Kemendikbud Gandeng TVRI Untuk Fasilitasi Siswa Belajar di Rumah

Kemendikbud Gandeng TVRI Untuk Fasilitasi Siswa Belajar di Rumah
info gambar utama

Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 saat ini, kegiatan belajar mengajar tetap harus berjalan meski hanya dilakukan di rumah masing-masing. Melalui jaringan internet, guru dan murid tetap bisa saling bertatap muka.

Adanya aplikasi seperti Zoom, Google Hangouts, dan lain sebagainya, sangat membantu terlaksananya penyampaian materi dari guru ke murid. Di sini, penggunaan kuota internet menjadi hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Karena itu, melalui telekonferensi, Kamis (9/4), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makariem mengatakan, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa dimanfaatkan guru dan murid untuk membeli kuota internet. Hal itu, dalam rangka mendukung kegiatan belajar dari rumah.

Pada kesempatan itu, Nadiem menjelaskan bahwa kepala sekolah memiliki hak untuk menggunakan dana BOS dalam rangka menunjang pembelajaran, termasuk subsidi untuk pembelian kuota internet guru dan murid.

Telekonferensi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang disiarkan secara langsung melalui Youtube pada Kamis (9/4/2020) | Kompas.com
info gambar

“Ini kebebasan dengan kriteria (dana BOS) Kemendikbud. Ini diskresi untuk kepala sekolah,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com (11/4).

Dalam telekonferensi itu, Nadiem juga mengatakan, bahwa Kemendikbud sedang melakukan revisi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Permendikbud) No. 8 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler. Rencananya, revisi tersebut akan diterbitkan pada Selasa (14/4).

Kebutuhan internet dalam pelaksanaan pembelajaran daring memang harus dipenuhi. Namun itu juga kendala yang kerap dialami oleh guru dan para peserta didik.

Dalam hal ini, pengelolaan dana BOS reguler yang dilakukan oleh sekolah. Memiliki kewenangan untuk melakukan perencanaan. Pengelolaan dan pengawasan programnya mesti disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Kendati begitu, tetap harus memerhatikan prinsip-prinsip pengelolaan dana BOS reguler.

Solusi untuk Peserta Didik yang Terbatas Akses Internet

Penerapan pembelajaran daring dengan memanfaatkan beragam aplikasi seperti Zoom, Google Hangouts, dll memang membutuhkan akses internet yang memadai. Lalu muncul pertanyaan: bagaimana dengan peserta didik yang terbatas mengakses internet? Adakah Kemendikbud menyiapkan cara lainnya?

Menjawab pertanyaan itu, Kemendikbud menggandeng Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk mengatasinya. Melalui stasiun televisi milik negara tersebut, Kemendikbud meluncurkan program Belajar dari Rumah.

Kemendikbud menyadari masih banyak sekolah di daerah yang kesulitan mengakses internet, baik guru dan siswanya. Selain juga belum terbiasa menggunakan platform teknologi. Juga karena adanya keterbatasan dana untuk memenuhi kebutuhan kuota internet atau pulsa.

“Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19,” kata Nadiem.

Nadiem menegaskan bahwa program yang digagas Kemendikbud dan TVRI ini secara khusus dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet. Baik itu yang disebabkan oleh kendala ekonomi maupun letak geografis.

Meliputi PAUD sampai SMA, Untuk Guru dan Orang Tua

Logo TVRI | Google Image
info gambar

Program Belajar dari Rumah juga akan menayangkan bimbingan untuk guru dan orang tua. Kemudian di akhir pekan, setiap Sabtu dan Minggu, juga akan ada program-program kebudayaan.

Rencananya program ini akan mulai ditayangkan pada Senin, 13 April. “Kemendikbud ingin memastikan bahwa dalam masa yang sangat sulit ini ada berbagai macam cara untuk mendapatkan pembelajaran dari rumah,” imbuhnya. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan media televisi.

Harapan diluncurkannya program Belajar dari Rumah agar dapat memperluas akses layanan pendidikan bagi masyarakat di daerah 3T--terdepan, terluar, dan tertinggal--yang memiliki keterbatasan akses internet dan juga ekonomi.

Sebagai stasiun televisi milik negara, TVRI merupakan saluran gratis dengan jangkau terluas, yang bisa dinikmati masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Tayangannya bisa dimanfaatkan oleh murid, guru dan orang tua guna membantu kegiatan belajar dari rumah selama pandemi Covid-19.

Konten Literasi dan Pendidikan Karakter

Perihal konten pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah, Kemendikbud akan memfokuskan pada literasi, numerasi, dan penumbuhan budi pekerti atau pendidikan karakter.

Selama penayangan program ini, Kemendikbud akan melakukan monitoring dan evaluasi bersama lembaga pemerintah yang independen. Hal itu dilakukan untuk menilai, apakah kualitas program Belajar dari Rumah sudah dirasakan benar-benar manfaatnya oleh masyarakat atau belum.

Gotong royong menjadi kunci dalam memfasilitasi anak bangsa untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Karena itu, Kemendikbud sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam hal pembelajaran.

Kerja sama yang Kemendikbud maksud, mencakup pembuatan konten edukatif, edutainment, atau platform teknologi untuk memfasilitasi kegiatan belajar. Kerja sama tersebut sangat terbuka bagi siapapun, baik yang berada di Indonesia maupun mancanegara.

Tayang Selama 3 Bulan

Berkaitan dengan kerja sama Kemendikbud dan TVRI. Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menjelaskan lebih detail mengenai program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI.

Ia menuturkan, jadwal di hari Senin hingga Jumat dialokasikan untuk pembelajaran dengan total durasi tiga jam per hari untuk semua tayangan.

"Jadi masing-masing ada setengah jam. Setengah jam untuk PAUD, setengah jam untuk kelas 1 sampai kelas 3 SD, setengah jam untuk kelas 4 sampai kelas 6 SD, dan setengah jam masing-masing untuk SMP, SMA, dan parenting,"tutur Hilmar.

Selain itu Hilmar juga menjelaskan, materi tayangan diambil dari berbagai sumber. Sebagian besar sudah diproduksi Kemendikbud sebelumnya, seperti dari TV Edukasi atau produksi konten unit kerja lain.

Ada juga sumber materi dari luar Kemendikbud, seperti Jalan Sesama untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Pada akhir pekan, yakni pada Sabtu dan Minggu, ada durasi tiga jam khusus untuk program kebudayaan, antara lain gelar wicara, podcast, kesenian, dan magazine tentang perkembangan budaya dari seluruh Indonesia.

Kemudian di malam hari akan ada pemutaran film Indonesia dengan pilihan berbagai genre, seperti film anak, drama, dan dokumenter.

Jadwal tayang program Belajar dari Rumah di TVRI
info gambar

Selama 90 hari atau tiga bulan masa penayangan di TVRI, Kemendikbud akan menyiapkan 720 episode untuk program Belajar dari Rumah. Saat ini Kemendikbud sudah menyiapkan tayangan untuk dua minggu pertama, sambil memproduksi untuk tayangan di minggu-minggu berikutnya.

Hilmar menegaskan, semua persiapan yang Kemendikbud lakukan, dilaksanakan tanpa bertemu. “Semua dilakukan secara online,” ujarnya. Bahan-bahan yang dikumpulkan oleh Hilmar dan timnya dipersiapkan dengan cepat, kemudian "dijahit" atau digabungkan.

"Untuk minggu-minggu selanjutnya mungkin beberapa sudah bisa dimasukkan produksi baru. Kami berusaha bekerja cepat di tengah situasi ini," tambahnya.

Berbagai cara telah dilakukan demi memudahkan para siswa untuk belajar di rumah. Semoga upaya-upaya yang telah dilakukan itu, dapat membantu guru dan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, meski tidak bertatap muka secara langsung.

Semangat belajarnya ya, Kawan!

Sumber: Kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini