Sejarah Hari Ini (11 Februari 1950) - Garuda Pancasila Diresmikan di Sidang RIS

Sejarah Hari Ini (11 Februari 1950) - Garuda Pancasila Diresmikan di Sidang RIS
info gambar utama

Pascapenyerahan kedaulatan dari Belanda pada akhir 1949, pemerintah Republik Indonesia (kala itu Republik Indonesia Serikat) terpikirkan untuk perlunya memiliki lambang negara.

Maka dari itu pada 10 Januari 1950, dibentuklah Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Portofolio, Sultan Hamid II.

Dalam perumusan lambang negara, putra sulung Sultan Pontianak ke-6 itu turut dibantu panitia teknis yang terdiri dari Muhammad Yamis, Ki Hadjar Dewantara, M.A. Pellaupessy, Moh. Natsir, dan RM Ng Purbacaraka.

Garuda Pancasila saat dirilis pada 11 Februari 1950.
info gambar

Desain utama lambang negara Setelah rancangan berhasil dibuat, Sultan Hamid II dialog kemudian menggelar pertemuan bersama Presiden RIS Sukarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta.

Menurut A.G. Pringgodigdo lewat Sekitar Pancasila menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II berupa hewan mitologi rajawali garuda yang memegang perisai nilai-nilai pancasila.

Dalam sidang kabinet RIS pada 11 Februari 1950, lambang negara Garuda Pancasila ini diresmikan pemakaiannya.

Sukarno duduk di bawah lambang negara Pancasila dalam sidang parlemen RIS.
info gambar

Namun, jangan berpikir Garuda Pancasila bentuknya sampai seperti sekarang karena sempat ada revisi atau perubahan letak simbol dalam garuda.

Garuda Pancasila yang diperkenalkan pada sidang RIS sendiri masih "gundul" alias tidak berjambul seperti yang kita kenal sekarang ini.

Beberapa hari sesudah sidang RIS atau pada 15 Februari 1950, Presiden Sukarno memperkenalkan lambang negara ini untuk pertama kalinya kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta.

---

Referensi: A.G. Pringgodigdo, "Sekitar Pancasila" | Fokky Fuad Wasitaatmadja, "Spiritualisme Pancasila"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini