Inovasi Digitalisasi Desa

Inovasi Digitalisasi Desa
info gambar utama

Pandemi benar-benar telah memporandakan segala lini kehidupan. Hampir semua sektor usaha terkena imbasnya, mall tutup, pasar lengang, perusahan mem-PHK sejumlah karyawan, dan tak terhitung pula berapa banyak usaha yang sudah gulung tikar.

Lihat saja sejumlah bisnis perhotelan dan afiliasi yang harus menyerah sebelum waktunya. Pemerintah tak bisa berbuat banyak meskipun beberapa regulasi terus diperbaiki namun ternyata imbasnya tidak begitu banyak mendorong laju perekonomian.

Pelemehan ekonomi saat ini benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat terutama mereka yang tinggal di Kota, dan siapa sangka Kota yang selama ini kita anggap sebagai rangkaian kekuatan besar dengan tembok besi dan baja sebenarnya adalah sebuah instrumen yang rapuh ketika berhadapan dengan situasi seperti ini.

Setiap fenomena selalu merubah keadaan, dan setiap perubahan selalu menciptakan peluang, tidak peduli lebih banyak yang untung atau buntung. Namun kita sepakat bahwa peluang dan kesempatan selalu ada ditengah perubahan sosial dan ekonomi. Kuncinya tingga bagaimana kita mampu membaca peluang dan berimprovisasi dengan potensi terbaik.

Lihat saja fenomena baru ditengah pandemi ini, WFH (work from home) atau bekerja dari rumah begitu kita menyebutnya, bahkan sejumlah perusaah digital nampaknya bisa mempermanenkan sistim kerja seperti ini, tentu saja WFH bukan barang baru di dunia digital, bahwan sebelum pandemi melandapun sistim ini sudah dianut oleh para pekerja digital dan freelancer.

Namun sekarang berbeda, jika biasanya para pekerja ini mengerjakan di cafe-cafe Kota, kali ini sebagian dari mereka bisa mengerjakan di desa tempat tinggal (selama tersedia internet). Hal ini tentu saja karena situasi yang belum kondusif disejumlah Kota besar.

Hasilnya, sekarang desa punya sejumlah SDM muda yang punya kualitas mumpuni dalam membantu meningkatkan potensinya. Renah Kayu Embun misalnya. Desa pedesaan di provinsi Jambi ini sekarang mampu memanfaatkan digital sebagai salah satu atribut pendorong laju ekonomi, desa yang sebelumnya cukup sulit digali informasinya secara digital, sekarang bisa diakses dengan baik, bahkan beberapa potensi yang ada di desa ini, sekarang telah dipromosikan dengan mumpuni.

Sejumlah relawan muda yang peduli mencoba membangun portal informasi untuk mempromosikan produk di desa ini yang diberi nama renah kayu embun.com. Yaitu sebuah website yang mengelola informasi Renah Kayu Embun, portal ini berupayakan menyajikan informasi mengenai potensi dan sejumlah kegiatan yang dilakukan di desa, mulai dari produk, dokumentasi desa, potensi agrowisata dan kegiatan pedesaan.

Metode promosi yang dikelolapun telah menyesuaikan dengan keadaan arus digital saat ini, misalnya portal ini terkoneksi dengan media sosial lainnya di facebook dan instagram, selain itu juga ada pemanfaatan adsense dalam mengelola promosinya mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Dampaknya adalah promosi ini mampu meningkatkan nilai daya jual produk karena beberapa pembeli datang langsung ke lokasi, dan berhasil menghentikan monopoli dari tengkulak, selain itu juga membantu masyarakat luar mendapatkan informasi yang cukup mengenai desa renah kayu embun.*

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini