Mengenal Creative Block, Salah Satu Hambatan Utama Pekerja Kreatif

Mengenal Creative Block, Salah Satu Hambatan Utama Pekerja Kreatif
info gambar utama

Imajinasi dan kreativitas adalah dua hal yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Kemampuan untuk mengerti estetika dan menciptakannya menjadi suatu hal yang layak dirayakan.

Dahulu, manusia pertama kali melukis di dinding-dinding gua, mengisahkan cerita dan imajinasi mereka melalui media-media yang meskipun terbatas, tetap mampu mencapai generasi-generasi sesudahnya.

Hal itu menjadi bukti pentingnya karya seni dan hasil kerja kreatif sebagai pelengkap peradaban manusia. Di dalamnya, peran para pekerja kreatif menjadi esensial untuk menghasilkan karya-karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Meskipun terlihat sebagai profesi yang seru dan menyenangkan, bekerja dengan kreativitas adalah hal yang tidak mudah. Khususnya ketika seorang pekerja seni mengalami kondisi psikologis yang disebut sebagai creative block.

Seperti namanya, creative block adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mencurahkan kreatifitasnya secara maksimal. Ciri-ciri utama ketika kita mengalami creative block adalah rasa stuck atau mentok, tidak ada inspirasi, dan malas berkarya yang merupakan hasil dari kondisi mental yang menolak untuk berkreasi tersebut.

Kondisi ini dapat dikatakan sebagai sesuatu yang normal dan manusiawi. Hampir tiap orang, khususnya pekerja seni, pernah mengalami kondisi creative block. Hal ini dapat menjadi titik balik untuk berkembang menjawab tantangan yang ada sehingga kita dapat lebih baik dari sebelumnya.

Terdapat berbagai hal yang menyebabkan atau memicu munculnya creative block, mulai dari yang berasal dari diri sendiri (internal) hingga pengaruh dari lingkungan (eksternal). Untuk itu, mari mengernal tipe-tipe creative block.

Ilustrasi | Pexels
info gambar

1. Mental block

Seperti sebutannya, mental block disebabkan oleh pikiran kita sendiri. Seseorang yang mengalami mental block akan merasa terjebak dengan ide-ide yang ada di kepala. Kondisi ini dapat berupa keraguan dengan kemampuan dan ide diri sendiri.

Untuk mengatasi mental block, kamu dapat berbicara dengan orang lain, mendengarkan sudut pandang dan perspektif dari mereka, juga mencari inspirasi dari karya orang lain. Kamu juga diharapkan dapat belajar untuk lebih percaya diri tetapi tetap membuka pikiran bagi kritik dan masukan dari orang-orang lain.

Jika hal-hal tersebut belum berhasil, kamu dapat mengambil jeda dan beristirahat sebentar dari kegiatan yang sedang kamu lakukan. Hal ini dikarenakan perasaan stres, burn out, dan bosan dapat memicu mental block.

2. Emotional barrier

Kondisi ini sering dikaitkan dengan kondisi emosional dan kecenderungan untuk bersikap perfeksionis. Sebagai manusia, sudah barang tentu kita akan mengalami gejolak emosi yang naik dan turun tiap harinya.

Sehingga, akan ada masanya ketika kita ingin menghasilkan karya yang mewakili perasaan atau emosi kita. Sayangnya, hal tersebut tidaklah semudah kelihatannya.

Rasa takut sering menjadi penghalang bagi para pekerja seni untuk memulai mengerjakan sesuatu. Di sinilah emosi menjadi penghalang (barrier) antara pekerja seni dengan seni yang ingin mereka ciptakan.

3. Kelelahan dan masalah pribadi

Tidak ada manusia yang sempurna. Tiap orang pasti memiliki permasalahan yang dihadapi masing-masing. Ketika mengalami permasalahan pribadi, seringkali kita tidak dapat fokus dengan apa yang kita kerjakan saat ini.

Pikiran kita akan melayang pada masalah-masalah tersebut, menjadikan kita semakin sulit untuk mencurahkan konsentrasi penuh pada tugas yang sedang kita kerjakan. Begitu pula dengan rasa lelah.

Hal ini dapat mengurangi semangat kita dalam menyelesaikan suatu karya. Sehingga, istirahat yang cukup adalah hal esensial yang perlu diperhatikan bagi siapapun, khususnya para pekerja seni.

Mengatasi creative block

Ilustrasi | Pexels
info gambar

Meskipun creative block adalah kondisi normal yang dapat berlalu dengan sendirinya, terkadang pada beberapa kasus, hal ini dapat dirasakan dalam waktu yang cukup lama. Berlarut-larut dalam kondisi ini bukan hanya menghambat pekerjaan dan mengurangi produktivitas, tetapi juga mengakibatkan perasaan tidak nyaman dengan diri sendiri.

Pertama-tama, menyadari kondisi creative block adalah hal yang terpenting. Kenali tanda-tanda yang muncul mewakili kondisi ini. Kamu harus ingat bahwa perasaan yang kamu miliki, termasuk rasa tidak nyaman yang muncul adalah valid dan wajar. Jangan sampai berusaha menutupi dan memaksa diri sendiri untuk terus bekerja tanpa henti.

Salah satu caranya dengan melakukan rutinitas lain, mengambil jeda waktu untuk beristirahat dan mengalihkan pikiran dari hal-hal yang membuat kamu stres. Menghubungi orang-orang terdekat juga dapat menjadi ide yang bagus untuk mendapatkan dukungan dan support secara moral.

Selain itu, mengubah suasana sekitar juga penting agar kamu tidak merasa bosan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendekorasi kamar, mencari suasana baru untuk bekerja seperti mengunjungi cafe dan perpustakaan, hingga mencoba melakukan pekerjaan di jam yang berbeda dari sebelumnya.

Itulah sedikit penjelasan mengenai creative block dan bagaimana cara untuk keluar dari kondisi tersebut. Tetap semangat berkarya, Goodmates!

Referensi: Glints | Serupa | Crafters

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini