Inggris dan UEA Berlomba Gandeng Jawa Barat Jalin Kerja Sama di Bidang IPTEK

Inggris dan UEA Berlomba Gandeng Jawa Barat Jalin Kerja Sama di Bidang IPTEK
info gambar utama

Memiliki riwayat pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) yang mengesankan sampai ke taraf global, rupanya membuat nama Indonesia semakin diperhitungkan oleh berbagai pihak dari sejumlah negara.

Keberhasilan sejumlah startup tanah air untuk mengukuhkan posisinya di antara pesaing serupa yang berasal dari berbagai negara lain, rupanya menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi unggul dari segi pengembangan dalam hal yang berkaitan dengan sektor ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Tidak ingin melewatkan kesempatan untuk maju bersama dalam berbagai perkembangan dan keberhasilan yang dimiliki dari setiap inovasi teknologi sekaligus perusahaan rintisan yang ada, tak heran jika sejumlah negara atau berbagai pihak belakangan semakin gencar mengukuhkan keberadaannya untuk bekerja sama dengan Indonesia di bidang IPTEK, terutama di industri startup.

Adapun dua negara yang baru-baru ini diketahui mengambil langkah besar dalam menggandeng Indonesia untuk menjalin kerja sama di bidang IPTEK adalah Inggris dan Uni Emirat Arab (UEA).

Lebih jauh, kedua negara tersebut diketahui secara spesifik menyasar rencana perngembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di salah satu kawasan yang memang memiliki angka produktivitas cukup tinggi, yaitu Jawa Barat.

Jenis kerja sama di bidang IPTEK apa saja yang dijanjikan oleh kedua negara tersebut untuk Indonesia?

Inilah Faktor Tumbuh Cepatnya Unicorn-Unicorn Baru Asia Tenggara

35 Startup asal Jawa Barat akan dipasarkan di Inggris

Belum lama ini atau tepatnya di hari Jumat (12/11) lalu, Menteri Luar Negeri Inggris yaitu Elizabeth Truss diketahui melakukan kunjungan ke Kota Bogor untuk membahas kerja sama mengenai program Nurture to Scale a scale up programmers for Indonesian startups.

Menurut penjelasan resmi dari Pemprov Jabar, kunjungan tersebut merupakan kerja sama yang terjalin antara Pemprov Jabar dengan pemerintah Inggris dalam rangka mendorong geliat startup yang berasal dari provinsi tersebut agar dapat semakin berkembang dengan baik.

Lebih spesifik, disebutkan bahwa sebanyak 35 startup asal Jabar akan menjalin kerja sama dalam program tersebut guna mendapat kesempatan untuk dipasarkan di Inggris.

Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat tentunya menyambut dengan baik kerja sama ini, dirinya menilai bahwa program tersebut dinilai penting untuk mendorong para anak muda yang bergelut di bidang startup agar bisa go internasional.

“Betapa Jabar di wakili oleh Bogor sangat progresif untuk ekonomi kreatif (ekraf), karena ada program nurture of scale jadi program dari Pemerintah Inggris membantu startup yang keren menjadi besar dan skalanya mendunia,” ujar Kang Emil--sapaannya, di Gedung Creative Center, Bogor, tempat pertemuan dengan Menlu Inggris Elizabeth berlangsung.

Sebelumnya, diketahui bahwa program Nurture to Scale memang telah menetapkan sebanyak 35 startup yang akan mendapatkan program pelatihan untuk selanjutnya dipasarkan ke Inggris. Adapun 35 startup tersebut berasal dari berbagai fokus bidang mulai dari teknologi kesehatan, covid-response, teknologi lingkungan, hingga bisnis yang memberdayakan perempuan.

Demi menindaklanjuti program tersebut, Ridwan Kamil bersama dengan Walikota Bogor Bima Arya bahkan dijadwalkan untuk bertolak ke Inggris pada bulan April mendatang untuk menjajaki rencana lebih lanjut tentang kerja sama Pemerintah Inggris dan Pemprov Jabar agar skala startup yang dipasarkan dapat lebih mendunia.

“Kami (perwakilan Inggris) berada disini membantu perusahaan teknologi menjadi unicorn dan decacorn, dan saya ingin memberikan selamat kepada 35 startup dalam program ini, kami tidak sabar menyambut mereka semua ke Inggris untuk melihat peluang di masa depan,” ucap Elizabeth Truss.

Jajaran Startup Indonesia yang Masuk Daftar Forbes Asia 100 To Watch

UEA bangun universitas di Bogor tahun 2022

Ilustrasi universitas
info gambar

Sementara itu tidak jauh berbeda dari Inggris, negara lain yang selama ini memang dikenal sebagai salah satu pihak yang memiliki hubungan cukup baik dengan Indonesia yakni UEA diketahui juga tidak mau kalah untuk ikut menggandeng Jawa Barat untuk bekerja sama membangun pengembangan di bidang IPTEK.

Bedanya, kerja sama ini dihadirkan dalam bentuk pembangunan Universitas UEA yang akan berlokasi di Bogor, dan proses pembangunannya sendiri akan berlangsung mulai tahun 2022 mendatang.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Ridwan, pada saat sela-sela kunjungannya ke Dubai yang terlaksana pada kisaran awal November lalu.

"Di Bogor, tahun depan akan ada groundbreaking. (Pemerintah UEA) membangun universitas di atas lahan 10 hektar, yang berafiliasi dengan Universitas UEA,” ujarnya, mengutip CNN Indonesia.

Berbeda dari bidang perusahaan rintisan, universitas yang akan dibangun itu nantinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian yang dibarengi dengan penerapan teknologi kecerdasan buatan.

"Kurikulumnya ke pertanian dan artificial intelligence (kecerdasan buatan)," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil juga mengonfirmasi bahwa selain di bidang pengembangan IPTEK, ke depannya ia akan fokus menjajaki kerja sama dengan Timur Tengah pada bidang investasi di ekonomi digital 4.0 dan energi terbarukan.

Indonesia Kini Miliki Pusat Inovasi Kecerdasan Buatan!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini