UI Kembangkan Aplikasi untuk Pemenuhan APD

UI Kembangkan Aplikasi untuk Pemenuhan APD
info gambar utama

Pandemi virus korona atau COVID-19 yang tengah melanda Indonesia tidak membuat sebagian orang putus harapan. Selain tenaga medis, para peneliti dan cendekiawan bekerja keras melahirkan inovasi baru. Salah satu yang kembali melahirkan inovasi ialah Universitas Indonesia (UI) dengan aplikasi gawainya.

Kebutuhan alat medis–khususnya alat perlindungan diri–menjadi kian besar bagi tenaga medis melihat pandemi ini masih mewabah di sejumlah daerah di Indonesia. Butuh pendataan secara menyeluruh untuk mengetahui apakah alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan tersedia atau tidak. Untuk memudahkan melihat informasi ketersediaan dan kebutuhan APD di setiap rumah sakit atau klinik, UI meluncurkan aplikasi atau platform bernama SIGAP.

Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) merupakan otak di balik pengembangan aplikasi SIGAP ini. Aplikasi SIGAP dirancang untuk mengatasi terbatasnya suplai alat kesehatan (alkes) dan APD bagi tenaga medis. SIGAP mengandalkan para relawan dan orang-orang yang bertanggung jawab yang ditunjuk institusinya untuk melaporkan data secara berkala ke aplikasi ini.

Intinya, SIGAP menjembatani penyedia alkes dan APD pada rumah sakit atau klinik yang menjadi rujukan pasien virus korona. Jika kita meluncur ke laman sigap.cs.ui.id, kita akan melihat dua tampilan opsi. Pertama, “Kirim Informasi Supplier” untuk mereka penyedia alkes/APD dan kedua, “Kirim Informasi Kebutuhan” yang diperuntukkan bagi instansi kesehatan yang membutuhkannya. Para penyedia dan pemegang kebutuhan alkes/APD nantinya mesti mengisi form terlebih dulu untuk pendataan.

Sumber: Facebook/@ui.ac.id
info gambar

Masyarakat juga dapat membantu kontribusi data untuk aplikasi SIGAP melalui website dan dapat dikontak melalui kanal sosial media Instagram @sigap.official. Selain laman dan akun medos, SIGAP juga membuka layanan sambungan operasional di sigap-support@cs.ui.ac.id dan 082190772106.

UI Terus Kembangkan Inovasi demi Atasi Virus Corona

UI terus mencoba memberikan kontribusi terbaik untuk mengatasi virus corona. Sebelum SIGAP, mahasiswa dari Fasilkom UI yang berkolaborasi dengan FK UI telah membuat aplikasi untuk melakukan asesmen mandiri risiko terjangkit virus tersebut.

Mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) UI juga tak mau kalah. Bersama Ikatan Alumni FTUI (ILUNI FT UI) menghasilkan sebuah alat yang dinamakan Moveable Hand Washer (MHW) atau wastafel portable/berjalan. MHW diharapkan menjadi solusi karena menjaga kebersihan tangan merupakan salah satu kunci mencegah dan memutus rantai penularan virus corona. Pada akhir bulan Maret lalu dikabarkan ada 44 unit MHW yang didistribusikan ke berbagai tempat strategis di Jabodetabek.

Masih ada lagi yang merupakan terbaru yakni Ventilator Transport Lokal Rendah Biaya Berbasis Sistem Pneumatik (COVENT-20). Perangkat tersebut dibuat dari kolaborasi FT UI, FK UI, Rumah Sakit UI (RSUI), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta Jurusan Teknik Elektromedik, dan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Persahabatan Jakarta. Ventilator merupakan alat bantu pernapasan tingkat atas dan COVENT-20 merupakan inovasi yang paling mutakhir untuk kebutuhan di Indonesia saat ini, karena biaya produksi yang lebih hemat, compact, portable, hemat energi, serta mudah dioperasikan sehingga aman bagi pasien dalam pengawasan (PDP) maupun pasien positif virus korona baik yang dalam perjalanan dari rumah atau ruangan observasi ke ruangan isolasi.

Berdasarkan data Maret 2020, jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia adalah sebanyak 2.867 rumah sakit dengan 8.413 ventilator. Jumlah ventilator terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat (1.215 ventilator untuk 364 rumah sakit) dan DKI Jakarta (1.071 ventilator untuk 190 rumah sakit).

Sejak Maret 2020, jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang drastis. RS rujukan dan RS darurat di Indonesia semakin banyak membutuhkan ventilator. Diperkirakan dalam bulan April ini dibutuhkan tambahan 400-500 Ventilator.

Melihat begitu banyaknya inovasi yang diluncurkan kalangan civitas UI disambut baik oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Sc.

“UI membentuk tim multidisiplin yang melibatkan peneliti, dosen, ahli, dan rumah sakit yang dimiliki oleh UI untuk menghasilkan riset dan inovasi dalam mencegah, menekan laju persebaran, serta mengobati pasien Covid-19,” terang Haris dikutip GNFI dari laman ofisial UI.

“Sejumlah inovasi telah diluncurkan beberapa waktu lalu, dan sebagian lagi tengah pada tahap pengembangan. Kegiatan penelitian yang dilakukan sivitas akademika UI didukung oleh dana riset dan inovasi UI senilai hampir Rp 2 miliar – sebagai bentuk tanggung jawab UI di dalam memberikan solusi nyata bagi masyarakat untuk memberhentikan wabah CVID-19," terangnya.

Pengembangan riset yang terbagi jangka pendek, menengah dan panjang dari UI diharapkan bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat agar terbebas dari masalah virus corona.

“Kami berharap dengan adanya dukungan dana yang UI berikan, penelitian dan inovasi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi nyata bagi penanggulangan pandemi global yang terjadi saat ini,” pungkasnya.

Referensi: UI.ac.id | Sigap.cs.ui.ac.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini