Berpotensi Cemari Lingkungan, Ikuti Tips Membuang Masker yang Benar

Berpotensi Cemari Lingkungan, Ikuti Tips Membuang Masker yang Benar
info gambar utama

Sebab era Covid-19 yang belum juga usai, masker saat ini menjadi barang wajib yang digunakan, atau bahkan di simpan di dalam tas. Pemerintah didukung oleh ahli kesehatan pun sekarang ini menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker sekali pakai.

Tidak hanya lebih nyaman, masker medis atau yang biasa disebut masker sekali pakai disebut-sebut lebih aman sebab daya rapat pada wajah, dan juga memiliki tiga lapis proteksi lebih banyak daripada masker kain.

Namun apa Kawan tahu bahwasannya masker sekali pakai ini tidak bisa digunakan lama? Ada waktu tertentu untuk menggunakannya, hal tersebut membuat sampah masker menggunung terlebih lagi di beberapa tempat seperti Rumah Sakit dan lainnya.

Dilansir dari Databoks, alasan mengapa masker menjadi sampah yang membahayakan lingkungan sebab masker membutuhkan waktu sekitar 450 tahun untuk mengurai sama halnya seperti popok bayi, dan juga botol plastik.

Hal tersebut akan berpotensi adanya pencemaran air dan juga pencemaran tanah jika penanganan tidak dilakukan secara benar. Selain itu, limbah masker yang semakin banyak akan mengancam hewan laut sama seperti sampah laut lainnya.

Lantas bagaimana cara membuang sampah masker yang benar agar tidak membahayakan lingkungan dan juga hewan? Tenang Kawan, mari merapat dan kita baca informasinya yang dilansir dari Amari ITB.

Kumpulkan Masker Bekas Pakai

Cara Membuang Masker | Unsplash - Mika Baumeister
info gambar

Hal ini dapat Kawan lakukan mengingat masker bekas pakai biasanya digunakan dalam waktu 6 jam saja. Jika tidak mendapat tempat sampah khusus limbah bahan racun, Kawan bisa mengumpulkan masker tersebut.

Disinfeksi Masker Bekas Pakai

Masker | Unsplash - Noah
info gambar

Mengdisinfeksi masker bekas pakai adalah hal yang penting agar masker lebih aman untuk dibuang dan berpotensi untuk mengurangi virus yang telah mengumpul di masker.

Sobek Tali Masker dan Rusak Masker 

Salah satu alasan mengapa masker menjadi berbahaya bagi hewan adalah tali masker yang dapat menjerat leher atau bagian tertentu hewan hingga menyebabkan kematian. Mungkin Kawan sudah pernah mendengar ada hewan yang terluka disebabkan masker, itulah yang terjadi.

Maka dari itu, Kawan bisa mulai membantu para hewan dengan cara merobek tali masker sebelum membuangnya untuk tindak pencegahan. Tidak hanya itu, pastikan masker yang Kawan gunakan koyak agar tidak bisa digunakan oleh orang lain.

Bungkus Rapat dan Buang Sampah Masker ke Sampah Domestik

Ini adalah langkah terakhir yang Kawan bisa lakukan, yaitu menyediakan bungkus khusus untuk membuang masker yang telah digunakan dan membuangnya ke tempat sampah domestik. 

Dilansir dari DLHK Jogja, jika pemerintah telah menyediakan tempat sampah khusus masker di ruang publik, Kawan bisa membuangnya disana agar mendapat perawatan yang benar oleh pihak yang telah dipercayai pemerintah.

Namun Kawan harus memperhatikan apakah pengguna dari masker saat ini positif Covid-19 atau tidak. Sebab jika pengguna dinyatakan positif dan tengah di rawat di fasilitas kesehatan, sampah akan dikelola oleh pihak faskes sebagai Limbah B3 Infeksius.

Jika tengah dirawat di rumah secara mandiri, ada baikanya jika Kawan memisahkan sampah masker dengan sampah rumah tangga lainnya dan sampah masker harus diberi label "Limbah Infeksius"

Bagaimana Kawan, apakah cara tersebut sekarang ini dapat memudahkan Kawan untuk membuang sampah? Ayo jaga lingkungan, hewan, dan jaga diri agar semua tenang!

Referensi:Databoks | Amari ITB | DLHK Jogja

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini