Kehadiran Majalah Bobo menjadi pilihan bagi orang tua dalam memberi bacaan kepada anak. Majalah yang terbit seminggu sekali ini, membantu pembacanya belajar tentang pendidikan karakter. Terbit pertama kali pada 14 April 1973 tidak lepas dari peran pendiri Kompas Jakob Oetama. Majalah ini adalah versi Indonesia dari majalah serupa di Belanda dengan penyesuaian isi.
Slogan Majalah Bobo adalah "Teman Bermain dan Belajar," karena memberi pendidikan melalui bacaan yang menarik bagi anak-anak. Maskot Majalah Bobo adalah seekor kelinci yang nakal berwarna biru bernama Bobo yang selalu mengenakan sweater
Majalah Bobo adalah majalah anak-anak pertama yang berwarna di Indonesia. Sebagian isinya berasal dari bahan-bahan di Majalah Bobo Belanda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Beberapa cerita dalam Majalah Bobo pun cukup populer pada zamannya. Hingga sekarang cerita-cerita itu masih sangat revelan dengan pembangunan karakter anak, apa saja cerita itu yuk kita simak:
1. Keluarga Bobo
Bobo merupakan contoh teladan bagi anak-anak karena memiliki karakter yang baik hati, pintar, dan selalu berbuat kebaikan. Bobo memiliki keluarga lengkap yang juga memiliki watak yang khas dan unik.
Ia memiliki ayah dan ibu yang sangat bijaksana dan dua orang adik bernama Coreng dan Upik yang polos dan terkadang berbuat iseng.
Selain itu, Bobo pun memiliki paman bernama Paman Gembul, Bibi Teliti, dan sepupu-sepupu yang kesemuanya memiliki karakter khas masing-masing.
Bobo juga memiliki banyak teman bermain yang berkarakter khas masing-masing. Semua karakter dalam majalah Bobo kemudian menjadi bagian dari cerita positif bagi anak-anak 90-an.
2. Oki dan Nirmala
Berkisah tentang negeri dongeng, Oki yang seorang kurcaci dengan kostum serba hijau yang bersahabat dengan peri cantik bernama Nirmala. Nirmala memiliki sebuah tongkat ajaib yang bisa digunakan untuk menciptakan keajaiban namun dengan tujuan kebaikan.
Di dalam negeri dongeng tersebut, ada pula Ratu Bidadari yang sangat bijaksana menentukan keadilan bagi seluruh penghuni di negeri Dongeng.
Karakter Oki dan Nirmala diadaptasi dari cergam yang ada di majalah anak asal Belanda tersebut. Dalam Majalah Oberon Strips cergam Oki dan Nirmala berjudul “Pukkie en Wanda”.
Saat kalian perhatikan, nama Oki memang masih mirip dengan Pukkie. Namun, Nirmala berubah dari aslinya Wanda.
Mungkin kamu heran mengapa Wanda bisa diterjemahkan menjadi Nirmala. Dilansir dari Quora, kata nirmala berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya “tidak bercela”.
3. Paman Kikuk, Husin, dan Asta
Husin merupakan seorang anak yang memiliki anjing bernama Asta dan seorang paman bernama Paman Kikuk. Dalam kesehariannya, Paman Kikuk kerap bertindak kurang bijaksana dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak semestinya.
Bersama Asta, Husin selalu menjadi penyelesai masalah saat ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Dan Paman Kikuk karena kurang bijaksana selalu tertimpa kesialan.
Di majalah Bobo, komik Paman Kikuk memang serial paling “ngendonesa” dan paling realistis dibanding kolega-koleganya seperti Oki dan Nirmala, Bona dan Rong Rong, atau Juwita dan si Sirik yang cenderung fantasi dan terlalu melambung-lambungkan imajinasi.
4. Bona dan Rong-rong
Bona adalah seekor gajah imut berwarna pink yang memiliki belalai multifungsi yang digunakan untuk berbagai hal dalam membantu orang lain. Dalam kesehariannya, Bona memiliki seorang teman bernama Rong-rong, seekor kucing kecil yang selalu saja memiliki masalah dengan hidupnya.
Bona dan Rong-rong selalu membantu orang lain yang mengalami kesulitan dengan belalai panjangnya yang fleksibel. Bona pernah bikin belalainya jadi rumah-rumahan, ayunan buat santai-santai, rakit, bahkan ngiket belalainya ke pohon buat mainan lompat tali anak-anak.
Mereka selalu bersama dan saling membantu setiap harinya. Selain mereka, tokoh hewan lain serta manusia juga akan hadir pada kisah bergambar tersebut.
Biasanya cergam Bona dan Rongrong selalu ditampilkan pada cover belakang majalah. Walau hanya satu lembar, cergam ini cukup diminati oleh pembaca setia Majalah Bobo.
5. Si Sirik dan Juwita
Kisah tentang kejahatan yang selalu dikalahkan oleh kebaikan tersaji dalam komik berjudul Sirik dan Juwita. Sirik merupakan seorang nenek sihir dengan topi dan hidung lancip dengan wajah yang menyeramkan.
Sementara Juwita merupakan peri baik hati yang selalu menghalangi perbuatan jahat Sirik kepada orang-orang. Berkat adanya Juwita, segala tingkah buruk Sirik selalu bisa dipatahkan oleh kebaikan peri Juwita.
Mantra andalan Juwita adalah Abrakadabra! Kisah Si Sirik dan Juwita ini sedemikian melegenda dan teramat dekat dengan dunia anak-anak.
Di masa itu, jika ada anak yang berbuat nakal atau curang, maka ucapan,"Jangan seperti Si Sirik, dong!" serta merta si anak langsung merasa malu dengan sendirinya. Sebab mereka tahu, bagaimana tingkah laku buruk Si Sirik yang pada akhirnya selalu bisa dikalahkan oleh kebaikan Juwita.
Itulah beberapa Cergam dari Majalah Bobo yang cukup populer pada zamannya. Menurut kalian cerita tersebut masih relevan tidak dengan kondisi sekarang?
Baca Juga:
- Sejarah Hari Ini (14 April 1973) - Majalah Bobo Terbit
- Nostalgia Majalah Anak yang Pernah Eksis Pada Masanya
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News