Sesar Lembang dan Legenda Sangkuriang

Sesar Lembang dan Legenda Sangkuriang
info gambar utama

Salah satu penyebab adanya potensi gempa di Provinsi Jawa Barat adalah Sesar Lembang.

Sesar Lembang merupakan sesar aktif yang panjangnya 29 kilometer membentang dari mulai dari Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong, hingga Lembang atau titiknya dari Batu Loceng sampai Padalarang (Ciburuy).

Sesar ini aktif dengan pergerakan 2-3 mm/tahun. Dilihat dari jejak sejarahnya, di Sesar Lembang pernah terjadi gempa berkekuatan 6-7 Skala Richter pada abad ke 15.

Posisi Patahan Lembang tepat di antara Gunung Tangkuban Perahu dengan daratan Kota Bandung. Jadi, tempat ini membentuk dua blok, yaitu blok utara dan selatan. Keduanya menjadi tempat dengan spot pemandangan yang menakjubkan.

Mengutip laman web Destinasi Bandung (2/2019), Geotour Indonesia dan Wanderlust Indonesia bekerjasama dengan U-Inspire Indonesia dan PPMB ITB melaksanakan #SesarLembangTrip yang dipandu oleh ahli Geologi dari LIPI Mudrik Daryono dan ahli Geowisata dari Geotour Reza Permadi.

Perjalanan ini menghasilkan beberapa temuan yang menajubkan dan beberapa fakta terbaru di lapangan.

Gerakan Sesar Lembang mampu mengakibatkan permukaan tanah di bagian utara meninggi. Hal ini mengakibatkan aliran air dari tangkapan air sisi selatan terbendung di kaki dinding patahan.

Material yang terbawa air dan angin lalu mengisi genangan air dan mengendap. Rekam jejak gempa ini ditemukan dari penggalian endapan kolam di Cihideung.

Peta Sesar Lembang
info gambar

Mengaitkan legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi, beberapa hasil diskusi tim #SesarLembangTrip memberikan sebuah analisis fakta lapangan yang sejalan dengan cerita legenda tersebut.

Sangkuriang menebang pohon raksasa yang roboh ke arah barat dengan suara keras. Cerita ini boleh jadi merupakan jalur sesar aktif dan kejadian gempa bumi yang mirip dengan kejadian pohon tumbang.

Pernyataan raksasa dan suara keras menunjukkan bahwa kejadian getarannya besar lebih besar dari pohon tumbang pada umumnya.

Kemudian arah roboh ke barat, menunjukkan seakan-akan pohon raksasa khayalan tersebut berada melintang kearah barat-timur.

Posisi rebahnya pohon raksasa khayalan ini juga diceritakan rinci pada cerita kedua dan ketiga bahwa bagian tunggul/batang utama bawah berada di Bukit Tunggul, dan bagian atasnya daun-ranting berada di Gunung Burangrang.

Lokasi pohon yang roboh ini sesuai dengan hasil pemetaan jalur sesar aktif yang melintang barat-timur, bagian timur berupa jalur sesar tunggal dan bagian barat adalah cabang-cabang sesar akibat pembelokan jalur Sesar Lembang.

Arah Sesar Lembang
info gambar

Terbentuknya danau dalam satu malam, boleh jadi terkait dengan mekanisme kinematika Sesar Lembang bahwa terbentuknya danau-danau akibat pergerakan sesar yang menyebabkan juga pergeseran vertikal.

Pergeseran vertikal ini yang menyebabkan terbendungnya sungai, sehingga membentuk lima danau yang menyebar di sepanjang utara Sesar Lembang.

Terbendungnya sungai-sungai menjadikan beberapa danau dalam waktu satu malam sangat besar terjadi, akibat retakan permukaan akibat gempa bumi.


Referensi: destinasibandung.co.id | tribunJabar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini