

Keberadaannya baru ditemukan pada 30 tahun lalu. Suku ini memiliki ciri khas tinggal di atas rumah pohon yang memiliki tinggi hingga 50 meter.

Rumah-rumah ini dibangun secara natural tapi jenius. Penyanggahnya berasal dari batang pohon, lantainya terbuat dari dahan kayu, atapnya menggunakan dedaunan.

Mereka hidup dari perburuan. Untuk melakukannya mereka membuat perlengkapan dari bahan-bahan alam, seperti tongkat kayu dan batu yang mereka bentuk sebagai kapak atau tombak.

Selain berburu, suku yang tinggal di 150 km dari Laut Arafuru ini juga sudah lama sekali mengenal sistem perkebunan. Seperti masyarakat Papua pada umunya, Suku Korowai juga memakan sagu sebagai makanan pokok.

Tapi ada sedikit garis keras nih dalam suku ini. Jika salah seorang melanggar aturan di Suku Korowai, maka akan dihukum mati, dan dagingnya akan dimakan warga suku. Jadi diperkirakan setiap anggota suku ini sudah pernah memakan daging manusia.

Hal tersebut mungkin terdengar sangat sadis, tapi menurut pemahaman Suku Korowai ini adalah tindakan wajar dan setimpal. Suku Korowai pernah masuk ke sebuah film dokumenter BBC pada tahun 2011.

Suku Korowai adalah bukti nyata bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan yang nyata adanya. Hal ini harus terus kita banggakan serta terus mengupasnya agar dunia luar terus melirik kehebatan dan keunikan tanah Ibu Pertiwi ini.

Referensi: boombastics.com | id.wikipedia.org

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini