Film Layar Lebar Berbahasa Daerah

Film Layar Lebar Berbahasa Daerah
info gambar utama

Industri perfilman Indonesia selalu berkembang setiap tahunnya. Berbagai jenis film dengan genre yang berbeda dapat dinikmati di layar lebar kesayangan Kawan GNFI. Bahkan banyak film yang diproduksi anak bangsa yang mengangkat kekayaan daerah di Indonesia yang salah satunya diidentikkan dengan menggunakan bahasa daerah.

Nah, beberapa film di bawah ini adalah film yang tayang di layar lebar dengan menggunakan bahasa daerah, yang tidak hanya unik karena mengangkat kearifan lokal namun juga menyabet prestasi hingga tingkat internasional.

  1. Yowis Ben

Film yang disutradari dan diperankan oleh Bayu Skak ini menggunakan bahasa Jawa Timur-an mengingat setting lokasi film ini berada di Malang Jawa Timur. Pada tahun 2018, film Yowis Ben menjadi pemenang di Festival Film Bandung untuk kategori Film Remaja yang Bermuatan Kearifan Lokal.

Nah, film Yowis Ben juga memiliki serial lanjutan yakni Yowis Ben 2 yang sudah tayang pada tahun 2019 lalu. Film ini akan membuat Kawan GNFI menambah pengetahuan tentang bahasa Jawa Timur-an yang mungkin selama ini terdengar cukup asing, ya.

  1. Marlina Si Pembunuh Empat Babak

Film karya Mouly Surya ini tayang pada tahun 2017 dengan menggunakan bahasa Indonesia serta bahasa daerah Nusa Tenggara Timur dengan setting lokasi film berada di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2018, film Marlina Si Pembunuh Empat Babak mewakili Indonesia untuk OSCAR dengan kategori Film Dengan Bahasa Asing Terbaik.

Selain itu, film ini juga menyabet banyak penghargaan baik di tingkat lokal seperti Festival Film Indonesia hingga tingkat internasional yakni Festival Film Sitges dan Tokyo FILMeX.

Film Surau dan Silek | Foto : Wikipedia
info gambar

  1. Cahaya Dari Timur : Beta Maluku

Film yang tayang pada tahun 2014 ini menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Ambon. Diperankan oleh Chicco Jerikho, Shafira Umm, Abdurrahman Arif, Burhanuddin Ohorella, Aufa Assegaf, Bebeto Leutually dan Jajang C.Noer, film yang bertemakan sepak bola ini juga mendapat penghargaan dari Festival Film Indonesia 2014 sebagai Film Terbaik.

  1. Uang Panai’

Uang Panai' adalah sebuah film Indonesia yang dibuat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan dirilis tahun 2016. Bahasa yang digunakan dalam film ini yakni bahasa Melayu Makassar, Indonesia, Makassar, Bugis dan Inggris. Film ini juga meraih penghargaan Piala Maya untuk Film Daerah Terpilih pada tahun 2016.

  1. Surau dan Silek

Surau dan Silek merupakan film keluarga berlatarkan budaya masyarakat Minangkabau yang rilis pada tahun 2017 dan dalam dialognya, film ini menggunakan bahasa Minangkabau. Film Surau dan Silek ini mendapat kehormatan ditayangkan pada Festival Del Cinema dInonesia atau Festival Film Indonesia di Teatro Della Compagnia di Kota Florence, Italia.

Nah, tidak hanya ke lima film di atas yang menggunakan bahasa daerah, ada beberapa film lainnya yang juga menyisipkan bahasa daerah seperti Dilan 1990 dengan bahasa Sunda, Sokola Rimba dengan bahasa Suku Anak Dalam, hingga Laskar Pelangi dengan bahasa Melayu Belitong.

Beberapa film tersebut membuktikan bahwa kearifan lokal yang dimiliki Indonesia merupakan kekayaan tersediri yang bahkan tidak dapat ditemukan di negara lain.

Oleh sebab itu, patutlah untuk berbagga dan melestarikan beragam macam kearifan lokal, salah satunya bahasa daerah di mana Indonesia menempati peringkat ke dua negara dengan bahasa terbanyak di dunia.

Sumber : Wikipedia |Piala Maya | Film Indonesia | Kompasmuda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini