Inilah Momentum Mencintai dan Membeli Produk Buatan Indonesia

Inilah Momentum Mencintai dan Membeli Produk Buatan Indonesia
info gambar utama

Kampanye globalisasi dan perdagangan bebas yang (terutama) dilakukan oleh negara-negara dengan ekonomi maju telah dilancarnya begitu masifnya sejak setidaknya dua dekade terakhir. Namun di saat yang sama, kampanye untuk "Buy Local" atau membeli produk-produk nasional, juga tak kalah gencarnya dilakukan di berbagai negara, salah satunya Indonesia, yang begitu kaya akan ragam produk nasional. Berbagai elemen di Indonesia tak pernah berhenti mendorong masyarakat untuk membeli produk nasional Indonesia.

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, 11 Juni 2020, Drs. Suhanto, MM menekankan bahwa justru dg kondisi pandemi seperti ini, bangsa Indonesia harus mengambil momentum, dan bangkit. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan belanja online, dan harus lebih mengutamakan pada produk dalam negeri baik UMKM ataupun dari Industri. Sehingga dapat meningkatkan sektor perekonomian kita. “Jika tidak dari kita, mau siapa lagi yang akan menghargai dan mencintai produk-produk dalam negeri”

Sementara itu, Dr. Ir. H. Yusuf Subagyo, MP dari Universitas Jenderal Soedirman, menekankan betapa pentingnya semua pihak bekerja keras dalam meningkatkan konsumsi “Produk Indonesia”, agar tidak terpinggirkan dan asing di negeri sendiri.

Menurutnya, ada tiga jenis produk nasional Indonesia (indigenous product), yakni:

  • produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia, seluruh bagian atau bagian terpentingnya di Indonesia dan dijual dengan merek Indonesia.
  • Produk Indonesia dengan Lisensi, yakni produk yang dibuat di Indonesia atas dasar lisensi dari perusahaan lain di luar negeri atau dengan merek luar negeri
  • Produk Lokal Indonesia, yakni produk yang hanya diproduksi di daerah tertentu dengan merek lokal dan dijual terbatas hanya di daerah tertentu.

Pada kesempatan yang sama, Akhyari Hananto, pendiri Good News From Indonesia, memaparkan bahwa kemampuan dan kapasitas manufacturing Indonesia sangat besar, bahkan menjadi negara dengan manufacturing capacity terbesar ke-5 di Asia.

Indonesia, peringkat 5 Asia dalam kapasitas manufacturing | Howmuch.net
info gambar

Dengan output manufaktur yang begitu besar, Indonesia mempunyai kapasitas yang begitu besar untuk memproduksi berbagai produk. Meskipun begitu, kapasitas yang besar tersebut masih belum berbanding lurus dengan reputasi made-in Indonesia di tingkat global. Dalam Made-in-Country Index 2017, produk-produk dengan label Made-in Indonesia belum bisa bersaing dengan produk-produk dengan label negara-negara maju.

Peringkat Indonesia masih belum menggembirakan di Made-in Labels | visualcapitalist.com
info gambar

Di saat Indonesia terus berusaha keras untuk menaikkan reputasi produk-produk nasional untuk berkompetisi di tingkat global, di saat yang sama, masyarakat perlu mendukung upaya tersebut dengan mencintai, mengkonsumi, dan ikut mempromosikan barang-barang yang diproduksi di dalam negeri. Menurut Hananto, hanya dengan cara itulah, maka produk-produk Indonesia akan makin baik kualitas dan reputasinya, dan lambat laun akan makin dikenal di luar batas-batas negara.

Produk-produk Korea di tahun 80-an dan 90an, juga adalah produk-produk yang secara kualitas belum bisa bersaing dengan buatan Jepang, Eropa, maupun Amerika. Meski begitu, rakyat Korea terus saja membeli barang-barang buatan dalam negeri mereka, tentu dengan harapan bahwa suatu hari, produk-produk nasional mereka akan setanding dengan produk-produk negara maju lain. Dan semangat itu membawa keuntungan besar bagi Korea, karena perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik di negara tersebut mendapatkan keuntungan finansial dari konsumsi produk nasionalnya yang tinggi, dan itu memungkinkan mereka untuk terus berinovasi meningkatkan kualitas produk-produknya. Hanya dalam 2 dekade, produk-produk nasional Korea sudah menjadi salah satu yang disegani di dunia.

Siklus ini yang diharapkan juga dilakukan oleh kita, masyarakat Indonesia. Apalagi, di masa krisis pandemi seperti ini, di mana perdagangan internasional juga menurun drastis. Masifnya konsumsi produk nasional, akan meningkatkan pendapatan perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik yang beroperasi di Indonesia, dan meningkatkan kemampuan mereka memproduksi barang-barang kebutuhan yang selama ini masih impor, atau pun terus memperbaiki kualitas produk-produk yang mereka produksi.

Di samping itu, menurut Dr Subagyo. dengan mengkonsumsi produk-produk Indonesia,maka uang Indonesia tidak banyak tersedot ke luar negeri, yang akan memicu jatuhnya nilai tukar rupiah, meningkatkan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan cadangan devisa dalam negeri, dan meningkatkan Ketahanan keuangan Nasional.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini