Kenali WhatsApp Anxiety, Penyebab Takut Buka WhatsApp

Kenali WhatsApp Anxiety, Penyebab Takut Buka WhatsApp
info gambar utama

Siapa di antara kamu yang suka deg-degan atau bahkan ketakutan saat melihat notifikasi WhatsApp muncul di layar ponsel? Terlebih lagi pada masa pandemi, yang hanya bisa mengandalkan aplikasi chatting untuk komunikasi. Salah satunya WhatsApp untuk saling terhubung kala jarak memisahkan.

Pada masa sebelum pandemi, kehadiran notifikasi WhatsApp mungkin tidak akan semenyeramkan masa pandemi saat ini. Hal tersebut terjadi sebab saat bekerja atau mengerjakan tugas di kantor atau sekolah, kamu biasa berinteraksi secara tatap muka dengan rekan atau atasan kerja.

Tetapi pada saat WFH, karena waktu kerja yang fleksibel di rumah membuat kamu bisa cenderung santai. Namun, rasa santai tersebut bisa hilang kala notifikasi WhatsApp datang, terlebih lagi jika datang bertubi-tubi.

Jika notifikasi WhatsApp membuat kamu merasa terganggu, terlebih lagi merasa cemas, was-was, dan ketakutan. Kamu perlu mewaspadai gejala WhatsApp Anxiety.

Apa itu WhatsApp Anxiety?

Apa itu WhatsApp Anxiety | Unsplash - Jamie Street
info gambar

Sebelum mengenal WhatsApp Anxiety, Goodmates wajib mengetahui keberadaan Texting Anxiety yang dikutip dari IDN Times merupakan pengalaman stress seseorang akan balasan pesan yang di kirim atau juga tekanan yang berhubungan dengan pengiriman pesan.

Keberadaan Texting Anxiety sudah cukup lama semenjak orang-orang mengandalkan pengiriman pesan sebagai alat komunitasi. Salah satunya dengan WhatsApp yang merupakan salah satu media sosial yang biasa digunakan orang untuk mengirim pesan.

WhatsApp Anxiety sendiri merupakan peristiwa seseorang merasa was-was dan panik akan serangan notifikasi WhatsApp dari orang lain. Dikutip dari Halodoc, dua hal yang menyebabkan WhatsApp Anxiety ini adalah kecepatan kita dalam mengirim pesan.

Berbeda dengan berkomunikasi secara langsung, kita mungkin akan langsung memberikan balasan atau feedback dengan cepat. Sementara di WhatsApp, kita tidak selalu ada untuk terus melihat ponsel kita sehingga terlambat membalas akan terjadi.

Selain itu juga stigma 'centang biru' yang menjadi salah satu fitur WhatsApp yang artinya pesan telah dibaca juga menjadi salah satu alasan keberadaan WhatsApp Anxiety tersebut.

Gejala WhatsApp Anxiety

Gejala WhatsApp Anxiety | Unsplash - Adem AY
info gambar

Gejala WhatsApp Anxiety ternyata cukup beragam dan perlu Goodmates perhatikan dengan seksama. Dikutip dari Riliv, berikut adalah gejala WhatsApp Anxiety:

  1. Merasa cemas saat melihat banyak pesan yang dibaca sebab takut melewatkan hal penting.
  2. Selalu stand by karena kekhawatiran akan dihubungi untuk diberikan tugas.
  3. Merasa bersalah karena tidak dapat membalas pesan dengan cepat.
  4. Takut dianggap slow respon yang disebabkan oleh kendala membalas pesan secara cepat.
  5. Adanya notifikasi yang berkaitan dengan tugas membuat kamu gelisah dan tidak fokus mengerjakan hal lain.

Apa yang harus dilakukan?

Cara mengobati | Unsplash - Christian Wiediger
info gambar

Jika Goodmates menjadi salah satu yang mengalami gejala di atas. Kamu bisa segera melakukan hal ini 'tuk meringankan rasa ketakutan tersebut dengan cara berikut.

Mematikan notifikasi

Mematikan notifikasi untuk sementara dapat membuat kamu beristirahat dari serangan WhatsApp. Kamu bisa mengatur notifikasi grup atau bahkan keseluruhan percakapan dalam aplikasi hijau tersebut dalam waktu tertentu, sebab WhatsApp telah menyiapkannya.

Mematikan centang biru

Jika terlalu takut untuk menonaktifkan notifikasi secara keseluruhan. Kamu bisa menggunakan cara lain yaitu dengan mematikan centang biru.

Centang biru merupakan salah satu fitur WhatsApp yang dianggap 'mematikan' karena fungsinya yang dapat memperlihatkan apakah pesan sudah dibaca atau belum. Jika kamu mematikannya, orang-orang tidak akan mengetahui apakah kamu telah membaca notifikasi tersebut atau tidak.

Hindari sering memeriksa WhatsApp

Martik Talks dalam Detik menyarankan kepada para pengguna yang merasa cemas dengan notifikasi WhatsApp agar tidak memeriksa aplikasi tersebut di setiap bangun tidur dan akan tidur.

Akan lebih baik lagi jika sebelum tidur dan setelah bangun tidur, kamu tidak segera memeriksa media sosial manapun atau bahkan gawai sehingga rasa was-was dapat dihindari.

Pahami batasan

Kenali batasan pada saat bekerja. Kamu harus ingat bahwasannya kamu memiliki hak untuk mendapat istirahat yang cukup. Disarankan untuk membentuk batasan waktu kapan harus merasa produktif dengan membuka WhatsApp, dan kapan bisa beristirahat dengan tenang.

Matikan ponsel

Jika cara di atas tidak bekerja, langkah akhir yang dapat Goodmates lakukan adalah mematikan ponsel sehingga kamu terhindar dari pesan dari seluruh sosial media.

Bagaimana Goodmates, sudah cukup mengenal WhatsApp Anxiety? Jika kamu merasa bahwa gejala tersebut ada padamu, kamu bisa menggunakan cara di atas.

Namun, jika ternyata gejala tersebut bertambah parah. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada ahlinya, ya.

Referensi: IDN Times | Halodoc | Riliv | Detik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini