Menembus Sisi Lain Bumi, Jauh Di Bawah Kaki Kita Berpijak. Bisakah?

Menembus Sisi Lain Bumi, Jauh Di Bawah Kaki Kita Berpijak. Bisakah?
info gambar utama

Kita pasti pernah berandai-andai, atau bertanya-tanya, setidaknya waktu kita kecil dulu. Kalau misalnya kita menggali tanah di bawah kita, lurus ke dalam, tidak belok-belok, kita akan muncul di mana? Di kota apa, negara apa, benua apa?

Karena bumi itu bulat, jika kita yang berada di dekat garis khatulistiwa, dan kita mulai menggali di belahan tanah di bawah kita terus menembus inti bumi, lurus tanpa belok, maka lubang yg kita gali akan menembus kawasan dekat khatulistiwa juga, di belahan bumi yang lain.

Imaginasi inilah yang konon menginspirasi Jules Verne menulis novel populer Journey To the Center of the Earth pada tahun 1864. Imajinasi Jules Verne membayangkan apa jadinya kalau manusia menembus tanah terus hingga ke pusat bumi. Dalam novel tersebut, dikisahkan bagaimana Otto Lidenbrock seorang ilmuwan Jerman yang percaya bahwa kawah gunung api bisa membawa kita ke tengah bumi, dan bisa muncul di belahan bumi lain.

Sebenarnya, kemajuan teknologi sudah memungkinkan kita untuk mengetahui, ada apa di bawah kaki kita berpijak, tepat di belahan bumi lain. Kita bisa mengetahui apa yang ada di bawah sana, tanpa harus menggali bumi tentu saja.

Peta Antipoda namanya. Dalam geografi, antipoda adalah dua tempat yang terletak di belahan bumi yang berlawanan. Dua titik yang antipodal terhubung oleh garis lurus yang melewati garis tengah bumi. Titik Antipoda juga bisa berarti jarak terjauh dari suatu tempat ke tempat lain di planet bumi. Misal, titik Antipoda Jakarta adalah kota Santander di Kolombia (Amerika Selatan). Jika kita pergi naik pesawat, lewat arah apapun, kota Santander adalah tempat paling jauh dari Jakarta.

Titik Antipodal Kepulauan Indonesia sebagian besar akan menembus daratan Amerika Selatan bagian utara, yang menembus negara-negara seperti Peru, Kolombia, Venezuale, Brazil, Bolivia, Ekuador, dan Peru. Sementara itu, wilayah Papua, Aceh, Nias, Mentawai, NTT, Maluku, akan 'bertemu;' dengan lautan Pasifik atau Antlantik di lepas pantai kedua sisi benua Amerika Selatan.

Belahan bumi yg lain, di satukan dalam peta | CC BY-SA 2.5
info gambar

Seperti yang terlihat di bawah ini, seluruh benua Australia, jika menggali jauh ke bawah hingga menembus sisi lain planet bumi, maka akan menembus Samudera Atlantik. Sebagian besar benua Asia dan hampir seluruh benua Afrika akan menembus lautan di belahan dunia lain.

Di masa lalu, orang-orang Amerika Serikat dan Eropa percaya bahwa jika mereka menembus bumi secara lurus, maka mereka akan menembus daratan China. Sebuah kepercayaan yang terbukti salah. Karena menurut peta antipode ini, Amerika Utara (AS dan Kanada), juga Eropa, belahan bumi yang berlawanan dengan mereka adalah lautan. AS dan Kanada akan 'tembus' di Samuera Hindia di barat daya Indonesia dan Australia, sementara Eropa akan 'tembus' di bagian selatan samudera Pasifik.

Contoh pencarian titik Antipoda Jakarta.
info gambar

Kita bisa mengetahui titik antipoda kota apapun yang kita inginkan melalui Antipodesmap.com. Kita tinggal memasukkan nama tempat /kota / kawasan di kolom 'search', makan akan muncul titik antipodanya di sisi lain bumi. Seperti kita lihat, jika kita mencari titik antipoda Jakarta, maka yang muncul adalah Santander di Kolombia. Ada dua arti, pertama; jika kita di Jakarta menggali tanah dan menembus inti bumi terus menggali, maka kita akan muncul di kota Santander di Kolombia bagian utara. Kedua, Santander adalah titik terjauh dari Jakarta di planet bumi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini