Cara Unik Masyarakat Berbagi di Tengah Pandemi

Cara Unik Masyarakat Berbagi di Tengah Pandemi
info gambar utama

Di tengah kondisi pandemi Covid-19, berbagai cara unik dilakukan masyarakat untuk saling berbagi kepada yang membutuhkan. Salah satunya adalah dengan cara menggantungkan bahan makanan di sekitar atau di pagar rumahnya.

Bahan makanan yang digantungkan itu terdiri dari berbagai macam jenis, seperti sayuran, mie instan, telur hingga beras. Semuanya diperuntukkan bagi siapapun yang membutuhkan.

Salah satu yang melakukan aksi tersebut adalah Ardiati Bima, warga Rejek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Setiap hari Murdiati menggantungkan berbagai bahan makanan di lingkungan rumahnya.

Aneka sayuran, telur, minyak, mie instan, tergantung di bambu yang melintang di jalan kampung. Di dekat berbagai bahan pangan yang menggantung itu tertulis, “Sumonggo bagi yang membutuhkan” yang dalam bahasa Indonesia artinya silakan bagi yang membutuhkan.

Di dekat tulisan tadi juga tergantung tulisan yang berisi ajakan, “Dengan senang hati dipersilahkan juga yang mau ikut menambah/memberi di sini”. Selain dua tulisan tersebut, ada juga sebuah guntingan kecil yang ditali menjuntai bertuliskan,”Digunakan bagi siapa saja yang mau mengambil bahan makanan yang ada di situ.”

Warga Jogja cantelkan makanan untuk berbagi di masa Covid-19
Bahan makanan yang dibagikan Ardiati |Facebook Ardiati Bima

Ardiati mengaku, aneka sayur dan kebutuhan dapur yang sengaja ia cantelkan di sekitar rumahnya, terinspirasi dari warga Surabaya yang menggantungkan mie instan untuk membantu orang-orang terdampak pandemi Covid-19.

“Saya terinsipirasi oleh foto warga Surabaya yang mencantelkan mie instan, kok jadi ingin ikut-ikutan. Apalagi pagi itu saya dengar sudah ada tetangga yang dirumahkan dari tempat kerja,” kata Ardiati dikutip dari KRjogja.com.

Ia mengatakan dalam kondisi seperti ini, menurutnya semua terdampak. Orang-orang yang tergolong tidak mampu, biasanya sudah disantuni oleh tetanga-tetangga yang lain. Selain itu, masyarakat yang tergolong tidak mampu biasanya juga sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sehat, hingga listrik gratis.

Akan tetapi, untuk warga yang tergolong mengengah ke bawah, seringkali tidak mendapat bantuan yang sama. Karena itu, awalnya Ardiati bermaksud nyanthelin aneka kebutuhan dapur itu ditujukan untuk orang-orang seperti itu.

“Saya kepikiran justru golongan menengah bawah yang punya kewajiban BPJS mandiri yang harus tetep bayar penuh, listrik bayar penuh dan lain-lain. Karena dia gak kerja, otomatis kewajiban tetap ada, tapi penghasilan gak ada,” katanya.

Bahan makanan yang dicantelkan Ardiati di sebatang bambu, gratis disediakan untuk siapapun yang membutuhkan | Facebook Ardiati Bima

Ardiati kemudian berpikir, selain mie instan apa yang bisa ia bagi. Hari pertama ia cantelkan telur, mie instan, dan gula jawa. Di awal ia memulainya dengan 4 kresek atau tas plastik. Ia berpikir yang penting mulai dulu saja.

Ia mengaku, di awal aksi berbaginya itu, dirinya sempat ragu-ragu. Ia berpikir, jangan-jangan yang mengambil bukan orang yang benar-benar membutuhkan. Namun, pikiran tersebut kemudian ia kesampingkan. Ia memutuskan untuk terus melanjutkan aksi baiknya itu.

Ia percaya orang-orang yang mengambil adalah orang yang memang butuh atau merasa butuh. “Ach sudahlah…yang pasti mereka yang ambil adalah orang yang memang butuh atau merasa butuh….untuk hal yang tidak dapat kita atur biarlah Allah yang menggerakkan, kalau ragu-ragu malah tidak akan melakukan sesuatu,” tulis Ardiati dalam akun Facebook pribadinya @Ardiati Bima.

Melakukan yang Bisa Dilakukan

Apa yang dilakukan oleh Ardiati ternyata diketahui oleh tetangga dan orang-orang sekitarnya. Hari kedua, tetangganya datang ke rumahnya dengan membawa seikat besar kangkung dan selada. “Titip buat dicantelin,” kata tetangganya.

Menurutnya, apa yang ia lakukan sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh orang lain. Hanya saja variasi yang dibagikannya mungkin kali ini berbeda.

Ardiati menegaskan, sebagai warga biasa, ia hanya melakukan apa yang mampu dilakukannya. Sebagian besar bahan makanan, terutama sayur-sayuran adalah hasil panenan kebun.

Ia menambahkan, bahan makanan yang dicantelkan itu juga tidak banyak, hanya sekitar empat paket setiap harinya. Justru, kata dia, yang penting bukan seberapa banyak paket makanan yang digantungkan setiap hari. Namun, hal yang kerap membuat dirinya haru, karena selalu ada tetangga atau orang lain yang juga melakukan hal sama dengan dirinya.

“Yang bikin haru sebenarnya karena terus ada orang-orang yang nitip, ada yang nitip telur 1,2 kilogram dan lainnya,” kata Ardiati.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari amanah tetangganya, Ardiati mengambil foto dan menjadikannya satus WhatsApp (WA). Melihat status WA-nya, malah semakin banyak orang yang menitipkan bahan makanan untuk membantu orang-orang yang terdampak Covid-19 di lingkungan sekitarnya.

Ada yang menitpkan bahan makanan seperti beras, telur, minyak, sayuran, bumbu, kelapa, mie, pepaya, dan lain-lain. Bahkan, ada juga juga yang menitipkan uang untuk dibelanjakan bahan makanan dengan maksud untuk dicantelkan.

Ardiati mencatat, selama ia melakukan cantelan--sebutan untuk kegiatan berbaginya--ada sekitar tujuh orang yang menitipkan bahan makanan. Terdiri dari tetangga, teman kuliah, maupun kenalannya. “Semoga banyak yang melakukan, tentu dengan sumber daya dan dana yang tersedia,” pungkasnya.

Sebelum Ardiati

Sebelum Ardiati, aksi serupa juga pernah dibagikan oleh akun Instagram @brotherwoodbdg. Foto yang dibagikannya memperlihatkan seseorang dengan sengaja menggantungkan mi instan di pagar rumahnya.

Menurut unggahan @brotherwoodbdg, aksi itu dilakukan oleh seorang perempuan berusia 84 tahun. Ia sengaja menggantungkan mie instan di pagar rumahnya agar bisa diambil oleh siapa saja yang saja yang membutuhkan.

Setelah melakukan aksinya, ternyata banyak tetangga yang terinspirasi dan ikut melakukan hal yang sama. “Diikutin para tetangga.. Eh ternyata ada juga yang nitip gantungin,” tulisnya.

Dalam keterangan fotonya juga dikatakan jika untuk selanjutnya ingin membagikan beras kepada orang yang membutuhkan. “Insyaa Allah nanti lanjut beras,” tulis @brotherwoodbdg dalam keterangan fotonya.

Aksi tersebut sempat viral dan memenuhi lini masa media sosial. Namun sayang belum diketahui pasti lokasi dan identitas dari sosok yang melakukan aksi mulia tersebut. Banyak warganet yang memberi respon positif terhadap hal yang ia lakukan.

Semoga apa yang dilakukan Ardiati dan sosok yang diunggah oleh akun @brotherwoodbdg bisa menginspirasi orang lain. Dengan begitu, semakin banyak orang yang terbantu untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Sumber: krjogja.com | kumparan.com | Brilio.net | Facebook Ardiati Bima | IG @brotherwoodbdg

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini