Merah Putih Fund, Upaya Pemerintah ‘Menjaga’ Startup Indonesia dari Dominasi Asing

Merah Putih Fund, Upaya Pemerintah ‘Menjaga’ Startup Indonesia dari Dominasi Asing
info gambar utama

Industri startup di Indonesia saat ini memang sedang dalam masa kejayaan. Tak perlu dipertanyakan lagi, salah satu hal yang dapat dikatakan sebagai indikator yang membuat sebuah perusahaan rintisan dapat dikatakan sukses adalah dengan diraihnya gelar unicorn, terkait kemampuan perusahaan dalam melampaui ambang nilai valuasi yang telah ditentukan untuk dapat meraih gelar tersebut.

Jika berkaca pada pencapaian, hingga saat ini sudah ada cukup banyak sederet startup tanah air yang meraih gelar unicorn, belum lagi ditambah dengan lebih dari selusin perusahaan serupa yang selama ini disinyalir tinggal menunggu tahap lepas landas untuk ikut mencapai gelar tersebut.

Namun terlepas dari pencapaian yang telah dimiliki, kondisi sebenarnya justru memunculkan keprihatinan yang mendapat perhatian bersar dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran serta kepedulian tinggi akan sektor industri startup di tanah air, yaitu mengenai keberhasilan startup Indonesia dalam meraih gelar unicorn yang nyatanya bisa terjadi karena sokongan dari sejumlah pihak dan investasi asing.

Ragam komentar dan pandangan kritis tersebut nyatanya sudah ramai dibicarakan oleh masyarakat selama beberapa waktu ke belakang. Yang di saat bersamaan juga menjadi perhatian tersendiri oleh pemerintah, dan pada akhirnya memunculkan solusi lewat inisiasi Merah Putih Fund.

Jajaran Startup Indonesia yang Masuk Daftar Forbes Asia 100 To Watch

Berangkat dari keprihatinan akan dominasi investasi pihak asing

Ilustrasi kesepakatan investasi | imtmphoto/Shutterstock
info gambar

Bukan baru-baru ini mendapatkan perhatian khusus, sejak beberapa waktu lalu sebenarnya sudah ramai sejumlah pihak yang menyayangkan banyaknya startup besutan Indonesia ternyata lebih banyak didominasi oleh pihak asing.

Menteri BUMN Erick Thohir, pada beberapa waktu lalu bahkan secara terang-terangan pernah mengungkapkan kekecewaan tersebut, dan disampaikan oleh Arya Sinulingga selaku Staf Khusus Kementerian BUMN pada salah satu kesempatan pertemuan media virtual yang berlangsung pada hari Selasa (5/10/2021) lalu.

"Kita ini kecewa, ternyata Gojek itu dikuasai asing sekarang, Tokopedia dikuasai asing, Bukalapak juga, tidak ada investor lokal masuk," ujar Arya, mengutip CNBC Indonesia.

Kekecewaan tersebut terjadi memang bukan tanpa alasan, selain banyaknya startup Indonesia yang pada mulanya masih merintis di tanah air namun berhasil meroket berkat pendanaan asing, fakta lain menunjukkan bahwa sejumlah bibit startup ternama yang ada di Indonesia ternyata memiliki founder atau pendiri utama yang merupakan warga negara non-Indonesia.

Sebut saja Ula, startup yang beroperasional di Indonesia dan baru-baru ini menarik perhatian karena mendapat pendanaan dari Jeff Bezos tersebut, ternyata pertama kali diprakarsai oleh Nipun Mehra yang inkubasinya berlangsung di Singapura.

Di lain sisi ada pula Xendit, startup yang sudah meraih gelar Unicorn tersebut didirikan oleh pemrakarsa utama asal Australia bernama Moses Lo.

Menyadari kesalahan yang diperbuat dengan kurangnya atensi sejumlah investor dalam negeri untuk memperhatikan startup tanah air saat masih dalam tahap pengembangan di masa lalu, membuat pemerintah melakukan pembenahan dengan menyiasati pendanaan di waktu yang akan datang agar tak lagi kehilangan momentum.

Strategi tersebut pun diupayakan dengan kehadiran Merah Putih Fund, yang sejak beberapa waktu lalu sebenarnya sudah sering dibicarakan.

Booming Startup Indonesia: Prestasi dan Potensi di 2021

Syarat dan ketentuan pendanaan dari Merah Putih Fund

Gojek, salah satu startup Indonesia
info gambar

Konfirmasi secara jelas mengenai Merah Putih Fund pertama kali diumumkan oleh Erick Thohir lewat acara bertajuk Technopreneur Fest, yang berlangsung pada hari Jumat (19/11/2021) lalu.

"Kami sekarang sedang siapkan Merah Putih Fund, yang akan di-launching oleh Bapak Presiden, mudah-mudahan di pertengahan Desember," ujar Erick, mengutip Kompas.com.

Dalam pidatonya, Erick mengungkapkan bahwa Merah Putih Fund memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi startup yang ada di tanah air, untuk dapat sampai ke level unicorn dengan bantuan dari investor yang berasal dari dalam negeri.

"Potensi dari unicorn-unicorn kita masih sangat besar tetapi selama ini kita selalu mengeluh unicorn-unicorn kita investasinya dari asing dan kita marah. Padahal kita sendiri tidak pernah mengintervensi kegiatan digital ini. Oleh karena itu kita me-launching Merah Putih Fund ini," jelasnya.

Demi melancarkan program tersebut, disebutkan bahwa sejatinya sudah ada beberapa BUMN yang disiapkan untuk menyokong program pendanaan ini di waktu yang akan, beberapa memang selama ini dikenal kerap memberikan investasi ke sejumlah startup ternama di Indonesia, di antaranya Telkom Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank BRI lewat masing-masing anak perusahaan modal ventura.

Semakin mempertegas niat awal agar startup yang dikembangkan murni merupakan garapan dalam negeri, Erick juga menyatakan bahwa ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi apabila startup yang bersangkutan ingin mendapatkan pendanaan dari program tersebut.

Adapun syarat yang dimaksud memuat sejumlah ketentuan yang melibatkan kegiatan di dalam negeri, mulai dari pendirian hingga kemungkinan membuka saham ke publik.

"Ada tiga benang merahnya. Satu founder-nya harus orang Indonesia, kedua operasional perusahaannya di Indonesia, ketiga go public-nya mesti di Indonesia, bukan go public di Singapura," tegas Erick.

Sementara itu mengantisipasi anggapan yang selama ini sudah atau akan beredar di kalangan masyarakat, mengenai keputusan yang kerap kali dinilai sebagai wujud kebijakan anti asing, Erick secara tegas juga menyampaikan pandangannya sendiri.

"Kita tidak anti asing, tapi kita juga tidak mau market kita dipakai pertumbuhan negara lain. Kita harus pastikan market kita untuk pertumbuhan negara kita," pungkasnya.

Jadi Episentrum Bisnis Digital, Ini 5 Kota dengan Ekosistem Startup Terbaik Indonesia 2021

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini