Pertandingan Catur Manusia vs. Komputer Digelar Pertama Kali 65 Tahun yang Lalu

Pertandingan Catur Manusia vs. Komputer Digelar Pertama Kali 65 Tahun yang Lalu
info gambar utama

Sepenggal episode di media sosial Indonesia usai sudah. Polemik kemenangan Dewa Kipas alias Dadang Subur di platform catur daring Chess.com berbuah tantangan dari Grand Master Irene Sukandar. Akhirnya, dwitarung keduanya digelar secara langsung di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Senin (22/3), disaksikan sekitar 1,5 juta penonton.

Platform catur Chess.com menjadi muasal dari pertandingan ini. Situs ini menjadi salah satu platform catur yang populer di dunia. Menurut lamannya, situs yang dibangun sejak 2005 ini menjadi tempat untuk 10 juta pertandingan catur setiap harinya. Situs ini didirikan oleh Erik Allebest dan Jay Severson, duo sahabat yang bertemu di kolese sekitar 10 tahun sebelum situs ini didirikan. Keduanya penggila catur, bahkan Jay adalah presiden klub catur di kolese itu.

Pertemuan kembali di Stanford akhirnya membawa mereka untuk membangun mimpi mengembangkan tempat bermain catur yang nyaman. Selain mereka berdua, di Chess.com ada Daneil Rensch, master catur internasional asal Amerika dan pemegang rekor master nasional termuda di negara bagian Arizona pada usia 14 tahun, sebagai Chief Chess Officer.

Olahraga otak ini berusia cukup panjang. Diperkirakan pertama kali tumbuh di daerah India pada abad ke-7 dan meluas ke Persia. Ketika bangsa Arab menguasai Persia, catur dibawa ke dunia Islam dan menyebar hingga ke Eropa selatan. Di Eropa, catur berevolusi hingga bentuknya seperti sekarang pada abad ke-15.

Catur motif India dari daerah Jaipur, Rajashtan.
info gambar

Adu Otak Lawan Komputer

Adu otak yang menjadi karakter permainan telah memicu pertanyaan yang menggelitik, bisakah catur dimainkan oleh “otak buatan”, yakni komputer atau robot? Dan ternyata, eksperimen pertama pertandingan catur manusia vs. komputer telah digelar 65 tahun yang lalu.

Pertandingan pertama berkaitan dengan proyek pengembangan awal komputer MANIAC I (Mathematical Analyzer Numerical Integrator and Automatic Computer I) oleh pemerintah Amerika Serikat di Los Alamos National Laboratorium, New Mexico. Ini adalah laboratorium energi yang awalnya meneliti tentang pengembangan senjata nuklir. Komputer generasi awal ini masih berupa “mesin hitung” yang belum bisa berkomunikasi dengan komputer lainnya. Bentuknya pun raksasa, beratnya sekitar setengah ton!

Dalam proyek inilah pada 1956 tercatat peristiwa pertama kalinya komputer mengalahkan manusia dalam permainan catur yang disederhanakan. Dan setelah itu, eksperimen meniru otak manusia lewat simulasi permainan catur terus berkembang, seiring perkembangan teknologi yang akhirnya berbuah pada teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang kita saksikan sekarang.

Ilustrasi catur melawan robot di masa depan. @ Shutterstock

Di Tengah Panasnya Perang Dingin

Pertandingan catur antara komputer melawan manusia yang paling menarik perhatian dalam sejarah tentu saja pertandingan antara superkomputer Deep Blue buatan IBM dari Amerika Serikat melawan kampiun catur dunia saat itu Gary Kasparov, yang dari namanya kita bisa menduga ia berasal dari Uni Soviet yang kini telah bubar.

Pertandingan itu menarik perhatian karena menjadi simbol perang supremasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, setelah sebelumnya kedua negara adidaya itu berpacu dalam perang bintang untuk berebut dominasi dalam penjelajahan ruang angkasa.

Pertandingan berlangsung dua kali dengan jarak lebih dari satu tahun. Yang pertama dilaksanakan di Philadelphia, AS, dalam rentang 10 – 16 Februari 1996 dan pertarungan kedua dilaksanakan pada New York City, juga di negeri Paman Sam, pada 3-11 Mei 1997. Keduanya memainkan enam game dengan aturan pembatasan waktu.

Pada putaran pertama, Kasparov mengalahkan Deep Blue dengan skor 4-2. Skor itu didapat tiga kemenangan Kasparaov, satu kemenangan Deep Blue, dan dua draw. Dalam catur, jika pertandingan berakhir seri maka masing-masing pemain mendapat skor setengah. Serunya, Deep Blue memenangkan game pertama, yang membuat perhatian publik semakin intens.

Lebih dari setahun kemudian situasi berbalik. Deep Blue menang tipis 3,5 – 2,5 dengan tiga draw. Merespons kekalahan itu kubu Kasparov sempat melontarkan tuduhan bahwa Deep Blue sebenarnya dikendalikan oleh manusia dari jarak jauh. Menurut Kasparov dan pendukungnya, permainan Deep Blue “terlalu manusiawi” untuk dimainkan oleh sebuah mesin.

Kasparov meminta tanding ulang namun kubu IBM menolak karena telah membongkar mesin berpikir itu.

Dua dekade kemudian, Mark Robert Anderson, profesor sistem informasi dan komputasi dari Edge Hill University, Inggris, menulis di The Conversation bahwa kemenangan Deep Blue justru disebabkan komitmennya yang teguh dan “dingin” pada logika, tanpa melibatkan perasaan, sementara sebagai manusia Kasparov tentu masih bergelut dengan perasaan dan kegelisahan. Menurut Andreson, ini bukan soal kecerdasan buatan atau kepintaran yang nyata, melainkan penerapan prinsip-prinsip logika sederhana dalam skala raksasa.

Setelah dwitarung historis ini masih ada banyak eksperimen pertandingan catur komputer melawan manusia. Namun, karena Perang Dingin sudah usai, geregetnya tak sekuat pertemuan Kasparov dan Deep Blue. Walaupun demikian, peristiwa yang bukan sekadar olahraga itu terus dibahas dari waktu ke waktu. Otak dan kecerdasan manusia memang masih menyisakan banyak misteri untuk dijelajahi.

Sumber: Chess.com | theconversation.com, 11 Mei 2017 | Smihtsonian Magazine, 10 Ferbruari 2017

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dadi Krismatono lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dadi Krismatono.

Terima kasih telah membaca sampai di sini