Kelud, Si "Kecil-Kecil Cabe Rawit" yang Unik dari Jawa Timur

Kelud, Si "Kecil-Kecil Cabe Rawit" yang Unik dari Jawa Timur
info gambar utama

Gunung Kelud yang terletak di Jawa Timur, punya hal unik yang tidak dipunyai oleh 2.454 gunung di seluruh jajaran ring of fire. Selain terkenal akan gunungnya yang sangat aktif, gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kediri ini menyimpan legenda sekaligus panorama yang tidak ada duanya.

Penasaran? Yuk, Kita simak, hal-hal apa saja sih yang ada dan melekat di gunung yang dijuluki "kecil-kecil cabe rawit" ini.

Pertama, Gunung Kelud punya cerita yang melegenda di Nusantara. Gunung ini mempunyai legenda tentang dendamnya Lembu Suro kepada Dewi Kili Suci, si putri cantik dari Kediri.

Diceritakan, Jenggolo Manik seorang penguasa Kediri, sedang mengadakan sayembara untuk mencari pasangan bagi putrinya, Dewi Kilisuci. Ada dua siluman kuat yang bersedia mengikuti sayembara itu.

Lembu Suro, si siluman yang berkepala lembu, dan Mahesa Suro, si siluman yang berkepala kerbau. Mereka berdua rela melakukan "cara apapun" untuk mendapatkan sang pujaan hati, Dewi Kilisuci.

Mengetahui hal itu, Dewi Kilisuci pun tidak tinggal diam. Dia langsung memberikan persyaratan yang amat berat kepada keduanya, yakni membuatkan dua sumur dengan bau amis dan wangi di puncak Gunung Kelud, yang dibuat bersamaan 'hanya' dalam waktu satu malam.

Keduanya pun mengikuti tantangan itu, dengan kesaktiannya, mereka memanggil bala pasukan siluman untuk membuat sumur di puncak Gunung Kelud.

Siluman-siluman itu menggila dengan mengeruk batuan Kelud yang terjal dengan sangat mudah. Saking saktinya, mereka pun berhasil membuat sumur di puncak Gunung Kelud, kurang dari satu malam.

Melihat keberhasilan itu, Dewi Kilisuci mempunyai siasat licik untuk mengakalinya. Secara, Dewi Kilisuci tidak sudi dipersunting oleh siluman jahat. Dewi Kilisuci lantas menyuruh keduanya untuk kembali turun ke sumur, membuktikan apakah airnya berbau asin dan rasanya amis.

Ketika keduanya turun dan hampir sampai dibawah, Dewi Kilisuci menyuruh bala tentara kerajaan untuk menimbun keduanya, sampai mereka terperangkap di dalam sumur yang sudah mereka buat sendiri.

Lembu Suro merasa dikhianati, sebelum benar-benar kepalanya tenggelam, ia murka, dan bersumpah untuk melakukan dendam kepada keturunan Dewi Kilisuci.

Lembu Suro mengatakan, "Yoh, Besuk Kediri bakal pethuk piwalesku sing makaping, yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung Bakal dadi Kedung"

Yang jika diartikan, "Wahai orang-orang Kediri, suatu saat kalian akan merasakan balasanku yang sangat besar, yaitu Kediri jadi sungai, Blitar jadi daratan, dan Tulungagung jadi lautan yang (sangat) dalam".

Sejak saat itu, masyarakat Kediri dan sekitarnya mengaitkan legenda dendamnya Lembu Suro ketika Gunung Kelud mengalami erupsi.

Kedua, selain legenda, Gunung Kelud juga menyimpan misteri yang dikaitkan dengan pergantian kekuasaan di setiap letusannya. Gunung mungil ini memang dikenal sebagai gunung yang sangat aktif. tercacat sejak abad ke-11, gunung ini sudah meletus lebih dari 30 kali.

Pada sekitar tahun 1000 Masehi, Gunung Kelud meletus, terjadi pergantian kekuasaan dari kerajaan Medang atau Mataram Kuno kepada Kerajaan Kahuripan. Peristiwa itu ditandai dengan adanya pralaya atau bencana besar sampai Raja Airlangga berhasil mendirikan kerajaan baru.

Pada sekitar tahun 1811 Masehi, Gunung Kelud mengalami erupsi, di waktu yang bersamaan, terjadi perpindahan kekuasaan penjajahan dari Belanda ke Inggris. Peristiwa itu dikenal sebagai kapitulasi Tuntang.

Pada tahun 1901, Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno lahir. Pada tahun itu Gunung Kelud mengalami erupsi. Kelahiran Ir. Soekarno ditandai sebagai pergantian kekuasaan dari kolonial ke masa kemerdekaan, karena beliau merupakan presiden pertama ketika Indonesia merdeka tahun 1945.

Di tahun 1966 terjadi peristiwa Orde Baru, yakni terjadinya perpindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto. Meski banyak sumber yang menyangsikan terkait kebenaran peristiwa itu, apalagi kejadian itu terjadi selepas G30/S, lagi-lagi Gunung Kelud meletus pada tahun yang bersamaan

Lalu di tahun 2014, terjadi pergantian presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab yang disapa SBY ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Pada waktu itu mungkin masih teringat, dimana waktu itu Gunung Kelud mengalami erupsi dahsyat yang dicatat sepanjang sejarah.

Keempat, masih di tahun yang sama, Gunung Kelud juga meletus tepat di Hari Valentine, tepatnya tanggal 14 Februari 2014.

Perayaan Valentine yang biasanya dirayakan dengan hujan penuh kasih sayang, seketika diganti hujan abu oleh Gunung Kelud. Bahkan, muntahan isi perutnya sampai terdampak ke hampir wilayah Jawa, seperti Kota Bandung dan Yogyakarta yang jaraknya sangat jauh, dan sepertinya muskil dicapai gunung semungil itu.

Namun, terlepas dari legenda sekaligus mitos yang melekat di Gunung Kelud. nyatanya gunung itu punya panorama yang sangat indah. Pemerintah Kabupaten Kediri menyulap tempat itu menjadi wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.

Berbondong-bondong masyarakat datang ke sana, karena sangat cocok untuk wisata keluarga. Bagi kalian yang masih amatir dengan adrenalin gunung. Tenang, insfrastruktur di sana sudah sangat bagus, bahkan kamu bisa melihat kelokan jalan-jalannya mirip seperti lekukan di Tembok China loh.

Kelima, Kelud mempunyai wisata komplit yang murah meriah. Ya, selain ramah untuk wisata keluarga, wisata Gunung Kelud juga sangat murmer alias murah meriah. untuk registrasi masuk ke wisatanya cukup bayar Rp10 ribu per orang. Selain itu, di sana juga tersedia ojek yang mau mengantarkan kita sejauh 5 kilometer ke kawahnya, cukup hanya bayar 30-50 ribu-an.

Sebelum pulang kamu bisa membeli nanas madu khas dari kaki Gunung Kelud, dijamin rasanya manis dan akan membuatmu tergoda kembali untuk kembali ke Gunung Kelud.

Nah, itu tadi beberapa ulasan tentang hal-hal yang perlu kamu tahu tentang Gunung Kelud. Gimana, mulai tertarik datang ke sana? Yuk angkat ranselmu buat traveling ke sana!.


Referensi: https://www.instagram.com/farizilhamrosyidi/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini