3 Jalur Pendakian Gunung Lawu dengan Karakter yang Bisa Kamu Coba

3 Jalur Pendakian Gunung Lawu dengan Karakter yang Bisa Kamu Coba
info gambar utama

Bagi Kamu yang suka mendaki gunung, Kamu pasti sudah tidak asing dengan Gunung Lawu. Gunung yang berada di antara Jawa Tengah dan Jawa Timur ini adalah salah satu gunung yang paling terkenal di Pulau Jawa.

Selain menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki di Indonesia, Gunung Lawu juga cocok bagi Kamu yang baru pertama kali mencoba mendaki gunung. Gunung Lawu bukanlah gunung berapi aktif, dan kontur pendakiannya tidak begitu ekstrim, cocok bagi Kamu yang baru pertama kali mendaki gunung.

Gunung Lawu sendiri memiliki beberapa jalur pendakian yang berbeda. Disini, kita akan membahas 3 diantaranya, dimana setiap jalur akan menawarkan suasana dan pengalaman yang berbeda-beda saat mendaki gunung setinggi 3.265 mdpl ini. Penasaran apa saja jalurnya? Simak di bawah ini ya!

Cemoro Sewu

Sabana Gunung Lawu via Candi Cetho│@sanoybarcalovers/Instagram
info gambar

Jalur pendakian Cemoro Sewu bisa dikatakan adalah jalur pendakian Gunung Lawu yang paling populer. Terbukti, jalur pendakian ini adalah jalur yang paling ramai jika dibandingkan dengan jalur yang lain.

Jalur ini adalah jalur yang paling pendek daripada jalur yang lain. Kontur di jalur ini berupa bebatuan yang disusun seperti anak tangga. Di jalur ini juga banyak pedagang yang berjualan di pos-pos pendakian, serta, saking ramainya, banyak pendaki lain yang bisa Kamu temui selama mendaki.

Jalur ini sangat cocok bagi Kamu yang baru pertama kali mendaki. Hanya saja, Kamu harus mempersiapkan fisik Kamu dulu sebelum mendaki di jalur ini. Meskipun jalurnya pendek, tetapi banyak sekali tanjakan di jalur ini, sehingga jika fisik Kamu nggak siap, bisa bisa Kamu kecapean.

Cemoro Kandang

Jalur selanjutnya adalah Cemoro Kandang. Jalur ini terletak tidak jauh dari Cemoro Sewu. Jalur ini relatif lebih sepi, tidak seperti Cemoro Sewu yang sangat ramai sehingga Kamu bisa bertemu pendaki lain selama mendaki, di Cemoro Kandang, Kamu akan jarang bertemu dengan pendaki lain.

Berbeda dengan Cemoro Sewu yang memiliki kontur anak tangga bebatuan, Cemoro Kandang memiliki kontur tanah tanpa disusun batu, sehingga akan cukup merepotkan di saat kemarau atau saat hujan. Kenapa merepotkan? Karena kontur tanah ini akan sangat berdebu saat kemarau, dan akan sangat berlumpur saat hujan, jadi Kamu harus bersiap!

Berbeda dengan Cemoro Sewu yang jalurnya sudah sangat terjamah manusia, jalur Cemoro Kandang memiliki suasana yang masih sangat rimbun, alami, dan akan sangat terasa suasana rimbanya. Sangat cocok bagi Kamu yang ingin merasakan suasana mendaki gunung melewati hutan-hutan yang masih sangat alami.

Kebalikan dari Cemoro Sewu yang memiliki jalur pendek, jalur Cemoro Kandang ini memiliki jalur yang lebih jauh. Meskipun lebih jauh, mendaki lewat jalur ini juga tidak kalah seru, karena pada jalur ini tanjakannya cukup sedikit, dan didominasi dengan jalan yang landai. Cocok bagi Kamu yang santai dan ingin menikmati keasrian hutan Gunung Lawu.

Pada jalur ini juga terdapat Kawah Candradimuka yang juga bisa Kamu singgahi. Namun, Kamu harus berhati-hati, karena Kawah Candradimuka mengeluarkan asap belerang yang tidak baik jika masuk ke tubuh manusia.

Candi Cetho

Sabana Gunung Lawu via Candi Cetho│@lawumountain/Instagram
info gambar

Ya, pada jalur ini Kamu akan melewati Candi Cetho yang berada di dekat basecamp pendakian. Selain itu, Kamu juga akan melewati Candi Kethek sesaat setelah mulai berjalan dari basecamp.

Jalur ini bisa dibilang adalah jalur yang paling menarik dari semua jalur pendakian Gunung Lawu. Selain Kamu akan melewati candi peninggalan jaman dahulu, pada jalur ini Kamu juga akan menemukan sabana yang tidak dapat Kamu temukan di dua jalur pendakian sebelumnya.

Para pendaki biasanya memilih untuk mendirikan tenda dan bermalam di sabana ini. Keindahan yang ditawarkan sabana Gunung Lawu benar-benar akan memanjakan mata Kamu.

Sepanjang jalur pendakian, Kamu akan menemui trek yang didominasi trek menanjak. Jalur ini juga terbilang cukup panjang, serta berkontur tanah, sama seperti di Cemoro Kandang. Jalur ini juga cukup ramai, meski tidak seramai Cemoro Sewu.

Tidak seperti di Cemoro Sewu, tidak ada pedagang yang bisa ditemui di sepanjang jalur pendakian ini, kecuali Warung Mbok Yem yang ada di bawah puncak. Maka dari itu, Kamu harus mempersiapkan persediaan yang cukup selama mendaki di jalur ini.

Nah, itu dia 3 jalur pendakian Gunung Lawu dengan karakternya yang berbeda-beda. Selain ketiga jalur itu, masih ada beberapa jalur lain seperti Tambak dan Singolangu yang merupakan petilasan Brawijaya V. 

Nah, bagi Kamu yang baru mau mencoba naik gunung, Kamu bisa mencoba mendaki Gunung Lawu dari ketiga jalur tersebut. Namun, meskipun cocok untuk pendaki pemula, Kamu harus tetap menggunakan peralatan yang aman ya. Jangan lupa untuk mengajak temanmu yang sudah berpengalaman mendaki gunung, ya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini