Nama Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, konon diambil dari dua suku kata, pace dan wetan.
Pace (mengkudu) adalah buah dengan karakteristik baunya yang menyengat dan dapat memberi kekuatan bila dikonsumsi, sedangkan wetan adalah bahasa Jawa yang berarti timur.
Hal itu tertuang dalam buku Legenda Rakyat Pacitan dan babad tanah Pacitan, yang mengatakan bahwa Pacitan berasal dari Pacewetan.
Karena sudah ikonis, buah pace lalu merambah ke berbagai elemen budaya dan kesenian, salah satunya batik dengan motif pace.
Selain itu, juga ada replika buah pace raksasa.
Pada 8 September 2012, Pemerintah Kabupaten Pacitan bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan dan Dewan Kerajinan nasional setempat, membuat replika buah pace terbesar dari kain.
Replika itu berukuran 16,8 meter x 9 meter, dengan tinggi 9,7 meter dan menggunakan 175 potong kain batik.
Untuk penutupnya yang didominasi warna hijau, berukuran 174 meter dan dikerjakan oleh 19 orang selama lima hari.
Replika buah pace raksasa ditampilkan dalam Pentas Kesenian Rakyat Mataraman dan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai replika buah pace terbesar.
"Ini adalah rekor ke-5562 yang diberikan MURI atas pembuatan replika Buah Pace terbesar," kata manajer MURI, Sri Widayati kala itu.
---
Referensi: Eventguide Magazine Indonesia |Aylawati Sarwono, "Rekor-Rekor Muri Volume IV (2012-2013)"
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News