Sate Lilit, Sebuah Makanan Yang Menjadi Simbol Kejantanan Pria

Sate Lilit, Sebuah Makanan Yang Menjadi Simbol Kejantanan Pria
info gambar utama

Selain berkunjung ke pantai mencoba kuliner yang satu ini wajib rasanya apabila Kawan GNFI berlibur ke pulau Bali. Pulau bali yang juga dikenal dengan sebutan pulau Dewata ini memang sudah terkenal dengan berbagai wisata yang ditawarkanya. Bahkan nama pulau Bali ini sudah terkenal sampai ke manca negara, karena keindahan dan berbagi wisata yang dimilikinya.

Selain wisata lam yang mengagumkan seperti pantai, dan pemandangan alam yang menawan. Ketika berkunjung ke Bali Kawan GNFI juga harus mencoba berbagai kuliner khas dari Bali. Seperti bebek betutu, lawar, nasi jinggo, sate lilit, dan masih banyak yang lainya. Dari semua kuliner tersebut sate lilit adalah salah satu yang wajib Kawan GNFI coba.

Penyajian sate lilit | Foto: pinterest.com
info gambar

Berbeda dengan sate umumnya yang menggunkan daging kambing atau ayam. Sate lilit ini terbuat dengan campuran dari berbagai bumbu. Seperti kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, kencur, cabai, lengkuas, garam, dan gula merah. Campuran dari berbagai bumbu ini nantinya disangrai dengan bahan utamanya yaitu ikan tenggiri.

Bahan lain yang juga menjadi pelengkap adalah tepung kanji, tepung terigu, dan kuning telur agar rasa dari sate lilit semakin nikmat. Proses sangrai ini dilakukan sampai adonan dengan campuran berbagai bumbu tadi sampai berubah warna dan mengeluarkan aroma yang sedap. Setelah proses penyangraian selesai, adonan tersebut siap dililitkan pada tusuk sate.

Ilustrasi proses pembuatan sate lilit | Foto: tukangreview.com
info gambar

selain menjadi hidangan biasanya sate lilit ini juga digunakan sebagai keperluan adat. Dalam keperluan untuk adat, sate lilit ini biasanya dibuat dalam jumlah yang banyak. Oleh karenanya dalam proses memasaknya dilakukan oleh para pria. Mulai dari proses pengolahan daging sebagai bahan utama sampai meracik bumbu dari sate lilit.

Setelah proses tersebut selesai proses selanjutnya adalah melilitkanya pada tusuk sate. Pada proses ini pun juga dilakukan oleh para pria. Selain karena alasan jumlah sate yang banyak, masyarakat bali juga percaya bahwa sate lilit adalah simbol kekuatan dan kejantanan pria. Bahkan sampai-sampai ketika ada pria yang tidak bisa membuat sate lilit maka dianggap tidak jantan.

Sumber: travelingyuk.com | fimela.com | myedisi.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini