Nostalgia Bersama Komunitas Vintage Indonesia

Nostalgia Bersama Komunitas Vintage Indonesia
info gambar utama

Mendengar kata vintage, mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah mengenai sesuatu yang kuno, ketinggalan zaman, dan tua. Vintage sendiri berasal dari kata ‘vinum’ yang artinya adalah wine. Para petani wine menggunakan istilah ini ketika mereka memanen anggur.

Sekarang, vintage lebih sering terpakai sebagai kata benda ataupun kata sifat. Kata satu ini sering terucap untuk menyebut hal-hal antik. Meskipun banyak yang mengira bahwa retro dan vintage adalah hal yang sama, nyatanya kedua style ini mempunyai sedikit perbedaan.

Perbedaan yang pertama bisa terlihat dari tahun awal kemunculannya. Vintage merupakan style yang muncul pada tahun 1920 hingga 1960-an, sedangkan retro muncul pada tahun 1970 hingga 1990-an.

Sampai saat ini, gaya retro awet oleh berbagai kalangan masyarakat. Kali ini, kita akan menilik salah satu komunitas yang menerapkan gaya retro. Komunitas tersebut bernama Indopinups.

Awal Terbentuknya Komunitas Indopinups

Gaya vintage Indopinups Indonesia | Foto: Fimela
info gambar

Komunitas ini berdiri pada tahun 2015, tepatnya 27 Maret. Salah satu pendirinya, yaitu Descha Muchtar menyatakan bahwa awal terbentuknya komunitas ini adalah dari surat elektronik yang ia kirimkan kepada temannya.

"Indopinups berdiri pada 2015. Awalnya, saya dan teman saya dari Surabaya bernama Emelia Weldon bikin komunitas ini agar penyuka vintage lifestyle di Indonesia punya wadah buat sharing," jelasnya mengutip dari fimela.

Baca juga:Komunitas Perempuan yang Bergerak dalam Isu Pemberdayaan

Komunitasini secara resmi beroperasi pada saat terselenggaranya eventGreaser Party Indonesia. Descha menyatakan bahwa di Indopinups, fokus utamanya tidak hanya seputar fashion, melainkan juga dari beauty dan daily lifestyle. Namun, tidak dengan vintage values karena menurut Descha memiliki praktik rasisme yang sangat tinggi.

Pengaruh Ibu Semasa Kecil

Ilustrasi ibu dan anak | Foto: Pexels/Arina
info gambar

Descha sendiri memang sudah mengulik gaya vintage sejak ia masih balita. Hal ini juga merupakan pengaruh dari sang ibu yang sering mendandaninya dengan gaya vintage, terinspirasi dari beberapa ikon fashion tahun 60-an, seperti Mary Quant, Shirley Temple, dan Twiggy.

Sedari kecil, Descha juga senang menonton film hollywood bertema vintage, seperti Gone with the Wind, Cleopatra, dan Breakfast at Tiffany’s. Sejak saat itu, Descha tumbuh dan mulai menyukai gaya hidup vintage.

Saat ini, gaya Descha hasil pengaruh dari beberapa bintang hollywood seperti, Anna Mae Wong, Dita Von Teese, Olga Yakubowitch, Josephine Baker, Janet Rae, Betty Page, hingga Marilyn Monroe. Dewi Soekarno juga merupakan sosok inspirasi Descha dalam bergaya.

Baca juga:Konser BTS 2022 Sukses Pecahkan Rekor-Rekor Fantastis

Ragam Kegiatan Indopinups

Komunitas Indopinups Indonesia | Foto: Fimela
info gambar

Selain dari tema, ada hal lain yang membuat komunitas ini menjadi unik ialah keanggotaannya yang mayoritas berisikan perempuan. Di media sosial Instagram, Indopinups tidak membatasi keanggotaannya pada perempuan dan lebih terbuka bagi seluruh kalangan.

Jadi, bagi masyarakat yang ingin ikut gathering Indopinups, bebas dari seluruh gender. Namun, bagi keanggotaan di media sosial WhatsApp lebih terbatas. Grup WhatsApp hanya untuk anggota perempuan saja.

Seperti komunitas pada umumnya, Indonesian Pinup Community tentunya memiliki beberapa kegiatan. Sebelum pandemi, Indopinups menyelenggarakan kegiatan offline. Salah satu kegiatannya adalah kopi darat. Kegiatan offline ini terlaksana di beberapa kota, seperti Bali, Jogjakarta, Jakarta, dan Bandung.

Baca juga:Terapkan Kebiasan Ini Agar Otak Tidak Cepat Lupa

Setelah adanya pandemi, kegiatan Indopinups beralih menjadi online. Bentuk kegiatan online biasanya berupa online gathering melalui Zoom dan melakukan challenge di Instagram.

Selama masa pandemi ini, Indopinups juga memperluas jaringannya dengan berafiliasi bersama komunitas Pinups di negara lain. Bahkan, Descha bersama dengan founder dari Belgian Retro Divas mendirikan World Pin-up Community.

Referensi:FimelaThe Vintage Woman 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini