Rawat Diri, Rawat Bumi

Rawat Diri, Rawat Bumi
info gambar utama

Mungkin dua benda ini sudah tak asing lagi bagi kaum perempuan. Yap, kapas dan pembalut. Umumnya, kaum perempuan membutuhkan kedua benda ini untuk merawat diri.

Selain karena hampir seluruh perempuan mengalami masa menstruasi dan membutuhkan pembalut, juga hampir kebanyakan perempuan membutuhkan kapas untuk membersihkan wajah setelah seharian beraktivitas.

Biasanya banyak kaum perempuan yang menggunakan pembalut dan kapas sekali pakai. Alasannya, selain harga yang mungkin lebih terjangkau, juga karena lebih praktis dan bisa langsung dibuang setelah digunakan.

Tapi, Kawan tahu gak sih? Ternyata penggunaan dua benda ini memiliki dampak pada lingkungan sekitar.

Berdasarkan data yang dikutip dari Mongabay, seperti yang dijelaskan oleh Biyung Indonesia, terdapat sekitar 70 juta perempuan menstruasi aktif. Asumsinya masing-masing mengenakan pembalut 20 lembar per bulan, jika dihitung maka akan ada 1,4 miliar pembalut sekali pakai yang dalam setahun dapat mencapai 16,8 miliar pembalut atau setara dengan luasnya Kota Semarang, lo! Belum lagi pembalut bukanlah bahan yang mudah terurai. Dilansir dari Tirto.id, pembalut sekali pakai membutuhkan waktu 500-800 tahun untuk terurai.

Tidak berbeda jauh, dikutip dari Demi Bumi, dibutuhkan 20.000 liter air hanya untuk membuat 1 Kilogram kapas. Wah, dapat dibayangkan 20.000 liter air dapat memenuhi kebutuhan minum berapa orang?

Lalu, bagaimana caranya Kawan dapat berkontribusi dengan meminimalisir penggunaan kedua produk tersebut? Menstrual cup dan kapas reusable mungkin dapat menjadi jawabannya. Kedua produk ini memang didesain untuk dapat digunakan berulang kali sehingga dijuluki produk yang ramah lingkungan.

Masih ragu mencoba menstrual cup? Ini yang harus kamu ketahui

Ilustrasi menstrual cup, produk yang lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi pengganti pembalut sekali pakai. | Sumber: Oana Cristina/Unsplash
info gambar

Dikutip dari The Asian Parent, menstrual cup terbuat dari berbagai macam bahan seperti silikon hingga karet lateks. Ternyata, menstrual cup ini juga sudah populer sejak tahun 1987 di Amerika Serikat lo Kawan!

Bentuknya menyerupai cawang yang berfungsi untuk menampung darah menstruasi. Kini menstrual cup hadir dalam berbagai varian yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Kawan. Tidak seperti pembalut sekali pakai, menstrual cup dapat digunakan berulang kali hingga jangka waktu tertentu.

Meski, masih banyak perdebatan mengenai penggunaan menstrual cup, terdapat beberapa tips agar pemakaiannya tetap efektif. Seperti, tidak memakai hingga lebih dari 12 jam untuk menghindari kebocoran karena menampung terlalu penuh, menjaga kebersihan dengan mencuci bersih sebelum digunakan kembali, serta menggunakan tangan yang bersih saat memegang cup.

Kapas reusable, solusi tetap cantik dengan jaga bumi

Ilustrasi kapas reusable, produk yang lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai pengganti kapas wajah sekali pakai. | Sumber: EcoPanda/Unsplash
info gambar

Berapa lembar kapas yang Kawan butuhkan untuk membersihkan wajah? Mungkin dibutuhkan dua hingga tiga lembar untuk memastikan wajah bersih dari kotoran atau sisa riasan.

Selain proses pembuatannya yang kurang ramah lingkungan, penggunaan kapas sekali pakai juga menambah sampah di lingkungan. Bagaimana caranya agar tetap dapat mempercantik diri sekaligus menjaga bumi? Mari berkenalan dengan kapas reusable.

Kapas reusable memiliki fungsi yang sama kegunaannya dengan kapas sekali pakai. Sesuai namanya, produk ini dianggap lebih ramah lingkungan sebab dapat digunakan berulang kali dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, Kawan juga dapat berkreasi dengan membuat kapas kain sendiri. Terdengar menyenangkan, bukan?

Hampir sama seperti menstrual cup, kapas reusable juga membutuhkan perawatan dengan baik agar penggunaannya efektif. Merangkum dari Stylo.ID, sebaiknya segera cuci kapas reusable setelah digunakan dengan cara direndam terlebih dahulu menggunakan air panas agar dapat membunuh kuman.

Kemudian, bilas dan rendam kembali menggunakan larutan deterjen. Pastikan jangan terlalu banyak larutan deterjen dan jangan menggunakan pemutih kain, pewangi, atau jenis sabun lain yang bukan untuk pencucian tekstil.

Setelah dicuci dengan mengucek secara perlahan, peras dan jemur di bawah sinar matahari. Hindari setrika karena dapat merusak lapisan kapas reusable. Kemudian, simpan kembali di wadah yang bersih.

Bagaimana? Sudah siap beralih ke produk-produk yang lebih ramah lingkungan?

Referensi: Demi Bumi | Mongabay | Tirto.id | Stylo.ID | The Asian Parent

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini