#FutureskillsGNFI
Kampus Merdeka merupakan terobosan terbaru dari Kemdikbud. Sejak 2019, Kampus Merdeka menjadi program Kemdikbud yang paling prestisius. Program ini memberikan opsi yang radikal pada perguruan tinggi dan mahasiswa dalam mengatasi gap antara dunia pendidikan dan industri.
Bagian dari program Merdeka Belajar, program tersebut khusus untuk mahasiswa, dosen atau perguruan tinggi guna mendapatkan kemerdekaan dalam merancang dan menyesuaikan pendidikan tinggi.
Program Kampus Merdeka menjamin mahasiswa untuk mewujudkan pengalaman belajar di luar kampus. Terdapat banyak program mulai dari KMMI hingga ICEI yang dapat mahasiswa ikuti.
Adapun sub program unggulan dari Kemdikbud adalah Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMMDN), serta Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Keuntungan Kampus Merdeka tidak hanya untuk mahasiswa, melainkan juga untuk dosen itu sendiri. Dosen yang mengikuti Kampus Merdeka akan mendapatkan manfaat utama memiliki kompetensi di luar kampus dan mendapatkan kredit poin bagi peningkatan kariernya.
Baca juga: Hewan Penopang Kehidupan, Apa Saja Peran Lebah Bagi Lingkungan?
Bagi perguruan tinggi yang ikut berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka Kemdikbud juga mendapat keuntungan. Keuntungan ini tidak terlepas baik untuk kampus swasta maupun kampus negeri.
Kampus swasta atau negeri, program kampus merdeka memberikan peluang untuk membuka program studi baru dalam akreditasi program studi atau pun kampusnya sendiri. Sementara itu, khusus untuk kampus negeri akan mudah dalam mencapai status Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH).
Menambah Jejaring Pertemanan
Konsekuensi dari bebasnya mahasiswa untuk ikut belajar di luar kampus adalah mendapatkan pengalaman interaksi sosial, misalnya dalam pertemanan. Dengan adanya sub program Kampus Merdeka memberikan peluang mahasiswa untuk dapat berkenalan dan menambah teman.
Selain itu, mereka juga akan belajar budaya dari mahasiswa lain yang memiliki latar belakang berbeda. Berikut keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika mengikuti program Kampus Merdeka.
1. Grup Daring untuk Berkenalan
Biasanya, setiap kali ada kelompok belajar atau kelompok apapun, muncul grup daring sebagai media komunikasi. Grup daring seperti Whatsapp Group (WAG), Telegram, dan Discord dapat mahasiswa gunakan untuk media komunikasi antar anggota mahasiswa merdeka.
Perkenalkanlah diri kamu terlebih dahulu, pancing teman-teman untuk berkenalan dan saling berkomunikasi antar anggota grup. Jangan terlalu sering membahas pelajaran, bahaslah sesekali tentang budaya atau pengalaman kalian yang dapat kamu bagikan ke teman-teman baru.
Baca juga: Meski Menyakitkan, Ada Manfaat di Balik Proses Merelakan
2. Ajak Teman Saling Bertautan Media Sosial
Media sosial memberikan manfaat selain untuk komunikasi juga untuk personal branding. Kamu dapat memperkenalkan diri hingga memamerkan protofolio melalui media sosial.
Manfaat dari personal branding adalah untuk menambah peluang saling terkaitnya antar orang dalam membangun minat dan hobi yang sama. Dengan begitu, hal itu dapat membuat kamu menambah koneksi.
Baca juga: Menilik Sejarah dan Fakta 4 Kampus Tertua di Dunia
3. Buat Event Bersama
Perkuliahan yang padat biasanya membuat mahasiswa stres dalam menjalani keseharian. Jargon mental health untuk mahasiswa kini banyak menggema daripada beberapa tahun lalu. Mungkin, hal itu karena adanya kuliah daring yang lebih mengikat.
Pejuang mental health biasanya merekomendasikan untuk melakukan family time, me time, hingga hangout time. Sejak ada internet dan canggihnya berbagai budaya digital, manusia memiliki kesempatan luas dalam mengekspresikan dan melakukan kegiatan kolektif di ruang digital.
Ajaklah teman atau kenalan kampus merdeka kalian untuk melakukan kegiatan bersama-sama. Misalnya jalan-jalan ke tempat wisata pertukaran (daerah tujuan), makan bareng, hingga bermain bersama permainan tradisional dari daerah kalian. Kegiatan ini dapat memper erat hubungan pertemanan dan tidak merasa canggung seperti saat awal kenal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
