Para Seniman Lokal Indonesia Tetap Tunjukkan Kreativitas Lewat Media Streaming

Para Seniman Lokal Indonesia Tetap Tunjukkan Kreativitas Lewat Media Streaming
info gambar utama

Setiap kali mendengar 'bulan Agustus' pasti yang terbersit dibenak kita yaitu hari kemerdekaan, lomba – lomba untuk menyambut 17 Agustus, dan pergelaran seni. Namun, suasana di bulan Agustus ini jauh berbeda daripada tahun – tahun sebelumnya. Keadaan ini disebabkan karena pandemi virus corona atau Covid-19 yang belum usai sehingga protokol kesehatan masih diberlakukan di Indonesia.

Akan tetapi, hal ini tidak membuat semangat untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia turun. Justru pada saat ini kita dapat melihat banyak postingan di media sosial mengenai pertunjukan seni untuk menyambut Dirgahayu Indonesia. Pandemi tak dapat memadamkan hasrat seniman – seniman Indonesia untuk berkarya.

Baru – baru ini muncul istilah pergelaran kesenian secara virtual yaitu dimana para seniman menampilkan hasil karya dan penampilannya melalui platform sosial seperti YouTube, Zoom, dan media sosial lainnya. Kegiatan ini ditunjang oleh pemerintahan mulai dalam segi fasilitas hingga publikasi. Salah satu pergelaran kesenian virtual yang cukup terkenal di media sosial yaitu pertunjukan dari seniman – seniman dari Komunitas Jaran Kepang Manunggal Budhoyo Nuswantoro (MBN).

Seperti yang GNFI lansir dari laman JawaPos.com (15/08/2020), Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyediakan fasilitas untuk menampilkan tarian Jaran Kepang secara online melalui program Panggung Kahanan disiarkan secara live streaming melalui akun Gubernur Ganjar Pranowo. Penampilan perdana mereka yang dipentaskan pada 20 Juli 2020 itu dapat menarik jumlah penonton hingga 1,8 juta di Facebook dan 15 ribu penonton di akun YouTube.

Minat luar biasa terhadap pergelaran kesenian membawa bukti bahwa kesenian harus tetap hidup meski tanpa raga penonton di tempat berlangsungnya pertunjukan. Bulan Agustus ini dengan terbakarnya semangat kemerdekaan, seniman – seniman Indonesia berlomba – lomba menghibur penikmat seni di seluruh Indonesia dan Internasional. Mulai dari Jatim, Jabar, dan Jateng menyajikan pergelaran kesenian virtual.

Festival Jaranan dan Reog Virtual

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung (Dibudpar Tulungagung) mengadakan Festival Jaranan dan Reog Virtual dalam rangka meningkatkan rasa apresiasi, dan produktivitas terhadap para seniman di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Selain itu, festival ini diharapkan dapat menghibur masyarakat secara daring.

Acara yang digelar di Gedung Olah Raga Lembu Potong Tulungagung pada Selasa, (18/08/20) dimeriahkan oleh 8 paguyuban dari kesenian khas Kabupaten Tulungagung. Seperti yang dilansir GNFI dari TimesIndonesia.co.id (18/08/20) terdapat tiga kategori paguyuban kesenian yaitu paguyuban Kesenian Jaranan yang diikuti oleh 5 grup, paguyuban Kesenian Reog sebanyak 2 grup dan untuk paguyuban Kesenian Barongan yaitu 1 grup.

Tema yang diangkat dalam festival ini yaitu “Tetap Bergerak dan Berkreasi di Tengah Pandemi” ini dihadiri dan dibuka oleh Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, M.M dengan Kesenian Jaranan sebagai pembuka acara. Kegiatan Festival Jaranan dan Reog Virtual ini menjadi jalan pembuka pertunjukan seni tradisional secara virtual selama masa pandemi Covid-19.

Tak hanya ditampilkan sebagai pertunjukan di festival, Jaranan juga diperkenalkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak melalui Webinar International Mask of Global Society and The Dancer of Maestro (IMACO), webinar yang mengenalkan tarian topeng dengan skala internasional. Emil menjelaskan bahwa Kesenian Jaranan telah berkembang pesat dan harapannya untuk tetap terus berkembang dan berkolaborasi antar wilayah secara virtual.

Bandung Art Month

Berbeda dengan Festival Jaranan dan Reog yang menjadi pertama kalinya dilakukan pertunjukan secara online, Bandung Art Month sudah ketiga kalinya menggelar Festival Kesenian secara virtual. Pameran seni ini akan tetap digelar secara virtual.

Tema dari Bandung Art Month yang dibuka periode 20 Agustus hingga 20 September membawakan tema Edankeun yang pada intinya yaitu membangkitkan semangat kreativitas para seniman dan menyemarakkan komunitas kesenian di Kota Bandung, Jawa Barat.

Salah satu agenda Bandung Art Month.
info gambar

Bandung Art Month ketiga resmi dibuka pada 20 Agustus di platform sosial oleh Dirjen Kebudayaan Kemedikbud, Hilmar Farid dan Gubernur Jawa Ridwan Kamil.

Pentas Wayang Topeng Soneyan Virtual

Selain tarian dan lukisan, pertunjukan khas Indonesia, wayang, juga hadir secara virtual. Salah satunya yaitu Pentas Wayang Topeng Soneyan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Diliput oleh TribunJateng.com (15/08/20) pertunjukan wayang ini digelar di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar pada hari Jumat malam (14/08/20).

Sama halnya dengan Bandung Art Month, acara ini adalah acara berkesinambungan dari pertunjukan kesenian virtual sebelumnya. Pertunjukan Kesenian Wayang Topeng ini dipertontonkan di kanal YouTube Mitra Budaya Pati dan Budaya Saya.

Dijelaskan oleh Kepala Disdikbud Pati, Winarto, Wayang Topeng Soneyan adalah kesenian khas Kabupaten Pati yang lahir dari Desa Soneyan. Wayang Topeng Soneyan sendiri belum banyak dikenal di Kabupaten Pati. Pertunjukan Kesenian Virtual ini diharapkan dapat memperkenalkan kebudayaan dan kesenian Kabupaten Pati ke masyarakat.

---

Referensi: Detik.com | Jawapos.com | TribunJateng.com | TimesIndonesia.co.id

Catatan Redaksi:

Penulis merupakan peserta magang jurnalistik yang diselenggarakan GNFI untuk periode Agustus 2020.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini